Kata Maaf Setelah Kesalahan Fatal di Opening Ceremony Paris 2024
KOMPAS.com – IOC meminta maaf kepada kontingen Korea Selatan setelah panitia lokal salah memperkenalkan mereka sebagai Korea Utara pada opening ceremony Olimpiade Paris 2024, Jumat (26/7/2024).
Pengumuman resmi dalam bahasa Prancis dan Inggris memperkenalkan kontingen Korea Selatan, yang tengah melambaikan bendera di atas perahu mereka saat melintasi sungai Seine, sebagai Republik Rakyat Demokratik Korea.
Korea Selatan adalah Republik Korea.
Papan biru di kapal yang membawa para atlet Korea Selatan menunjukkan nama negara yang benar.
Wakil Menteri Olahraga dan Budaya Korea Selatan, Jang Mi-ran, yang sedang berada di Paris, mengatakan bahwa Presiden IOC (Komite Olimpiade Internasional) Thomas Bach telah berbicara dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
Baca juga: Timnas Wanita Kanada Mendapat Hukuman FIFA Setelah Skandal Drone
Jang juga mengatakan bahwa pihaknya akan meminta Kementerian Luar Negeri Korea Selatan untuk melayangkan keluhan di level pemerintahan.
Kejadian tersebut mendapat reaksi keras dari netizen Korea Selatan yang terkenal vokal.
Protes warga Korsel itu pun disampaikan Yoon kepada Bach bahwa rakyat Korea Selatan “sangat terkejut dan malu” atas insiden tersebut.
Dia pun meminta Bach dan IOC untuk menyampaikan permintaan maaf melalui media dan media sosial dan mencegah terulangnya kesalahan serupa.
Bach mengatakan kepada Yoon bahwa ia akan mengambil semua langkah yang tersedia untuk tidak mengulangi insiden memalukan tersebut.
“Ini jelas sangat disesalkan dan kami meminta maaf dengan sepenuh hati,” kata juru bicara IOC Mark Adams pada konferensi pers pada hari Sabtu, seperti dikutip dari Reuters.
“Sebuah kesalahan operasional telah terjadi. Kami hanya dapat meminta maaf, di malam yang penuh dengan begitu banyak kegiatan, karena kesalahan ini terjadi.”
Baca juga: BERITA FOTO: Tim Indonesia di Opening Ceremony Olimpiade Paris
Kesalahan serupa juga terjadi pada Olimpiade 2012 di London ketika penyelenggara memasang bendera Korea Selatan di layar jumbo saat seorang pemain Korea Utara diperkenalkan sebelum laga sepak bola wanita.
Hal ini membuat Korea Utara menolak masuk ke lapangan selama hampir satu jam.
Semenanjung Korea telah terbagi dua menjadi Korea Selatan dan Korea Utara sejak berakhirnya Perang Dunia II pada tahun 1945.
Secara teknis, kedua Korea tersebut masih berada dalam status perang mengingat belum ada perjanjian damai di antara keduanya sejak Perang Korea berkecamuk pada awal 1950.