Pemimpin Spiritual Tewas Dicabik-cabik dan Dikelilingi Buaya saat Upacara Sembahyang di Sungai

- Seorang orang suci di Afrika Selatan tenggelam dan dimakan buaya saat pembaptisan di sungai setempat. Jenazah pria berusia 48 tahun itu ditemukan sudah dikelilingi buaya di Sungai Olifants di Limpopo beberapa hari terakhir. Berdasarkan laporan media lokal, pria tersebut dilaporkan tenggelam saat upacara sembahyang beberapa hari sebelumnya bersama dua orang lainnya. Baca juga: Pemain Sepak Bola 16 Tahun Jadi Lumpuh dari...

Pemimpin Spiritual Tewas Dicabik-cabik dan Dikelilingi Buaya saat Upacara Sembahyang di Sungai

TRIBUNNEWSMAKER.COM - Seorang orang suci di Afrika Selatan tenggelam dan dimakan buaya saat pembaptisan di sungai setempat.

Jenazah pria berusia 48 tahun itu ditemukan sudah dikelilingi buaya di Sungai Olifants di Limpopo beberapa hari terakhir.

Berdasarkan laporan media lokal, pria tersebut dilaporkan tenggelam saat upacara sembahyang beberapa hari sebelumnya bersama dua orang lainnya.

Baca juga: Pemain Sepak Bola 16 Tahun Jadi Lumpuh dari Leher ke Bawah Setelah Tabrakan dengan Pemain Lawannya

Juru bicara polisi Kolonel Malesela Ledwaba mengatakan, "Seorang nabi (dalam ajaran mereka) tiba-tiba mengalami kesulitan dan tenggelam di sungai yang dipenuhi buaya.

Diduga diserang buaya saat upacara pembaptisan."

Berdasarkan laporan Times Live, kedua pria yang tetap berada di sungai setelah pria tersebut mengalami kesulitan mencari 'nabi' tersebut tetapi tidak dapat menemukannya.

Kepala polisi sejak itu meminta penduduk setempat untuk menghindari sungai yang dipenuhi buaya.

Untuk kegiatan apapun baik untuk berenang atau melakukan kegiatan spiritual.

Baca juga: Tren Mukbang Tusuk Gigi Goreng Digandrungi Anak Muda Korea Selatan, Dibuat dari Tepung: Bahaya?

Jenis buaya yang paling umum di Afrika Selatan adalah Buaya Nil, yang hidup di habitat air tawar di 26 negara Afrika.

Buaya Nil jantan dewasa dapat berukuran panjang hampir 12 kaki dan berat antara 500 dan 1,650 pon.

Mereka juga dianggap sebagai salah satu spesies buaya paling berbahaya, dan diperkirakan membunuh ratusan manusia setiap tahunnya.

Baca juga: TERJAWAB Alasan Menlu Retno Marsudi Walk Out saat Dubes Israel Pidato di PBB: Diikuti Negara Lain

Seperti halnya pada awal bulan ini, seorang pemandu safari asal Inggris mengambil jalan yang salah.

Sehingga truknya terjebak di sungai yang dipenuhi buaya dan mengatakan bahwa dia 'beruntung masih hidup'.

Atau pengalaman Mike Turner yang sedang mengikuti petunjuk dari Google Maps melalui Taman Nasional Kruger di  Afrika Selatan.

Akan tetapu dia malah dikirim melintasi jembatan yang terendam banjir akibat  hujan lebat .

Mike, 56 tahun, berhasil mengganjal truk 'game viewer' beratap terbuka itu melawan arus deras sebelum naik ke bangku yang ditinggikan dan meminta bantuan.

Namun dia akhirnya terjebak di truk selama 15 jam sebelum helikopter penyelamat menemukannya, tempat pertemuan Sungai Komati dan Buaya, dan menerbangkannya ke tempat yang aman.

Banjir Dahsyat Melanda Queensland, Buaya Terseret Arus ke Permukiman saat Warga Berpegangan di Atap

anjir dahsyat melanda Australia, lebih dari 300 orang harus diselamatkan dalam semalam.

Para warga menyelamatkan diri dengan berada di atap rumah komunitas Aborigin Wujal Wujal, di Queensland.

Sebab jalan-jalan utama juga terputus akibat terjangan arus air bah.

Baca juga: Ribuan Selebaran Dijatuhkan Israel ke Khan Younis Gaza, Kutip Ayat Kitab Suci, Singgung Soal Banjir

Di momen bencana alam tersebut, seekor buaya terlihat ikut terbawa arus air dan berenang aliran banjir yang berarus deras.

Buaya itu berenang dengan tenang di permukiman warga saat pemilik rumah naik ke atap.

Arus air yang deras telah menyeret buaya itu dari habitatnya hingga ke rumah warga yang penuh dengan air.

Ancaman bertubi-tubi dari banjir dahsyat itu membuat otoritas pemerintah Australia bergerak cepat.

Baca juga: Bocah Hilang Diterkam Buaya di Sungai Arut, Sempat Muncul di Permukaan Posisi Jasad Masih di Mulut

Curah hujan lebih dari 600 mm telah melanda wilayah timur laut negara tersebut dalam 40 jam terakhir.

Curah hujan sebesar 300 mm diperkirakan akan terjadi setelah Topan Jasper datang.

Katarina Carroll, komisaris Kepolisian negara bagian Queensland, memberikan keterangan kepada wartawan.

"Tadi malam, kami mengalami malam yang sangat menantang karena harus menyelamatkan sekitar 300 orang."

Dia menambahkan tidak ada korban jiwa atau cedera serius.

Baca juga: Pengantin Nekat Menikah Meski Ada Angin Topan, Rela Ucap Janji Suci di Gereja yang Terendam Banjir

Peringatan cuaca buruk akan turun hujan diberlakukan di dekat Port Douglas, Daintree, Cooktown, Wujal Wujal, dan Hope Vale.

Angin topan di daerah tersebut diperkirakan tidak terlalu berpengaruh.

Namun sembilan orang dewasa dan seorang anak berusia tujuh tahun dilaporkan terdampar dalam waktu berjam-jam semalaman di atap rumah sakit di Wujal Wujal.

Bandara Cairns juga ditutup dan perintah evakuasi terus dilakukan di seluruh wilayah.

Perdana Menteri Queensland Steven Miles berusaha akan mengerahkan semua perahu untuk mengevakuasi dan mengirimkan lebih banyak bantuan.

Sekitar 14.000 rumah dan tempat usaha tidak mendapat aliran listrik.

Di khawatiran 160.000 orang di Cairns akan kehilangan air minum.

“Kami menekankan kepada masyarakat untuk menggunakan air hanya untuk keperluan darurat sebagai air minum, untuk menyelamatkan kehidupan.” ujar Walikota Cairns.

Dewan Wujal Wujal mengeluarkan peringatan mendesak setelah buaya terlihat di perairan banjir.

Bunyinya: 'Para orang tua, mohon jauhkan anak-anak Anda dari area air.

Ada sesuatu yang sedang berenang di air.”

(Tribunnewsmaker.com/MNL)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow