Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Atlantis adalah sebuah pulau legendaris yang ada sekitar tahun 360 sebelum masehi dan memiliki kebudayaan maju.

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

KOMPAS.com - Atlantis adalah sebuah pulau legendaris di Samudera Atlantik, yang disebut terletak di sebelah barat, tepat di luar Pilar Hercules (Selat Gibraltar).

Menurut Britannica, sumber utama legenda ini adalah dua dialog Plato, Timaeus dan Critias. Secara umum, Atlantis dianggap hanya sebuah mitos legenda.

Namun, beberapa penulis Eropa abad pertengahan meyakini bahwa kisah tersebut benar, dan para penulis kemudian mencoba mengidentifikasikannya dengan negara yang sebenarnya.

Setelah Renaisans, misalnya, upaya dilakukan untuk mengidentifikasi Atlantis dengan Amerika, Skandinavia, dan Kepulauan Canary.

Baca juga: Mengenal Pulau Semakau, Rahasia Singapura Jadi Negara Terbersih Asia

Atlantis Plato

Dikutip dari laman History, Plato (melalui karakter Critias dalam dialognya) menggambarkan Atlantis sebagai sebuah pulau yang lebih besar dari gabungan Libya dan Asia Kecil.

Plato menceritakan kisah Atlantis sekitar tahun 360 sebelum masehi. Pendiri Atlantis, katanya, adalah setengah dewa dan setengah manusia.

Pemukiman terdiri dari pulau-pulau konsentris yang dipisahkan oleh parit lebar dan dihubungkan oleh kanal yang menembus ke tengah.

Baca juga: Daftar 10 Kota Paling Tidak Aman di Dunia 2024, Meksiko Mendominasi

Mereka menciptakan peradaban utopis dan menjadi kekuatan angkatan laut yang besar. Ada ibu kota besar di pulau tengah.

Atlantis terletak di Atlantik tepat di luar Pilar Hercules, memiliki kebudayaan maju dan konstitusinya mirip dengan yang digariskan dalam “Republik” karya Plato.

Critias karya Plato mengatakan bahwa dia mendengar kisah Atlantis dari kakeknya, yang mendengarnya dari negarawan Athena, Solon (300 tahun sebelum zaman Plato).

Solon mempelajarinya dari seorang pendeta Mesir, yang mengatakan bahwa hal itu terjadi 9.000 tahun sebelumnya.

Baca juga: 5 Teori soal Atlantis, Salah Satunya Ditelan oleh Segitiga Bermuda

Kota Atlantis dilindungi oleh dewa Poseidon, yang menjadikan putranya Atlas sebagai raja dan pemberi nama pulau serta lautan yang mengelilinginya.

Ketika bangsa Atlantis semakin kuat, etika mereka menurun. Tentara mereka akhirnya menaklukkan Afrika hingga Mesir dan Eropa hingga Tyrrhenia (Italia Etruria) sebelum dipukul mundur oleh aliansi yang dipimpin Athena.

Kemudian, sebagai hukuman Tuhan, Atlantis itu dilanda gempa bumi dan banjir, dan tenggelam ke dalam laut berlumpur.

Baca juga: Mengenal Paman Sam, Sosok yang Menjadi Simbol Negara Amerika Serikat

Apakah keberadaan Atlantis nyata?

Ada banyak teori tentang keberadaan Atlantis, mulai dari Mediterania, lepas pantai Spanyol, bahkan di wilayah yang sekarang disebut Antartika.

Dilansir dari laman National Geographic, hanya sedikit, kalaupun ada, ilmuwan yang berpikir Atlantis benar-benar ada.

Penjelajah lautan Robert Ballard (yang menemukan bangkai kapal Titanic) mencatat bahwa "tidak ada pemenang Nobel" yang menganggap tulisan Plato tentang Atlantis adalah benar.

Meski begitu legenda Atlantis adalah legenda yang "logis" karena bencana banjir dan ledakan gunung berapi telah terjadi sepanjang sejarah.

Baca juga: Apa yang Dimaksud dengan Rudal Balistik? Berikut Pengertian dan Klasifikasinya

Salah satu peristiwa yang memiliki kemiripan dengan kisah kehancuran Atlantis terjadi 3.600 tahun yang lalu, letusan gunung berapi dahsyat menghancurkan pulau Santorini di Laut Aegea dekat Yunani.

Para arkeolog dan sejarawan menemukan bukti kota prasejarah berawa di pesisir Spanyol; formasi batuan bawah laut yang mencurigakan di Bahama, yang mungkin menjadi sumber cerita Atlantis.

Dari situ, situs yang paling banyak diterima adalah pulau Santorini (Thera kuno) di Yunani, sebuah kaldera yang setengah tenggelam akibat letusan gunung berapi besar.

Baca juga: Mengapa Sebagian Daerah di Jawa Timur Disebut sebagai Wilayah Tapal Kuda?

Itu terjadi pada milenium kedua sebelum masehi, yang tsunaminya mungkin telah mempercepat keruntuhan peradaban Minoa di Kreta.

Pada saat itu, masyarakat Minoa yang sangat maju tinggal di Santorini. Peradaban Minoa menghilang secara tiba-tiba pada waktu yang hampir bersamaan dengan letusan gunung berapi.

Namun, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan Santorini adalah Atlantis. Terlebih karena waktu letusan di pulau itu tidak bertepatan dengan saat Plato mengatakan Atlantis hancur.

Baca juga: 10 Pulau Tak Berpenghuni Terbesar di Dunia, Ada yang Luasnya Hampir Separuh Pulau Jawa

Salah satu hal yang diyakini adalah Plato menciptakan kisah Atlantis untuk menyampaikan beberapa teori filosofisnya.

Legenda Atlantis adalah kisah tentang orang-orang yang bermoral dan spiritual yang hidup di peradaban utopis yang sangat maju.

Sayangnya mereka menjadi serakah, picik, dan bangkrut secara moral. Para dewa kemudian marah dan menghukumnya dengan mengirimkan gempa bumi yang menyebabkan Atlantis tenggelam ke laut.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow