Kendaraan Tempur Baru di Angkatan Darat Amerika: MPV Bersenjata yang Sanggup Tandingi Tank

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah kendaraan tempur baru bergabung ke armada militer Angkatan Darat Amerika Serikat. Kendaraan tempur ini tak menyedot banyak pemberitaan meski diyakini akan menjadi tulang punggung korps bersenjata Amerika beberapa dekade ke depan.

Kendaraan tempur baru itu adalah Armored Multi-Purpose Vehicle atau AMPV M1283. Dia didesain untuk bisa mendukung pasukan yang bergerak cepat, selain juga menyediakan mobilitas dan proteksi untuk para figur tinggi dalam pasukan itu, personel pelontar mortir, tenaga medis, dokter, dan personel yang terluka.

Salah satu kendaraan tempur yang paling umum di Angkatan Darat Amerika saat ini adalah kendaraan angkut personel yang dipersenjatai, M113. Kendaraan tempur ini buah desain awal 1960-an. Dipersenjatai ringan, M113 lebih bak taksi Uber yang hanya mengangkut pasukan dari kesatuan infanteri ke medan laga, men-drop mereka di lokasi tujuan, dan kembali.

Pada akhir 1970-an, konsep infanteri baru yang dimekanisasi menyerukan kebutuhan untuk sebuah kendaraan baru pula, dengan persenjataan dan perlindungan baja yang lebih baik, untuk bisa kompetitif dengan tank-tank. Ini membimbing kepada introduksi kendaraan tempur untuk infanteri, M2 Bradley; membuat M113 digeser perannya sebagai pendukung.

Nah, AMPV didesain untuk menawarkan beberapa perbaikan atas M113. AMPV memiliki zirah baja yang lebih baik dibandingkan M113, dan dapat menambahkan perlindungan dalam bentuk panel reaktif yang akan mengurangi efektivitas roket dan rudal musuh yang mengarah kepadanya.

Kendaraan tempur yang terbaru juga membangkitkan energi listrik yang jauh lebih besar untuk mendukung elektronika modern, termasuk kendali dan komando, komunikasi, dan sistem medikal. AMPV juga memiliki kekuatan kuda untuk bersaing dengan kendaraan modern. Yang terakhir ini mengatasi isu signifikan pada M113 yang hanya mencatatkan kecepatan maksimum 40 mil per jam.

5 Varian MPV Tempur Amerika

Angkatan Darat Amerika membeli AMPV dalam lima varian. Yang pertama adalah varian multiguna, AMPV M1283. Ini adalah sebuah pengangkut untuk para insiyur yang berkendara bersama pasukan gars depan; pasukan artileri pertahanan-udara yang membwa rudal Stinger; observer pendukung pasukan udara dan artileri, batalion atau brigade pasukan markas pusat; dan lain-lain.

Karena multiguna tak berarti untuk tempur, kendaraaan ini hanya dipersenjatai dengan senapan mesin kaliber 0,5 mm.

Dua varian diperuntukkan ke Korps Medis: M1284 dan M1285. Yang pertama adalah versi ambulans untuk mengangkut empat tandu dan enam korban posisi duduk. Yang kedua didesain untuk bisa melakukan operasi di dalam kendaraan.

Sedangkan dua varian lainnya dari AMPV adalah M1286 untuk kontrol dan komando dan M1287 pelontar mortir yang sekaligus varian paling bersenjata.

Angkatan Darat Amerika berencana untuk membeli hampir 3 ribu AMPV untuk satuan-satuan yang aktif, satuan-satuan cadangan, dan Garda Nasional. Jumlah mereka akan menyusun sekitar 30 persen dari seluruh armada kendaraan tempur yang di Angkatan Darat Amerika yang di dalamnya mencakup Tank Abram, Bradley M2, dan Paladin.

AMPV Generasi Berikutnya

AMPV adalah sebuah kendaraan baru, dan seiring peperangan berevolusi, dia bisa menjadi plaform pilihan untuk misi dan persenjataan baru. Pembuatnya, BAE Systems, telah mendemokan pula kendaraan berbasis AMPV untuk pertahanan udara yang dipersenjatai dengan automeriam XM914 30 mm, delapan rudal Stinger, dan sebuah senapan mesin medium M240 7,62 mm.

Varian itu diyakini efektif melawan musuh yang datang dari udara: pesawat, rudal jelajah, helikopter, dan drone musuh. AMPV ini juga sebuah pilihan logis untuk mengangkut sejumlah besar peluru, drone kamikaze, atau senjata laser.

AMPV tak mendapat banyak perhatian meski Angkatan Darat Amerika berencana membeli ribuan kendaraan tempur ini. Rupa kendaraan ini memang relatif tak memikat karena bentuknya yang, antara lain, asimetris dengan begitu banyak antena dan bawaan kelengkapan.

POPULAR MECHANICS

Pilihan Editor: Kesalahan Tak Wajar Data Sirekap di Top 3 Tekno Berita Terkini