Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Saatnya Jual atau Beli?

Harga emas di pasar spot mencapai titik tertinggi sepanjang masa di USD 2.265,49 per ons di awal sesi, Senin (1/4). #bisnisupdate #update #bisnis #text

Harga Emas Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Saatnya Jual atau Beli?

Harga emas sedang moncer-moncernya. Mengutip Reuters, harga emas di pasar spot mencapai titik tertinggi sepanjang masa di USD 2.265,49 per ons di awal sesi, Senin (1/4). Emas berjangka AS ditutup 0,9 persen lebih tinggi pada USD 2.236,50 per ounce.

Harga tersebut menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa. Kenaikan itu diiringi dengan meningkatnya spekulasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pertamanya tahun ini pada bulan Juni.

Nah, apakah kenaikan harga emas tersebut menjadi momentum untuk investasi?

Perencana Keuangan dari Zelts Consulting, Ahmad Ghazali, menilai justru momentum harga emas yang tinggi menjadi kesempatan untuk menjual. Ia tidak merekomendasikan membeli emas dalam jangka pendek.

“Kalau yang sudah punya emas, mungkin malah ini saatnya jual. Untuk yang belum punya, bisa jadi ini saatnya beli, asalkan analisanya masih akan terus naik dalam jangka panjang. Kalau buat jangka pendek sih jangan,” kata Ghazali saat dihubungi kumparan, Selasa (2/4).

Ghazali menjelaskan, harga emas melonjak tinggi didorong harga emas internasional memang sedang naik. Selain itu, harga emas ditopang kurs nilai tukar dolar AS yang juga menguat.

“Jadilah double effect ini membuat harga di dalam negeri jadi naik tinggi,” ujar Ghazali.

Sementara itu, Perencana Keuangan Andy Nugroho tidak menyarankan investasi emas sebagai safe haven. Julukan safe haven emas tidak lepas baik dari pergerakan nilai emas maupun sebagai tempat menyelamatkan aset.

“Ketika suku bunga turun, otomatis yang safe haven menurun juga harganya. Harga saham naik, harga safe haven atau obligasi menurun. Itu akan bikin harga emas tidak akan setinggi atau bahkan akan berhenti naik sementara waktu,” terang Andy.

***

Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow