Inilah Fakta Sejarah Tentang Abu Al-Abbas Yang Harus Kita Ketahui

Fakta sejarah tentang Abu al-Abbas, pendiri Dinasti Bani Abbasiyah (Daulah Abbasiyah), yang perlu kita ketahui.

Inilah Fakta Sejarah Tentang Abu Al-Abbas Yang Harus Kita Ketahui

Intisari-Online.com - Kita sering mendengar nama Daulah Abbasiyah, tapi tak banyak yang tahu siapa pendiri dinasti tersebut.

Inilah fakta sejarah tentang Abu Al-Abbas, pendiri daulah kedua setelah zaman Khulafaur Rasyidin.

Namanya Abu Abbas As-Saffah Atau Abu Al-Abbas Abdullah bin Muhammad.

Dia adalah salah satu tokoh pemimpin kekhalifahan Islam.

Seperti disebut di awal, Abu Abbas adalah pendiri Kekhalifahan Abbasiyah yang berdiri sejak tahun 750 hingga 1258.

Keturunan paman Nabi Muhammad

Abu Abbas lahir di Suriah pada tahun 721 dengan nama Abdullah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas bin Abdul Muthalib bin Hasyim.

Abu Abbas As-Saffah merupakan putra pasangan Muhammad bin Ali dengan Raita, putri dari Ubaidallah bin Abdullah.

Ayahnya merupakan cicit dari Abbas bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW.

Menggulingkan Bani Umayyah

Abu Al Abbas menjadi khalifah setelah merebut kekuasaan dari Bani Umayyah pada tahun 750.

Abu Abbas As-Saffah menjadi tokoh sentral dalam melengserkan Kekhalifahan Bani Umayyah melalui Revolusi Abbasiyah.

Meletusnya Revolusi Abbasiyah tidak terlepas dari berbagai kompleksitas masalah yang terjadi pada pemerintahan Bani Umayyah.

Menjelang pertengahan abad ke-8, banyak umat yang tidak lagi mendukung Bani Umayyah yang dinilai korup, sekuler, dan memihak sebagian kelompok.

Pergolakan untuk melengserkan Dinasti Umayyah menjadi kuat setelah mendapat dukungan dari Panglima militer Abu Muslim Al-Khurasani.

Usaha yang dilakukan oleh kelompok Abbasiyah yang dipimpin oleh Abu Abbas As-Saffah berhasil menggulingkan Dinasti Umayyah menjelang tahun 750.

Abu Abbas as-Saffah resmi dinyatakan sebagai khalifah Bani Abbasiyah yang pertama pada 28 November 749.

Pada April 750, Kekhalifahan Bani Umayyah runtuh setelah ibu kotanya di Damaskus jatuh ke tangan Bani Abbasiyah.

Asal-usul gelar As-Saffah

Setelah menjadi khalifah, Abu Abbas mendapat gelar As-Saffah, yang artinya penumpah darah.

Gelar ini disematkan kepadanya karena saat menggulingkan Dinasti Umayyah, ia nyaris membantai habis keturunan dinasti tersebut.

Di awal pemerintahannya, Abu Abbas As-Saffah memerintahkan untuk memburu keturunan dari Dinasti Umayyah.

Marwan II, khalifah terakhir Bani Umayyah di Damaskus, ditangkap setelah melarikan diri ke Mesir pada Agustus 750.

Hanya ada seorang pangeran bernama Abdurrahman, yang selamat dari kejaran pasukan Abbasiyah dan dapat meloloskan diri ke Afrika Utara.

Sosok inilah yang pada akhirnya menghidupkan kekuasaan Bani Umayyah di Kordoba, Spanyol.

Empat tahun menjadi khalifah

Abu Al-Abbas menjadi khalifah dalam waktu empat tahun, yakni sejak 25 Januari 750 hingga 8 Juni 754.

Meski Abu Abbas As-Saffah cukup kejam terhadap keturunan Dinasti Umayyah, ia berhasil membangun dasar pemerintahan yang steril dan kondusif bagi Kekhalifahan Abbasiyah.

Dia juga meletakkan dasar untuk membangun peradaban Islam, terutama di bidang ilmu pengetahuan.

Alhasil, selama memerintah Abu Abbas As-Saffah disegani dan dihormati oleh kerabatnya.

Wafat karena sakit Abu Abbas As-Saffah wafat pada 8 Juni 754 karena sakit.

Usianya saat itu masih cukup muda, yakni 33 tahun. Sebelum meninggal, Abu Abbas As-Saffah menunjuk saudaranya, Abu Ja'far Al-Manshur sebagai penerusnya memimpin Dinasti Abbasiyah.

Keputusan itu diambil karena putra Abu As-Saffah masih terlalu kecil untuk memimpin kekhalifahan.  

Itulah fakta sejarah tentang Abu al-Abbas, pendiri Daulah Abbasiyah atau Dinasi Bani Abbasiyah, semoga bermanfaat.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow