Populer Internasional: Houthi Buat AS Siaga karena Rudal Hipersonik - Israel Serbu RS Al-Shifa Lagi

- Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini. Selain perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, Laut Merah juga menjadi titik panas pertempuran. Houthi yang kerap melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, kini membuat Amerika was-was dengan rudal hipersonik miliknya. Sementara itu, pasukan Israel kembali menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza. Selengkapnya, berikut berita...

Populer Internasional: Houthi Buat AS Siaga karena Rudal Hipersonik - Israel Serbu RS Al-Shifa Lagi

TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.

Selain perang antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, Laut Merah juga menjadi titik panas pertempuran.

Houthi yang kerap melakukan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah, kini membuat Amerika was-was dengan rudal hipersonik miliknya.

Sementara itu, pasukan Israel kembali menyerbu Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza.

Selengkapnya, berikut berita populer internasional dalam 24 jam terakhir.

1. Houthi Buat AS Siaga karena Rudal Hipersonik, Abdul Malik Ancam Samudera Hindia Sabina Singh Was-Was

Kabar pasukan militan Houthi mempersiapkan rudal hipersonik telah sampai di telinga militer Amerika Serikat (AS).

Tak ingin berdiam diri, AS melontarkan peringatan ancaman yang ditimbulkan dari rudal canggih yang bisa menembus pertahanan iron dome Israel itu.

AS juga khawatir, rudal hipersonik akan merusak keamanan maritim.

Bahkan serangan militan Yaman ini meluas jauh dari Timur Tengah.

Newsweek melaporkan, gerakan Houthi bernama Ansar Allah telah menargetkan pelayaran internasional di Laut Merah dan Teluk Aden, kemudian menyita satu kapal kargo dan menembakkan rudal serta drone ke puluhan kapal lainnya.

Ini bertujuan menekan negara-negara agar mengakhiri konflik bersenjata termasuk perang Israel dan hamas di Gaza, Palestina.

Baca juga: Brigade Al-Quds Jadi Hantu Pantau Pergerakan Pasukan Israel, Bombardir Musuh hingga Tewas

Kendati AS juga mengusung misi untuk menghentikan peperangan, tapi Abdul-Malik al-Houthi pemimpin militan, pada Kamis mengumumkan serangan akan diperluas hingga ke Samudera Hindia.

BACA SELENGKAPNYA >>>

2. Terbongkar Tujuan Israel Serbu Lagi RS Al-Shifa dan Bunuh Brigadir Jenderal Fayeq Al-Mabhouh

Sekali lagi, pasukan pendudukan Israel (IDF) menyerbu Kompleks Medis Al-Shifa di Gaza, Rabu (18/3/2024).

Seperti penyerbuan kompleks medis -yang merupakan kejahatan perang- pada November silam, Israel dianggap membuat kebohongan lain untuk membenarkan kejahatan dan invasi berulang mereka sepanjang perang.

"Namun, mereka pulang dengan tangan kosong, selain meneror dan mengancam nyawa pasien dan pengungsi Palestina di rumah sakit," tulis ulasan Al Mayadeen, Kamis (19/3/2024).

Ulasan itu menyertakan analisis Hani al-Dali, seorang pakar urusan milisi Perlawanan Palestina, yang merinci tujuan Israel menyerbu RS Al-Shifa dan membunuh kepala kepolisian Palestina, Brigadir Jenderal Fayeq Al-Mabhouh.

BACA SELENGKAPNYA >>>

3. Mayor Jenderal Komandan Batalyon IDF Tewas dalam Pertempuran di Gaza Utara

Tentara Israel (IDF), Kamis (19/3/2024), mengumumkan terbunuhnya seorang komandan Batalyon setelah terluka dalam pertempuran di Gaza Utara.

Komandan Batalyon itu adalah Mayor Jenderal (Reserve) Sebastian Ion yang berasal dari satuan Brigade 401 setelah sebelumnya dilaporkan mengalami luka serius dalam pertempuran di Jalur Gaza utara.

Khaberni mengutip lembaga penyiaran Israel, KAN menyatakan, "Perwira Israel yang tewas adalah bagian dari garis komando depan dan tangan kanan salah satu komandan brigade penyerang utama di Gaza utara."

Pernyataan militer Israel menambahkan, jumlah perwira dan tentara IDF yang tewas di Gaza meningkat menjadi 594 orang sejak 7 Oktober lalu.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Pasukan NATO Sudah Terlibat dalam Perang Rusia, Turun ke Ukraina Sebagai 'Sukarelawan'

Pasukan NATO dan para pensiunannya telah terlibat dalam perang Ukraina melawan Rusia sejak awal invasi Rusia.

Setidaknya keterlibatan mereka terjadi setelah Barat memutuskan memberi bantuan senjata ke Kiev.

Mereka berperan menjadi pengawas penggunaan senjata bantuan dari Barat yang dikirim ke Kiev.

Surat kabar asal Spanyol melaporkan, bahwa negara-negara Barat terlibat dalam semua aspek permusuhan dua negara tetangga tersebut.

Personel NATO hanya tidak dilibatkan dalam pertempuran di garis depan.

Selama konflik terjadi, El Pais seperti dikutip Russia Today, pensiunan pasukan NATO ini memasok senjata, melatih para serdadu UKraina serta memberi informasi penargetan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow