Informasi Terpercaya Masa Kini

Borong Partai untuk Pilgub Jakarta, KIM Plus Merusak Demokrasi

0 20

jpnn.com, JAKARTA – Aktivis Pro Jakarta Rio A Putra mengatakan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus tidak pede atau percaya diri untuk bisa menang di Pemilihan Gubernur Jakarta (2024).

Untuk itu, potensi memborong partai untuk mengusung Ridwan Kamil kemungkinan akan terjadi.

Menurut dia, skenario RK melawan kotak kosong makin nampak setelah partai-partai yang tergabung dalam KIM terus membujuk partai-partai di luar KIM untuk ikut bergabung dalam poros KIM.

“Indikasi RK akan melawan kotak kosong itu semakin nyata. Penggalangan kekuatan di luar poros KIM juga masih terus dilakukan dengan KIM Plus,” ujar Rio dalam keterangannya, Minggu (4/8).

Baca Juga: Syafrudin Budiman: Aliansi Relawan Prabowo Gibran Turun Gunung Menangkan KIM di Pilkada Serentak

Skenario lain, kata dia, adalah RK melawan calon independen. Sehingga, kekuatan mesin KIM plus terkonsentrasi menggalang dukungan rakyat dan mengantarkan RK menjadi gubernur DKI Jakarta dengan mudah.

“Skenario keduanya RK akan lawan calon independen dan itu justru memudahkan RK menjadi gubernur DKI Jakarta,” kata dia.

“KIM Plus dan RK tidak pede bertarung di Jakarta. Mereka ingin menang mudah. Buat lah seperti ini,” lanjutnya.

Dia menilai upaya agar RK melawan kotak kosong akan merusak sistem demokrasi yang sehat. Sebab, cara itu menutup ruang pilihan yang bervariasi bagi masyarakat.

Baca Juga: Versi Idrus Marham soal Skenario KIM di Pilkada 2024, Singgung Kotak Kosong

“Jangan rusak sistem demokrasi ini ataupun menskenariokan demokrasi semu hanya untuk memuluskan agenda-agenda tersembunyi di Jakarta,” tambahnya.

Sebelumnya, gagasan pembentukan koalisi besar di Pilgub Jakarta awalnya dikemukakan Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Menurut dia, partai-partai politik KIM pengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 akan kembali bekerja sama di Pilkada Jakarta.

Baca Juga: Soal Pilkada Jakarta 2024, KIM Ingin Bersatu, Tetapi Tak Masalah Kalau Beda Jalan 

KIM sendiri terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, dan Garuda.

Koalisi besar itu disebut nantinya tidak hanya beranggotakan partai-partai KIM, tetapi juga di luar koalisi pengusung Prabowo-Gibran. (mcr4/jpnn)

Leave a comment