Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

Lewat percakapan sehari sebelum Israel serang Iran, AS mengeklaim telah memperingatkan Israel agar tidak memberikan serangan balasan ke Iran.

Israel Serang Iran, AS Klaim Sudah Dapat Laporan tapi Tak Beri Lampu Hijau

KOMPAS.com - Israel meluncurkan rudal ke wilayah Iran pada Jumat (19/4/2024) dini hari waktu setempat.

Peluncuran rudal tersebut diklaim sebagai balasan atas serangan Iran ke wilayah Israel pada Sabtu (13/4/2024) malam.

Kepada CNN, pejabat Amerika Serikat (AS) mengaku pihaknya telah memperingatkan pembalasan Israel terhadap Iran.

Negara pimpinan Presiden Joe Biden ini juga mengaku tidak memberi lampu hijau maupun mendukung serangan balasan yang dilancarkan oleh Israel.

Baca juga: Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel sudah lapor sebelum serang Iran

Melalui sebuah perbincangan yang berlangsung pada Kamis (18/4/2024), Israel diklaim telah melaporkan rencana serangan terhadap Iran kepada AS.

Dalam pembicaraan itu, Israel melapor akan membalas serangan Iran dalam beberapa waktu mendatang.

"Kami tidak mendukung respons tersebut," kata seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya.

Israel diketahui telah mempertimbangkan tanggapan terhadap serangan udara Iran pada akhir pekan lalu yang menargetkan negara tersebut.

Adapun hari ini, Jumat, Israel telah mewujudkan pernyataan tersebut dengan meluncurkan serangan, kurang dari seminggu sejak Iran menyerang wilayah udaranya.

Padahal, beberapa jam sebelum serangan, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian menyampaikan, Iran tidak akan tinggal diam jika Israel mengambil tindakan lebih lanjut.

"Jika rezim Israel kembali melakukan petualangan dan mengambil tindakan yang bertentangan dengan kepentingan Iran, tanggapan kami selanjutnya akan segera dan pada tingkat maksimum," ujarnya dalam wawancara eksklusif di New York, dikutip dari CNN, Jumat.

Baca juga: Israel Membalas Serangan, Sistem Pertahanan Udara Iran Telah Diaktifkan

AS telah peringatkan untuk menahan diri

Peluncuran ratusan pesawat nirawak dan rudal ke Israel pada 13 April 2024 merupakan tanggapan atas serangan 1 April terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah.

Serangan tersebut menewaskan sedikitnya tujuh pejabat, termasuk seorang komandan penting Iran, Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi.

Serangan Iran pada pekan lalu itu tampaknya dirancang untuk memaksimalkan tontonan sekaligus meminimalkan korban jiwa.

Israel serta sekutunya pun dilaporkan berhasil menjatuhkan sebagian besar proyektil tersebut.

Di sisi lain, serangan balasan Iran telah memunculkan "perang bayangan" yang telah berlangsung selama puluhan tahun antara kedua negara sekaligus menyebarkan ketegangan di Timur Tengah.

Sekutu-sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat, telah menyerukan agar Israel menahan diri guna mencegah serangan meningkat menjadi perang regional.

Baca juga: Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Disebut tidak akan sasar nuklir

Meski masih belum jelas, pejabat AS mengatakan target serangan Israel pada Jumat dini hari bukanlah nuklir.

Sementara itu, kantor berita semi-resmi Iran, FARS mengungkapkan, radar militer mungkin menjadi sasaran Israel.

FARS menyampaikan bahwa tiga ledakan terdengar di Kota Isfahan yang merupakan pangkalan militer Iran pada Jumat dini hari waktu setempat.

"Pertahanan diaktifkan sebagai respons terhadap obyek yang kemungkinan besar adalah drone," kata sumber yang tidak disebutkan namanya kepada FARS.

Namun, militer Israel masih belum memberikan pernyataan resmi soal serangan balik terhadap Iran tersebut.

"Kami tidak mempunyai komentar saat ini," kata militer Israel ketika ditanya CNN tentang laporan ledakan di Iran.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow