Jembatan Francis Scott Key di Baltimore roboh ditabrak kapal kontainer - Apa yang kita ketahui sejauh ini?

Sebuah kapal kontainer menabrak Jembatan Francis Scott Key di dekat kota Baltimore, AS pada Selasa (27/03). Insiden ini menyebabkan sebagian besar jembatan yang terkenal itu runtuh. Berikut ini adalah sejumlah hal yang kami ketahui tentang insiden tersebut.

Jembatan Francis Scott Key di Baltimore roboh ditabrak kapal kontainer - Apa yang kita ketahui sejauh ini?

Sebuah kapal kontainer menabrak Jembatan Francis Scott Key di dekat kota Baltimore, AS pada Selasa (27/03). Insiden ini menyebabkan sebagian besar jembatan yang terkenal itu runtuh.

Beberapa kendaraan yang saat itu tengah melintasi jembatan terperosok ke Sungai Patapsco. Para petugas penyelamat sedang mencari sekitar tujuh hingga 20 orang yang diyakini masih berada dalam sungai.

Gubernur Maryland, Wes Moore, telah mengumumkan keadaan darurat.

Apa yang kita ketahui tentang jembatan itu?

Jembatan Baltimore, atau lebih dikenal sebagai Jembatan Key, dibuka untuk umum pada tahun 1977.

Jembatan ini merupakan penghormatan untuk Francis Scott Key, seorang penyair Maryland abad ke-19 yang menulis lirik lagu kebangsaan AS, Star Spangled Banner.

Jembatan itu sepanjang 2.632 meter,melintasi Sungai Patapsco dan pelabuhan Baltimore. Sungai tersebut mengalir ke Teluk Chesapeake, muara terbesar di AS.

Jembatan ini dideskripsikan sebagai jembatan rangka menerus. Bentangan utamanya yang sepanjang 365 meter adalah terpanjang ketiga di dunia untuk jembatan jenis ini.

Rekaman video mengindikasikan jembatan runtuh seketika setelah kapal kontainer Dali menghantam salah satu pilarnya. Ini terjadi sekitar pada Selasa (26/03) pada pukul 01:30 waktu setempat.

Kepala Pemadam Kebakaran Baltimore, James Wallace, mengonfirmasi beberapa orang terlihat sedang berada di jembatan pada saat itu. Aparat setempat menyebut orang-orang itu antara lain termasuk kontraktor yang sedang mengerjakan perbaikan jembatan.

Pada Selasa (26/03) pukul 01:50, petugas pemadam kebakaran pertama tiba di lokasi kejadian dan melaporkan jembatan runtuh seluruhnya.

Operasi pencarian dan penyelamatan besar sedang berlangsung. Tim penyelam diturunkan guna mencari korban di tengah-tengah perairan pelabuhan dan sungai yang sedingin es.

Para pejabat setempat menyebut ada "beberapa kargo atau peti kemas yang tergantung di jembatan". Hal ini menciptakan kondisi tidak aman dan tidak stabil sehingga tim penyelamat darurat harus beroperasi dengan hati-hati.

Wallace menyatakan sejauh ini dua orang telah diselamat. Salah satunya cidera serius dan satunya tampak tidak terluka.

Suhu air di pelabuhan saat ini dikatakan sekitar 9C (48F). Hipotermia dapat terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun di bawah 35C.

Petugas pemadam kebakaran Baltimore mengatakan kendaraan-kendaran yang tenggelam telah terdeteksi dengan menggunakan sonar.

Apa yang kita ketahui tentang kapalnya?

Kapal kontainer berbendera Singapura, Dali, awalnya dibangun Hyundai Heavy Industries Korea Selatan untuk pemilik kapal asal Yunani, Oceanbulk.

Saat ini, kapal tersebut dioperasikan oleh perusahaan kapal sewaan Synergy Group dan telah disewa sementara oleh raksasa pengiriman kontainer Maersk.

Maersk dalam pernyataannya menyebut kapal tersebut membawa kargo untuk pelanggan Maersk. Namun, tidak ada personel perusahaan yang berada di kapal pada saat kejadian.

Kapal tersebut berangkat dari Terminal Laut Seagirt Baltimore pada Selasa (26/03) sekitar pukul 00:24 waktu setempat menuju Kolombo, Sri Lanka.

Kecepatannya terus meningkat dan mempertahankan rute lurus ke tenggara di sepanjang Sungai Patapsco.

Data MarineTraffic menunjukkan pada pukul 01:25 kapal tersebut tiba-tiba menyimpang dari jalurnya yang lurus dan mulai melambat.

Video memperlihatkan semua lampu di bagian luar kapal tiba-tiba mati dan asap mulai keluar dari cerobong kapal.

Tak lama kemudian kapal itu menabrak jembatan.

Sebuah memo tidak diklasifikasikan dari Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS yang diperoleh oleh mitra BBC di AS, CBS, mengatakan bahwa kapal Dali "kehilangan tenaga penggerak".

Synergy Group mengatakan bahwa seluruh awak kapal, yang semuanya berkewarganegaraan India, dan kedua pilot yang berada di kapal, telah ditemukan dan tidak ada laporan cedera.

Perusahaan mengatakan ada beberapa kemungkinan penjelasan untuk insiden tersebut, tetapi dengan adanya dua pilot di kapal, kecelakaan seperti itu bukanlah hal yang biasa.

Seorang ahli pelayaran mengatakan kepada BBC bahwa kecelakaan itu bisa disebabkan oleh kerusakan mesin, kerusakan kemudi, atau pemadaman generator.

Ini bukan insiden pertama yang melibatkan kapal Dali.

Saat mencoba meninggalkan pelabuhan Antwerp, Belgia pada tahun 2016, kapal tersebut menyerempetkan buritannya di sepanjang dermaga yang merusak lambung kapal. Tidak ada laporan tentang cedera atau tumpahan.

Apa dampak dari runtuhnya jembatan itu?

Runtuhnya Jembatan Key diperkirakan akan menyebabkan gangguan besar pada lalu lintas jalan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun mendatang.

Aktivitas pengiriman di pelabuhan Baltimore juga akan terdampak parah.

Jembatan empat lajur itu merupakan bagian dari Interstate 695, jalan lingkar luar di sekitar kota Baltimore yang dikenal sebagai "Baltimore Beltway", dan diperkirakan dilalui oleh 11,5 juta kendaraan setiap tahunnya.

Pelabuhan Baltimore masih dapat dilintasi melalui terowongan yang lebih dekat ke kota. Akan tetapi, otoritas setempat sudah menetapkan "siaga lalu lintas skala besar", untuk mengantisipasi masalah lalu lintas yang signifikan setelah insiden tersebut.

Secara spesifik, runtuhnya Jembatan Key akan menyebabkan masalah besar bagi truk yang membawa bahan berbahaya. Truk-truk ini dilarang melalui rute terowongan alternatif tadi - tetapi boleh melintasi Jembatan Key.

Insiden tersebut juga mempengaruhi pelayaran.

Pakar pengiriman kontainer, Lars Jansen, menyebut runtuhnya Jembatan Key adalah "bencana besar" yang akan "menimbulkan masalah signifikan di Pantai Timur AS bagi importir dan eksportir AS".

Selain sekitar 21.000 unit kargo yang kini harus melalui pelabuhan lain di wilayah tersebut, Jansen mengatakan "beberapa kapal dagang sekarang terjebak di pelabuhan Baltimore".

Tidak ada kapal kontainer di antara kapal-kapal ini, namun ada beberapa kapal pengangkut curah.

Diperkirakan sekitar 800.000 kendaraan melewati pelabuhan tersebut pada tahun 2023, memindahkan 1,3 juta ton kargo impor yang merupakan rekor tersendiri.

Namun, Jansen mengatakan bahwa meskipun akan ada beberapa penundaan dan biaya tambahan, insiden tersebut tidak akan berdampak signifikan dari perspektif global.

  • Puluhan pengungsi Rohingya dikhawatirkan tewas di perairan Aceh dalam 'kecelakaan kapal terfatal' - 'Anak saya hilang, saya tak mampu menolongnya'
  • Kapal tenggelam di Sultra tewaskan 15 orang, 'Bukti keselamatan perairan tidak dipikirkan'
  • Kapal tenggelam di Buton: Penyebab kecelakaan masih diselidiki

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow