Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Sejumlah pemimpin dunia meminta Israel untuk tidak membalas serangan ke Iran dalam upaya menghindari kekerasan yang lebih besar di Timur Tengah.

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

KOMPAS.com - Israel menyatakan akan merespons serangan udara yang diluncurkan Iran pada Sabtu (13/4/2024).

Iran sebelumnya menembakkan ratusan drone, rudal balistik, dan rudal jelajah sebagai balasan serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus, Syria.

Serangan Israel pada 1 April 2024 itu menewaskan 16 orang, termasuk komandan Quds Force dari Korps Penjaga Revolusi Islam (IRGC), Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi. 

Sementara dalam percakapan dengan Pemimpin Mayoritas DPR AS Steve Scalise, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan diri.

Baca juga: Reaksi Sejumlah Pemimpin Dunia terhadap Serangan Iran ke Israel

Pemimpin dunia minta Israel tak balas serangan Iran

Terkait kemungkinan Israel membalas serangan Iran, sejumlah pemimpin dunia meminta Israel untuk menahan diri. Hal itu untuk menghindari eskalasi kekerasan yang lebih besar di Timur Tengah.

Perdana Menteri Britania Raya, Rishi Sunak mengatakan bahwa semua pihak harus menahan diri untuk menghindari meningkatnya kekerasan di Timur Tengah.

Hal yang sama juga diungkapkan Presiden Perancis Emmanuel Macron. Pihaknya mengatakan akan mencoba untuk meyakinkan Israel untuk tidak merespon dengan melakukan eskalasi.

Sementara itu, AS juga mendesak Israel untuk tidak melakukan serangan balasan kepada Iran.

Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada Netanyahu bahwa AS tidak akan berpartisipasi atau mendukung serangan langsung Israel terhadap Iran.

Untuk itu, pihaknya menyampaikan agar Israel lebih berhati-hati dengan respons yang diberikan ke depannya.

Baca juga: 4 Potensi Dampak Serangan Iran ke Israel bagi Perekonomian Indonesia

Latar belakang serangan Iran ke Israel

Serangan Iran pada Sabtu malam itu menandai pertama kalinya Iran melancarkan serangan militer langsung ke Israel, meskipun telah terjadi permusuhan selama puluhan tahun sejak Revolusi Islam 1979.

Iran mengatakan, serangan tersebut merupakan serangan balasan atas aksi penyerangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada Senin, 1 April 2024.

Pada saat itu, pesawat tempur Israel menyasar gedung Konsulat Iran yang berada di Distrik Mezzeh barat, Damaskus, dari arah Dataran Tinggi Golan.

Misil Israel kemudian menghancurkan gedung dan menewaskan seorang jenderal penting di Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan beberapa perwira lainnya.

Kini, Iran menganggap permasalahannya dengan Israel telah selesai.

Iran menegaskan akan menyerang dengan kekuatan lebih besar bila Israel ataupun AS mencoba membalas serangan tersebut.

Meski demikian, seorang juru bicara militer Israel mengatakan bahwa 99 persen dari pesawat tak berawak dan rudal yang diluncurkan oleh Iran berhasil dicegat, dikutip dari AP News.

Israel dan Iran telah bersitegang selama enam bulan perang Israel melawan Hamas di Jalur Gaza.

Perang meletus setelah Hamas dan Jihad Islam, dua kelompok yang didukung oleh Iran, melakukan serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang di Israel dan menculik 250 orang lainnya.

Sementara itu, serangan Israel di Gaza telah menyebabkan kehancuran yang meluas dan menewaskan lebih dari 33.700 orang, menurut pejabat kesehatan setempat.

Baca juga: DPR AS Didesak Beri Bantuan 14 Miliar Dollar ke Israel, Untuk Apa?

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow