Memanas! China Kepung Taiwan dengan Pesawat Militer dan Kapal Angkatan Laut

Situasi di Selat Taiwan semakin memanas usai China dilaporkan mengerahkan armadanya di sekitar wilayah yang rawan selama 24 jam hingga Jumat (22/3/2024) pagi.

Memanas! China Kepung Taiwan dengan Pesawat Militer dan Kapal Angkatan Laut

BEIJING, KOMPAS.TV - Situasi di Selat Taiwan semakin memanas usai China dilaporkan mengerahkan armadanya di sekitar wilayah yang rawan selama 24 jam hingga Jumat (22/3/2024) pagi.

Dilansir dari France24, sejumlah pesawat militer dan kapal angkatan laut China bergerak ke perairan di sekitar Taiwan.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengungkapkan telah mendeteksi 36 pesawat militer dan enam kapal angkatan laut China yang beroperasi di sekitar Taiwan.

Mereka menambahkan, di antara pesawat yang terdeteksi, 13 di antaranya telah "melintasi garis tengah Selat Taiwan", jalur air sensitif yang memisahkan China dan Taiwan.

Kabar tersebut datang setelah aktivitas militer China juga terdeteksi sehari sebelumnya. 

Pada Kamis (21/3/2024) malam, Taiwan menyebut 20 jet tempur, kendaraan udara tak berawak, dan pesawat angkut telah terdeteksi sejak pukul 19.30 waktu setempat.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan juga mengatakan Beijing telah mengirimkan 32 pesawat mereka.

Seperti yang diketahui, Beijing mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari China dan belum pernah menarik kemungkinan penggunaan kekuatan untuk menguasainya kembali.

Hubungan China dan Taiwan pun semakin memanas setelah pada Januari lalu, Lai Ching-te—yang dianggap Beijing sebagai "separatis berbahaya"—terpilih sebagai presiden, di tengah sengketa yang sedang berlangsung antara kedua pihak terkait insiden kapal fatal.

Menjelang pemilihan Lai pada Januari lalu, Beijing memperingatkan bahwa dia akan membawa "perang dan kemunduran" ke Taiwan.

Lai akan mulai menjabat pada 20 Mei mendatang bersama wakil presiden terpilih Hsiao Bi-khim dari Partai Progresif Demokrat (DPP) yang berkuasa.

Baca Juga: Ketegangan di Perairan Laut China Selatan: Perselisihan Antara Taiwan dan China

Hsiao—sebelumnya menjadi duta besar de facto Taiwan untuk Amerika Serikat—telah melakukan perjalanan dalam beberapa hari terakhir, termasuk ke Republik Ceko dan Parlemen Eropa.

"Perjuangan kita untuk kebebasan dan demokrasi semakin sama dari sebelumnya, dan rakyat Taiwan dapat yakin bahwa mereka akan selalu menemukan teman yang terpercaya di kalangan orang-orang Eropa," tulis politikus Prancis, Dominique Riquet, yang juga anggota Parlemen Eropa, di platform media sosial X pada Kamis.

China sebelumnya mengecam kunjungan Hsiao ke Republik Ceko pada Selasa (19/3/2024) dan menuduhnya mencoba membantu "tujuan kemerdekaan Taiwan".

Analis Wen-ti Sung mengatakan, meningkatnya aktivitas militer Beijing mungkin merupakan "peragaan kekuatan untuk menegaskan ketidakpuasan terhadap keterlibatan Taiwan di dunia internasional yang semakin meningkat".

"Jika hal ini dapat menghalangi pemimpin internasional lainnya untuk bertemu dengan Hsiao di masa depan, semakin baik menurut pandangan Beijing," katanya.

Sementara ahli militer Su Tzu-yun juga sependapat bahwa perjalanan Hsiao ke Eropa bisa menjadi faktor yang memotivasi Beijing.

Selain itu, ada alasan tambahan di antaranya pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos di Manila baru-baru ini.

China dan Filipina sama-sama mengeklaim sebuah wilayah di Laut China Selatan, di mana kapal-kapal Beijing telah dituduh menyebabkan tabrakan dengan perahu Filipina dan menembakkan meriam air pada mereka selama misi pengisian ulang.

Pada awal minggu ini, Blinken mengatakan Amerika Serikat tetap berpegang pada komitmen "kokoh" untuk membela sekutu lamanya, Filipina, yang kemudian mendapat sindiran dari Beijing bahwa Washington "tidak memiliki hak" untuk campur tangan dalam masalah tersebut.

"Perilaku China tidak hanya ditujukan kepada Taiwan, tetapi Taiwan akan menjadi yang paling menanggung tekanan," kata Su. 

Baca Juga: Ketegangan Imlek 2024 di Taiwan, 8 Balon China Dilaporkan Masuk Wilayahnya  

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow