Pantas Dikhianati Warga,Ternyata Caleg PKS Cilegon Sumedi Kalah Pileg Gara-gara Serangan Fajar

- Pantas saja Sumedi Caleg PKS Cilegon dikhianati warga yang dibantunya selama 4 tahun. Sumedi Madasik mengatakan bahwa ada serangan fajar terjadi saat pemilu 2024. Seperti yang diketahui telah membantu warga dalam urusan pengairan air bersih. Bahkan Sumedi Madasik mengeluarkan uang pribadinya untuk memberikan bantuan tersebut ke warga Menurut pengakuan Sumedi, dirinya merasa wajar jika warga setempat bisa memberikan suara...

Pantas Dikhianati Warga,Ternyata Caleg PKS Cilegon Sumedi Kalah Pileg Gara-gara Serangan Fajar

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pantas saja Sumedi Caleg PKS Cilegon dikhianati warga yang dibantunya selama 4 tahun.

Sumedi Madasik mengatakan bahwa ada serangan fajar terjadi saat pemilu 2024.

Seperti yang diketahui telah membantu warga dalam urusan pengairan air bersih.

Bahkan Sumedi Madasik mengeluarkan uang pribadinya untuk memberikan bantuan tersebut ke warga

Menurut pengakuan Sumedi, dirinya merasa wajar jika warga setempat bisa memberikan suara mereka pada Pemilu 2024 dari hal baik yang dilakukannya.

Dari jumlah 140 warga yang masuk DPT, ia mengaku hanya meminta 100 suara untuk dirinya terpilih sebagai caleg PKS untuk DPRD Cilegon.

"Saya cuma berharap itu cuma 100 suara. Wajarlah kurang lebih sekitar 70 persen, tapi yang saya dapat cuma 45 persen," ucapnya.

Ia menyebut, warga setempat telah bersepakat untuk memberikan hak pilih mereka kepada dirinya saat Pemilu 2024.

Namun pada pelaksanaannya, sejumlah warga diduga menerima uang untuk memilih caleg lainnya.

“Itu akibat serangan fajar,” ungkap Sumedi.

Kronologi

Inilah alasan caleg PKS Cilegon yakni Sumedi Madasik putus saluran air bersih ke warga.

Baru-baru ini, seorang caleg PKS bernama Sumedi Madasik menjadi sorotan setelah menghentikan saluran air ke warga.

Disebutkan, alasan caleg PKS Sumedi Madasik memutuskan aliran air warga dari bor miliknya lantaran kesal tak mendapat 100 suara.

Terkini, Sumedi akhirnya membeberkan alasan sebenarnya kenapa dirinya tega memutuskan saluran air tersebut hingga bikin warga kesulitan dapar air bersih.

Dilansir Tribun-medan.com dari Kompas.com, Sumedi Madasik mengakui dirinya telah menyetop akses air bersih dari sumurnya ke rumah warga Cisuru.

Namun, Sumedi membantah bahwa penyetopan itu ia lakukan secara sepihak setelah gagal lolos caleg PRD Cilegon dalam Pemilu 2024.

Menurutnya, penyetopan itu dilakukan sementara atas kesepakatan bersama untuk mencari solusi agar bisa menutup beban biaya listrik yang selama ini sudah ditanggungnya.

Dimana ia telah menawarkan biaya pengambilan air dari salurannya dinaikkan dari sebelumnya Rp 10.000 per kubik.

Dia menyebut, warga memang membayar Rp 10.000 per kubik.

Namun, Sumedi hanya menerima Rp 5.000.

Sementara, sisa uang itu dikelola warga setempat untuk perawatan mesin dan beban listrik.

"Itu sudah berjalan empat tahun lebih. Selisihnya antara Rp 2 juta-Rp 2,5 juta setiap bulan,”

“Saya harus mensubsidi pembayaran listrik untuk pengaliran air bersih ke masyarakat," ujarnya dilansir Tribun-medan.com, Jumat (15/3/2024).

Sumedi berharap, biaya iuran air bisa dinaikkan dengan alasan untuk menutupi biaya kebutuhan listrik pompa air tersebut.

Disisi lain, warga yang sudah menikmati air bersih dari penggunungan itu selama empat tahun kini menelan kekecewaan. 

Kini, warga pun kesulitan mencari air bersih.

Mereka terpaksa mengambil air di sumur resapan yang jaraknya sejauh hampir 1 km.

Caleg dari PKS itu gagal meraih kursi DPRD Kota Cilegon pada Pemilu 2024.

"Diputusnya setelah pemilu, sekitar tanggal 18 Februari 2024 kemarin," kata warga bernama Buki saat ditemui di kampungnya pada Selasa (12/3/2024).

"Beliau minta supaya dapat 100 suara dari kampung ini, berhubung suaranya ngga nyampe pas pemilu, akhirnya diputus sama dia," ucapnya.

Buki mengungkapkan tidak ada perjanjian warga untuk mendukung si pemilik air bersih dalam urusan politik pada saat pepenyaluran air bersih.

Buki mengakui warga membayar setiap bulan selama air bersih mengalir di setiap rumah warga setempat.

"Sudah empat tahun ngalir, mungkin butuh bayar listriknya atau apa, kita diminta biaya Rp 10 ribu per kubik," ungkapnya.

Pembayaran tersebut dilakukan oleh warga setiap bulan, dengan harga sesuai banyaknya volume air yang mereka ambil.

Warga lainnya, Satriah mengakui adanya kesepakatan warga dengan si pemilik sumur bor pada saat pemilu 2024.

Namun dikarenakan banyak warga kampung yang awam, kata dia, sehingga banyak warga tidak memilih caleg yang bersangkutan.

"Inginnya orang sini milih ke situ (caleg PKS,-red) tapi orang sini ngga milih ke situ, akhirnya kecewa," ungkapnya.

Pada saat penyetopan dilakukan oleh si pemilik, menurut Satriah warga setempat hanya bisa pasrah.

Lantaran sumur bor tersebut milik pribadi yang bersangkutan, bukan milik pemerintah.

"Itu kan punya nya yah, kalo diminta diputus yah diputus," ungkapnya

Dengan adanya insiden tersebut, kata dia, kini warga Cisuru mengalami kesulitan air bersih.

"Sekarang kita susah ngambil air, yah harapannya dari pemerintah ada perhatiannya untuk kita, kalo bisa dibuatkan sumur bor biar kita ngga kesusahan air lagi," harapnya.

Sosok Sumedi Madasik

Berikut Tribunnewswiki rangkum terkait siapa Sumedi Madasik, caleg PKS yang menghentikan aliran air bersih ke warga:

Sumedi Madasik adalah seorang calon legislatif atau Caleg PKS Cilegon.

Sumedi merupakan caleg DPRD Kota Cilegon Pemilu 2024 nomor urut 8.

Sumedi Madasik adalah pengusaha yang maju menjadi calon anggota DPRD sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sumedi adalah lulusan SMA Negeri 1 Cilegon.

Setelah menyelesaikan sekolah, Sumedi Madasik berkuliah di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa jurusan Ilmu Administrasi Negara.

Sumedi kini menjadi pengusaha di bidang kuliner seperti dilihat dari laman Facebook miliknya.

Sumedi Madasik ternyata juga pemilik Teletubbies Resto & Cafe yang berlokasi di Suralaya, Pulomerak, Cilegon.

Baca: Bukan Caleg, Devara Putri Pembunuh Indriana Ternyata Penjual Nasi Kuning, Keluarga Ungkap Fakta Baru

Teletubbies Resto & Cafe merupakan restoran keluarga di wilayah perbukitan Kelurahan Suralaya.

Sumedi bekerja di bidang konstruksi sebelum beralih profesi sebagai pengusaha kuliner.

Sumedi Madasik juga pernah menjadi supplier untuk perusahaan Ayatama Energi Trisco Nusantara.

Sumedi gagal melenggang ke parlemen karena kalah dari caleg DPRD Kota Cilegon lainnya yang memiliki suara lebih banyak darinya. Berdasarkan hasil pengitungan suara, Sumedi menempati posisi ketiga.

Warga Suralaya yang menjadi target suara utama ternyata tidak seluruhnya memilih Sumedi.

Dari total 100 warga, hanya 45 persen yang memberikan suara kepada Sumedi.

Diketahui, total suara yang diperoleh Sumedi Madasik yakni 686 suara.

Di partai PKS, Sumedi menjadi caleg ketiga dengan peroleh suara terbanyak.

Dia kalah dari caleg PKS Jazuli yang meraup 1.473 suara serta Aam Amarulloh dengan 1.401 suara.

Saat ini media sosial Teletubbies Resto & Cafe milik Sumedi dibanjiri komentar dari warganet.

Banyak pengguna media sosial yang menyampaikan rasa simpati mereka terhadap kasus yang dialami Sumedi.

(TRIBUN NETWORK/TRIBUNNEWSWIKI.COM/Kaa)

Baca berita terkait PKS di sini

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow