Israel Sudah Tetapkan Tanggal untuk Serangan Darat di Rafah

Netanyahu menegaskan kembali bahwa kemenangan Israel atas Hamas harus dilakukan dengan masuk ke Rafah.

Israel Sudah Tetapkan Tanggal untuk Serangan Darat di Rafah

RAFAH, KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (8/4/2024) mengatakan, tanggal untuk serangan darat di Rafah sudah ditetapkan.

Menurut Israel, Rafah adalah salah satu benteng terakhir Hamas di Gaza.

Sekitar 1,5 juta warga Gaza berlindung di kota tersebut, yang sejauh ini belum mengalami serangan darat skala besar oleh Israel.

Baca juga: AS Khawatirkan Serangan di Rafah, Israel Bakal Mempertimbangkannya

Netanyahu tidak menyebutkan kapan invasi tepatnya akan terjadi, hanya menegaskan kembali bahwa kemenangan Israel atas Hamas harus dilakukan dengan masuk ke Rafah.

“Itu akan terjadi, ada tanggalnya,” katanya, dalam video yang dikutip kantor berita AFP.

Hal ini disampaikannya saat perundingan di Cairo mengenai gencatan senjata di Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera.

Netanyahu sedang dalam tekanan di dalam negeri. Mitra koalisi sayap kanannya marah atas pembicaraan gencatan senjata serta penarikan pasukan Israel dari Gaza selatan pada Minggu (7/4/2024).

“Hari ini saya menerima laporan rinci mengenai perundingan di Kairo,” ujar Netanyahu. “Kami terus bekerja untuk mencapai tujuan, terutama pembebasan semua sandera kami dan mencapai kemenangan penuh atas Hamas.”

Baca juga:

  • Terungkap Tujuan Israel Tarik Pasukan dari Khan Younis, Ternyata Bersiap Tempur di Rafah
  • Pasukan Disiapkan ke Rafah, Israel Yakin Hamas Sembunyi di Antara Warga

Gedung Putih Amerika Serikat pada Senin (8/4/2024) mengatakan, para perunding di ibu kota Mesir sudah mengajukan proposal kepada Hamas untuk gencatan senjata di Gaza dan tentang pembebasan sandera.

“Sekarang tergantung pada Hamas untuk menyetujuinya,” kata Gedung Putih, seraya menggambarkan pembicaraan itu hal yang serius.

Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang mengakibatkan kematian 1.170 orang yang sebagian besar warga sipil, menurut data Israel.

Kemudian, serangan balasan Israel menewaskan sedikitnya 33.207 orang di Gaza yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas itu.

Dari sekitar 250 sandera Israel dan asing yang diculik Hamas pada 7 Oktober, 129 orang masih di Gaza dan menurut militer 34 di antaranya tewas.

Baca juga: Mengapa Israel Sangat Bertekad untuk Menyerang Rafah

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow