Inspirasi Nidji Ciptakan Lagu Lampu Hati dan Zayang-Zayang
TEMPO.CO, Jakarta – Grup band Nidji menutup tahun 2024 dengan merilis dua single sekaligus berjudul ‘Lampu Hati’ dan ‘Zayang-Zayang’. Kedua lagu tersebut akan menjadi bagian dari album mendatang mereka, Manifestasi Hati.
Nidji ingin mengajak pendengar untuk menjelajahi dimensi cinta dari perspektif yang berbeda lewat lagu tersebut. ‘Lampu Hati’ dan ‘Zayang-Zayang’ diciptakan oleh personel Nidji berdasarkan pengalaman pribadi mereka.
Lampu Hati untuk Menerangi Hidup
Lagu ‘Lampu Hati’ diciptakan oleh Andro, tentang perpisahan yang penuh makna. Ia ingin menyampaikan bahwa di tengah kegelapan, hati tetap bisa menjadi cahaya yang menerangi langkah hidup. Lagu ini menghadirkan kejujuran emosional yang mendalam karena terinspirasi dari pengalaman pribadinya.
“Pesannya, meski di ujung jalan buntu, kita masih bisa menyalakan lampu hati untuk menerangi hidup,” ujar Andro, bassis Nidji dalam keterangan resminya. “Semoga masing-masing kita tetap ingat untuk menggunakan lampu hati dalam perjalanan hidup,” kata Ariel, gitaris Nidji, menambahkan.
Grup band Nidji. Dok. Musica Studios
Zayang-Zayang Ungkapan Cinta Sederhana
Kibordis Nidji, Randy menciptakan lagu ‘Zayang-Zayang’ yang terinspirasi dari perasaan homesick ketika jauh dari sang istri. Lagu ini mengangkat momen-momen kecil yang memperkuat hubungan, termasuk adu argumen hingga kenangan lucu. Lagu ini adalah pengingat bahwa cinta sejati ditemukan dalam keseharian.
“Terinspirasi saat saya syuting di Maroko 1 bulan tidak bertemu istri, sekelibat rasa kangen itu muncul tiba-tiba dan membuat saya homesick ingin pulang untuk ‘zayang-zayangan’. Romantisme yang berlangsung bukan sekedar ‘menye-menye’ cinta-cintaan seperti baru jadian, justru di fase ini yang dikangenin justru kangen diomelin, debat-debatan dan dimarahi,” ucap Randy. “Lewat lagu ini, gue pengen bikin orang ingat pasangannya, meski hanya hal-hal kecil,” kata Ubay, vokalis Nidji.
Pengantar Album Manifestasi Hati
Proses kreatif untuk kedua lagu ini sebenarnya sudah berlangsung sejak 2020 dengan melibatkan banyak perubahan dalam aransemen dan eksplorasi sound. Dua single ini menjadi pengantar untuk album Manifestasi Hati, yang akan dirilis pada awal 2025. Album ini akan mencerminkan perjalanan emosional dan spiritual keenam personel Nidji.
“Album ini adalah hasil manifestasi dari pengalaman kami, yang kami harap bisa membawa pendengar ke dimensi tanpa ruang dan waktu,” kata Ariel Nidji.
Sebagai simbol ambisi, emosi, dan doa yang tulus, album baru Nidji ini tidak hanya mencerminkan pengalaman pribadi masing-masing personel, tetapi juga dukungan penuh dari tim dan keluarga mereka. Manifestasi Hati nantinya akan terdiri dari 10 lagu dan sudah bisa di-pre-save melalui
Spotify.
Nidji menggandeng sejumlah pihak dalam penggarapan karya terbaru mereka ini, di antaranya Heston Prasetyo sebagai co-producer, Petra Sihombing, dan Janitra Satriani. Iswara Giovani juga berkontribusi untuk aransemen string dan Kamga dalam directing vokal, sementara Jihanira Sharmila memberikan sentuhan visual sebagai Creative Director.
Nidji dibentuk pada 2002. Mereka dikenal dengan gaya musik yang menggabungkan unsur pop, rock, dan elektronik. Sepanjang kariernya Nidji menghasilkan deretan hits, seperti ‘Hapus Aku,’ ‘Laskar Pelangi,’ dan ‘Disco Lazy Time.’ Ubay bergabung menjadi vokalis Nidji pada Februari 2019. Kini, Nidji beranggotakan Ubay (Vokal), Ariel, Rama (Gitar), Randy, (Keyboard) Andro (Bass), dan Adri (Drum).
Pilihan Editor: Nidji Ungkap Konsistensi Jadi Kunci Eksis 22 Tahun di Industri Musik Indonesia