Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

Hamas mengeklaim sedang memerangi pasukan Israel di pinggiran kota Rafah di selatan Jalur Gaza.

Israel Serang Rafah: Hamas Lawan Balik, AS Hentikan Pengiriman Senjata

YERUSALEM, KOMPAS.com - Hamas mengeklaim sedang memerangi pasukan Israel di pinggiran kota Rafah di selatan Jalur Gaza yang padat pada Rabu (8/5/2024).

Sementara itu seorang pejabat AS mengatakan AS telah menghentikan pengiriman bom berkekuatan besar karena Israel bisa menggunakan serangan skala penuh.

AS, yang berupaya mencegah invasi Israel ke Rafah, mengatakan pihaknya yakin proposal gencatan senjata Hamas yang direvisi dapat mengarah pada terobosan dalam kebuntuan perundingan.

Baca juga: Israel Buka Lagi Penyeberangan Kerem Shalom untuk Bantuan ke Gaza

Dilansir dari Reuters, Israel telah mengancam akan melakukan serangan besar-besaran di Rafah untuk mengalahkan ribuan anggota Hamas yang diklaim bersembunyi di sana.

Namun, negara-negara Barat dan PBB telah memperingatkan bahwa serangan besar-besaran terhadap kota tersebut akan menjadi bencana kemanusiaan.

Hamas mengatakan para anggotanya sedang memerangi pasukan Israel di timur Rafah, tempat ratusan ribu warga Palestina mencari perlindungan dari pertempuran di utara wilayah kantong tersebut.

Jihad Islam mengatakan para anggotanya menyerang tentara Israel dan kendaraan militer dengan artileri berat di dekat bandara timur Rafah.

“Jalan-jalan di kota ini bergema dengan tangisan nyawa tak berdosa, keluarga-keluarga yang tercerai-berai, dan rumah-rumah yang hancur menjadi puing-puing. Kita berada di ambang bencana kemanusiaan dengan proporsi yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Wali Kota Rafah, Ahmed Al-Sofi, meminta komunitas internasional untuk melakukan intervensi.

Sekitar 10.000 warga Palestina telah meninggalkan Rafah sejak awal pekan ini, kata Juliette Touma, juru bicara UNRWA, badan PBB untuk pengungsi Palestina.

Kantor media pemerintah Gaza yang dikelola Hamas menyebutkan jumlahnya mencapai puluhan ribu.

Baca juga: Israel Buru Hamas dalam Serangan Besar-besaran di Rafah

Seorang pejabat senior AS mengatakan pemerintahan Presiden Joe Biden menghentikan pengiriman senjata ke Israel pekan lalu sebagai respons nyata terhadap serangan Rafah yang diperkirakan akan terjadi.

Pejabat tersebut, yang berbicara tanpa mau disebutkan namanya, mengatakan bahwa Washington telah dengan hati-hati meninjau pengiriman senjata yang mungkin digunakan di Rafah.

AS lalu menghentikan pengiriman yang terdiri dari 1.800 bom seberat 2.000 pon dan 1.700 bom seberat 500 pon.

Baca juga: Meski Perundingan Berlangsung, Israel Tetap Serang Jalur Gaza

Ini akan menjadi penundaan pertama sejak pemerintahan Biden menawarkan dukungan kuat kepada Israel setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow