Patung Dewi Kencana di Puncak Bogor,Abu Janda Sanggah Ucapan Pak Kades,Sindir Prostitusi Harum

- Patung raksasa Dewi Kencana di objek wisata Pakis Hills, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor mengundang polemik. Warga yang mengaku dari Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, menuntut agar patung raksasa Dewi Kencana di objek wisata Pakis Hills, Puncak, dibongkar. Warga menilai keberadaan patung bisa menimbulkan konflik karena keberadaannya dianggap haram oleh mereka yang diklaim memegang kearifan lokal. Di...

Patung Dewi Kencana di Puncak Bogor,Abu Janda Sanggah Ucapan Pak Kades,Sindir Prostitusi Harum

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Patung raksasa Dewi Kencana di objek wisata Pakis Hills, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor mengundang polemik.

Warga yang mengaku dari Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, menuntut agar patung raksasa Dewi Kencana di objek wisata Pakis Hills, Puncak, dibongkar.

Warga menilai keberadaan patung bisa menimbulkan konflik karena keberadaannya dianggap haram oleh mereka yang diklaim memegang kearifan lokal.

Di tengah derasnya desakan pembongkaran, pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda, buka suara.

Abu Janda mengkritisi pernyataan orang-orang yang meminta agar patung raksasa Dewi Kencana dibongkar.

Pria yang kerap mengenakan blangkon itu menilai alasan permintaan pembongkaran patung raksasa Dewi Kencana tak masuk akal.

Abu Janda bahkan mempertanyakan massifnya praktik prostitusi berkedok kawin kontrak bagi tamu Arab di kawasan Puncak Bogor.

Kecaman dan sindiran Abu Janda diungkapkan lewat akun Instagramnya @permadiaktivis2.

Abu Janda mengunggah tangkapan layar pemberitaan bahwa warga meminta Patung Dewi Kencana di Puncak Bogor dibongkar.

"Patung = haram, prostitusi berkedok kawin kontrak untuk tamu arab = harum," tulis Abu Janda di narasi tangkapan layar yang diunggahnya dilihat TribunnewsBogor.com, Selasa (23/4/2024).

"Sama patung aja takut, gimana mau lawan tank merkava," ujar Abu Janda.

Protes warga

Sebelumnya warga yang mengaku berasal dari Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menuntut agar patung raksasa di objek wisata Pakis Hills dibongkar.

Patung Dewi Kencana atau Ratu Kencono Wungu itu merupakan seorang pemimpin perempuan Kerajaan Majapahit dengan nama asli Dyah Suhita.

"Kami, bersama ulama Puncak Bogor dan warga Tugu Selatan menolak patung ini. Kami sudah mengirim surat resmi kepada pemilik Pakis Hills untuk segera membongkar patung tersebut," kata Kepala Desa Tugu Selatan, Eko Windiana, pada TribunnewsBogor.com, Jumat (19/4/2024).

Eko menjelaskan bahwa keberadaan patung raksasa ini dapat berdampak negatif terhadap masyarakat, terutama di Desa Tugu Selatan.

Karena warga Puncak Bogor masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan lokal.

"Surat yang kami kirim merupakan upaya kami untuk mencegah konflik. Kami ingin memastikan bahwa tindakan tersebut tidak menimbulkan ketegangan di antara warga dan ulama," jelasnya.

Baca juga: Cerita Asal Muasal Patung Ayam Ikonik di Ciawi Bogor, Kenangan Indah Warga Separuh Abad Lalu

Pemkab Bogor bereaksi

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berharap agar polemik patung Dewi Kencana di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, bisa dimusyawarahkan.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bogor mengatakan bahwa polemik tersebut tak lepas dari kondisi masyarakat di sana.

"Mungkin kita juga harus sama-sama memahami karena itu adanya di daerah Puncak yang di sana banyak para santri, yang mungkin agak keberatan karena yang bersifat patung atau mungkin berhala," kata Sekretaris Disparbud Kabupaten Bogor, Budi CW, kepada wartawan di Cibinong, Selasa (23/4/2024).

"Tapi di sisi lain kita juga tidak bisa mengunci diri seperti itu. Karena kita memang bukan negara Islam, bukan yang berdasarkan agama. Tapi kita memang sebuah negara yang heterogen," lanjutnya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow