Mentega Vs Margarin, Mana yang Lebih Sehat?

Mentega dan margarin biasa digunakan sebagai bahan kue dan makanan. Lantas, mana yang lebih menyehatkan?

Mentega Vs Margarin, Mana yang Lebih Sehat?

KOMPAS.com - Mentega dan margarin biasa digunakan sebagai bahan kue dan makanan.

Meski bentuknya sekilas mirip, mentega dan margarin mempunyai perbedaan kandungan atau bahan dasar, termasuk perbandingan dampak kesehatan terhadap manusia.

Karenanya, dua bahan ini bisa menjadi pertimbangan sebagai bahan untuk hidangan makan seseorang.

Lantas, apa perbedaan antara perbedaan dan margarin? Mana yang lebih sehat?

Baca juga: 9 Manfaat Keju untuk Kesehatan, Apa Saja?

Perbedaan mentega dan margarin

Dikutip dari Southern Living, mentega adalah produk yang terbuat dari susu atau krim.

Mentega diketahui mengandung sekitar 20 persen air dan protein susu. Namun, mentega “ringan” mengandung lebih banyak air, sehingga lebih sedikit lemak dan kalori.

Sementara margarin adalah produk berbahan dasar minyak. Biasanya, terbuat dari 80 persen minyak nabati dan sedikit air serta diberi rasa seperti mentega.

Meski begitu, produk margarin biasanya juga mengandung sedikit susu dengan konsistensi rasa yang lebih lembut.

Baca juga: 5 Manfaat Kopi Mentega, Bisa Mengurangi Rasa Lapar dan Menambah Energi

Dilansir dari Food Network, mentega memiliki rasa yang lebih kaya dibandingkan margarin. .

Mentega biasanya berwarna kuning muda, tetapi bisa juga berkisar dari putih hingga kuning tua. Sementara, margarin sering kali diwarnai dengan warna kuning agar terlihat lebih mirip mentega.

Beberapa produk margarin terkadang juga memiliki warna putih.

Mentega biasanya dijual dalam bentuk balok atau batangan, sedangkan margarin dapat dijual dalam bentuk batangan atau dalam bak.

Baca juga: 9 Manfaat Minyak Ikan untuk Kesehatan Tubuh, Apa Saja?

Perbandingan mentega dan margarin

Perbedaan yang mencolok antara margarin dilihat dari kandungan atau bahan dasarnya yang berbeda, dilansir dari Medical News Today.

Mentega diketahui terbuat dari produk susu dan kaya akan lemak jenuhnya, sedangkan margarin dari minyak nabati.

Lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) yang bisa mengendap di pembuluh darah jika berlebihan.

Namun, lemak jenuh ini hanya meningkatkan kadar LDL lebih sedikit dibandingkan lemak trans.

Sebuah studi tahun 2019 membandingkan efek penggunaan mentega dan margarin terhadap kadar lipid darah pada orang obesitas dan normal.

Hasilnya, peserta yang menggunakan margarin memiliki kadar LDL lebih rendah dibandingkan mereka yang memakai mentega.

Baca juga: 5 Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan

Mana yang lebih sehat?

Meski begitu, dampak kesehatan mentega dan margarin bergantung pada setiap individu yang mengonsumsinya.

Tubuh setiap orang mungkin merespons secara berbeda terhadap lemak makanan berdasarkan kecenderungan genetik, status kesehatan individu, jenis kelamin, dan pola nutrisi mereka secara keseluruhan.

Sebuah penelitian menunjukkan, konsumsi mentega atau margarin yang normal, tidak memengaruhi faktor risiko penyakit jantung atau stroke.

Sementara kalori dalam mentega dan margarin bisa bertambah jika digunakan secara rutin dalam porsi besar.

Oleh karenanya, bagi orang yang mengikut diet dengan berat badan terkontrol, harus mencoba mengatur asupan kalori total.

Diketahui, meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular dipengaruhi oleh faktor lain, seperti gaya hidup dan genetika atau keturunan.

Baca juga: 6 Alasan Mengapa Cokelat Hitam Sehat untuk Dikonsumsi

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow