Novi Menangis Minta Maaf Usai Ketahuan Bunuh Mertua di Kendari,Harap Suami Menerima Kembali Dirinya

KENDARI- Novi, tersangka kasus pembunuhan terhadap mertua M (51) di Jalan Madusila Anggoeya Kendari Sulawesi Tenggara mengaku minta maaf ke keluarga. Hal ini disampaikan Novi saat ditemui di Lapas Perempuan Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Sabtu (20/4/2024). Ia meminta maaf karena telah terlibat dan sengaja merancang pembunuhan mertuanya M. "Saya meminta maaf yang sebesar-sebesarnya atas perbuatan hina yang saya lakukan,"...

Novi Menangis Minta Maaf Usai Ketahuan Bunuh Mertua di Kendari,Harap Suami Menerima Kembali Dirinya

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI- Novi, tersangka kasus pembunuhan terhadap mertua M (51) di Jalan Madusila Anggoeya Kendari Sulawesi Tenggara mengaku minta maaf ke keluarga.

Hal ini disampaikan Novi saat ditemui di Lapas Perempuan Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Sabtu (20/4/2024).

Ia meminta maaf karena telah terlibat dan sengaja merancang pembunuhan mertuanya M.

"Saya meminta maaf yang sebesar-sebesarnya atas perbuatan hina yang saya lakukan," ujarnya.

Novi mengatakan, khilaf karena perbuatanya menyebabkan mertuanya M meregang nyawa dengan 10 luka tusukan di Jalan Madusila pada Minggu (7/4/2024) lalu.

"Kepada suami saya, maaf karena telah menghilangkan nyawa orantuanya," katanya.

"Saya sangat menyesal atas perbuatan hina dan keji yang saya lakukan hingga korban meninggal dunia," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Menantu Rancang Pembunuhan Mertua di Warung Bakso Kendari, Awalnya Minta Dibusur, Sempat Takut

Wanita berusai 24 tahun berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bagi dirinya dan meminta suami bisa menerima kembali untuk membina keluarga setelah bebas dari masa hukuman nantinya.

Novi mengaku setelah terjerat kasus itu, yang ada dibenaknya hanya keluarga, suami dan anaknya yang baru berusia 1 tahun.

"Mudah-mudaahan dengan kejadian ini suami saya maaf memaafkan saya dan menerima saya kembali," tuturnya.

Kronologis

Berikut kronologis seorangan wanita muda yang merupakan menantu di Kendari berinsial ND (24) mengatur siasat sebelum membunuh mertuanya M (51).

Kejadian itu dialami M saat berkendara bersama ND di jalan madusila Poasia Kendari Sulawesi Tenggara pada Minggu (7/4/2024) sekira pukul 14.00 wita.

Akibat insiden itu, M seorang ibu runah tangga di Sampara Konawe tewas dengan 10 luka tusuk di leher dan badannya.

Dari hasil penyidikan, Polresta Kendari menemukan bahwa ND merencanakan pembunuhan korban dengan rekan prianya berinsial MF (21).

Pelaku MF yang juga tangga ND berperan sebagai eksekutor. Pelaku menusuk korban saat di dalam mobil yang dikendarai ND.

Kapolresta Kendari, Kombes Pol Aris Tri Yunarko, mengatakan, ND dan MF merencanakan pembunuhan itu di salah satu rumah makan di Kota Kendari.

ND bertemu dengan MF untuk merencanakan pembunuhan mertuanya pada Minggu pagi sekira pukul 08.00 wita.

"Setelah bertemu ND bersama suami dan anaknya pergi ke Sampara Konawe," ucap Kapolres.

Setelah tiba di rumah mertuanya itu, ND mengajak korban belanja kebutuhan kue lebaran di Indogrosir Kendari.

Saat itu, ND tidak mengajak suami dan anaknya namun hanya korban dengan menggunakan mobil brio berwarna kuning.

Ketika tiba di Kendari, keduanya langsung berbelanja, kemudian menuju pasar Anduonohu untuk membeli bawang.

ND lalu mengaarshkan kendaraaan ke arah Citra Land lalu memutar kembali ke arah jalan madusila.

Kemudian ND memutar lagi ke arah citra lalu menuju dekat kantor DPRD Kota Kendari.

Di lokasi itu, ND memarkirkan kendaraannya, kemudian MF masuk ke dalam mobil dan duduk dikursi tepat dibelakang korban M duduk.

"Mertuanya ini, M sempat bertanya ke ND itu siapa. Dan Ia menjawab kalau itu sepupunya," ucap Kapolres.

Aris mengatakan dari penyelidikan, ND berkendara dengan memutari dari area bundaran citra land dan jalan madusila sebanyak dua kali ternyata hanya modus.

Karena saat itu ND sengaja meminta MF untuk menunggu di pinggir jalan dan menemui saat mobil terparkir di dekat kantor DPRD.

"Kemudian saat sudah di dalam mobil, MF langsung mngeksekusi korban dengan cara menjerat leher dengan tali dan menusuk pakai pisau. Tali dan pisau itu sudah disiapkan pelaku MF," jelas Kapolres.

Setelah mengesekusi korban, ND menyerahkan HP, uang dan perhiasannya ke MF dan membawnya turun tempat untuk pelaku melarikan diri.

ND kemudian berhenti dan meminta tolong ke pengendara lain yang melintas dengan berpura-pura menjadi korban begal.

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow