4 Nuansa Tahun 80-an di Drakor Reply 1988 yang Membuat Nostalgia
TEMPO.CO, Jakarta – Jika berbicara mengenai drama Korea, tak lengkap rasanya apabila tak menyebut salah satu tayangan yang paling hits dan mendunia dari negeri ginseng tersebut, yakni Reply 1988. Dilansir dari IMDB, drakor bergenre slice of life ini sangat kental dengan nilai-nilai persahabatan dan keluarga dengan berlatar tahun 80-an. Maka tak heran apabila pembahasan mengenai drakor ini tak lekang oleh waktu meski telah lewat bertahun-tahun, terutama dengan hal-hal dalam drama ini yang sangat cocok untuk bernostalgia. Apa saja?
Bagi yang belum tahu, Drakor Reply 1988 adalah salah satu drama paling populer serta ikonik dari sutradara Shin Won Ho dan penulis Lee Woo Jung. Drama ini mengangkat tema nostalgia, persahabatan, dan nilai-nilai keluarga, dengan latar waktu tahun 1988, di kawasan Ssangmundong, Seoul.
Dilansir dari Asianwiki, Reply 1988 berfokus pada lima teman masa kecil—Deok-sun (Hyeri), Jung-hwan (Choi Tae Joon), Sun-woo (Lee Dong Hwi), Dong-ryong (Ryu Jun Yeol), dan Taek (Park Bo Gum)—yang tumbuh bersama di lingkungan yang erat dan penuh kenangan. Selain mengisahkan kehidupan remaja mereka, drama ini juga menggali kehidupan keluarga mereka, serta hubungan orang tua dan anak yang penuh kasih sayang dan pengorbanan.
Drama ini sangat kuat dalam menggambarkan kehidupan sehari-hari di Korea pada tahun 1980-an, dengan memperkenalkan banyak elemen budaya dari masa tersebut, seperti musik, film, serta isu-isu sosial yang relevan. Penggambaran kehidupan keluarga dan persahabatan yang hangat dan penuh dukungan menjadi daya tarik utama dan membuat drama ini begitu populer di berbagai kalangan usia.
Berikut ini hal-hal dari drakor Reply 1988 yang membuat kembali bernostalgia:
Teknologi Belum Canggih
Sesuai latarnya yang menggunakan tahun 1988, setting keseluruhan drama ini dibuat sejadul mungkin agar mampu menampilkan realitas kehidupan era 80-an untuk disajikan penonton. Hal yang paling menonjol yang bisa dilihat adalah bagaimana penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari di Ssangmundong saat itu masih belum canggih, seperti adanya televisi tabung yang ada di rumah keluarga Deok-sun, mendengarkan radio, penggunaan telepon rumah bergagang besar, dan tentunya minim penggunaan gadget pribadi.
Gaya Busana Jadul
Hal menonjol lainnya paling mudah terlihat adalah gaya busana jadul dari masing-masing pemeran. Penggunaan pakaian menyesuaikan dengan tren fashion yang berkembang di tahun 80-an seperti jeans, denim, jumpers, plaid pattern shirt, kaca mata, dan tentunya potongan rambut yang menjadi ciri khas.
Lagu
Tak hanya itu, untuk mengajak penonton kembali ke era 80-an, drama ini juga menghadirkan lagu-lagu populer dari era tersebut yang ditampilkan di sejumlah episode. Salah satunya yang populer dan menjadi viral hingga kini adalah ketika Deok-sun berada di dalam perjalanan menggunakan kereta, dan radio di kereta tersebut memutarkan lagu Nothing’s Gonna Change My Love for You dari George Benson. Momen lucunya adalah ketika Deok-sun dan teman-temannya hanya bergumam tidak begitu jelas saat menyanyikan bagian awal lagu tersebut, tetapi nampak begitu bersemangat ketika tiba di bagian reff lagu berbahasa Inggris itu. Selain itu, lagu How Deep Is your Love yang dinyanyikan Bee Gees, serta Can’t Take My Eyes Off You milik Frankie Valli juga turut ditampilkan.
Kehidupan Sosial
Dilansir dari VIU, untuk menampilkan realitas kehidupan sosial Korsel di tahun 80-an, drama ini membuka episode awal dengan momen Olimpiade Seoul 1988 yang merupakan momen bersejarah bagi dunia olahraga Asia saat itu terutama Korsel selaku tuan rumah. Di episode awal, nampak Deok-sun menghabiskan hari-harinya berkumpul dengan teman-teman masa kecilnya dan melatih perannya sebagai salah satu pembawa nama negara untuk upacara pembukaan Olimpiade.
Selain Olimpiade, kehidupan sosial Korea Selatan di periode tersebut juga diwarnai dengan gejolak politik dan ekonomi. Hal itu pun diangkat oleh Reply 1988 dengan menampilkan aksi demonstrasi yang sedang terjadi di era 80-an lewat adegan Bora yang berani ikut terlibat dalam aksi demonstrasi tersebut.
IMDB | ASIANWIKI | VIU
Pilihan Editor: Sinopsis Who is She, Drakor Remake dari Serial Miss Granny