Haidar Alwi Nilai Connie Terapkan Politik Adu Domba Terhadap Prabowo dan Jokowi

JAKARTA — Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R Haidar Alwi menilai pernyataan Connie Rahakundini dan Henry Yosodiningrat yang viral di media sosial pada hari pertama masa tenang sangat...

Haidar Alwi Nilai Connie Terapkan Politik Adu Domba Terhadap Prabowo dan Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) R Haidar Alwi menilai pernyataan Connie Rahakundini dan Henry Yosodiningrat yang viral di media sosial pada hari pertama masa tenang sangat tendensius dan berbahaya. Dia menduga Connie dan Henry sedang berupaya mengadu domba Jokowi dan Prabowo serta membenturkan rakyat dengan institusi Polri untuk kepentingan capres-cawapres yang didukungnya.

"Jelas tendensius dan politik pecah belah sangat berbahaya terutama di tahun politik yang tensinya memang sudah panas karena dapat menimbulkan kegaduhan, kerusuhan, dan kekacauan yang akan berdampak pada terancamnya stabilitas di berbagai bidang," kata Haidar dalam keterangannya, Senin (12/2/2024).

Dalam video yang viral dan beredar di media sosial itu Connie menceritakan pertemuannya dengan Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani. Dia mengungkapkan adanya potensi Jokowi mengkhianati Prabowo di tengah jalan seperti mengkhianati Megawati dan PDIP. Prabowo disebut hanya akan berkuasa selama dua tahun jika berhasil memenangkan Pilpres 2024. Selanjutnya, Gibran akan naik menjadi Presiden menggantikan Prabowo.

"Karena serangan dari luar gagal, makanya sekarang diserang dari dalam yaitu membenturkan Jokowi dan Prabowo dengan harapan memantik kebencian di antara kedua kubu sehingga dapat dengan mudah dikalahkan. Seperti politik divide et impera zaman kolonial," tutur Haidar.

Sementara itu, kata dia, Henry berbicara mengenai indikasi atau dugaan ketidaknetralan Polri di Pilpres 2024. Dalam video yang viral itu disebutkan Kapolri mengerahkan fungsi Binmas sebagai instrumen pemenangan pemilu untuk paslon Prabowo-Gibran. Haidar mengatakan, narasi ketidaknetralan aparat memang kerap digaungkan oleh kubu pendukung capres-cawapres tertentu. 

Padahal, kata dia, Kapolri sudah berulang kali menegaskan bahwa institusinya netral. Presiden pun sering menyerukan agar ASN, TNI dan Polri menjaga netralitasnya di Pemilu nanti. Jadi, menurut dia, apa yang disampaikan oleh Henry kemungkinan merupakan bentuk kepanikan kalau paslon yang didukungnya akan kalah. 

“Tapi ini dapat mencoreng kewibawaan institusi Polri menggerus kepercayaan dan memupuk kebencian publik," imbuh Haidar.

Haidar pun meminta masyarakat untuk tidak mudah terpengaruh oleh narasi atau informasi yang tidak jelas sumbernya atau hoaks dan sengaja disebarkan untuk menimbulkan kebencian kepada sesama maupun kepada penyelenggara negara. 

"Aparat juga harus tegas menindak orang-orang yang berusaha mengacaukan pemilu dengan menyebarkan hoaks atau narasi kebencian agar menjadi pembelajaran bagi yang lainnya untuk tidak mengulangi hal yang sama ke depannya," kata dia.  

Pemilih lintas generasi di Pemilu 2024. - (Republika)
 

Pada hari ini, Connie Rahakundini Bakrie kembali menyatakan Prabowo Subianto hanya akan menjabat sebagai presiden selama dua atau tiga tahun apabila terpilih dalam pemilihan umum (pemilu) 2024. Pernyataan itu didapatkannya dari dua sumber yang berbeda. 

Connie menyatakan, informasi mengenai Prabowo hanya akan menjabat selama 2 tahun didapat dari Rosan Roeslani, yang merupakan ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rakabuming Raka. Selain itu, ia juga mendapatkan informasi dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto bahwa Prabowo hanya akan menjabat sebagai presiden selama tiga tahun.

"Pak Prabowo menyatakan di depan para pengusaha di Singapura, beliau hanya akan tiga tahun, kemudian diteruskan Gibran. Kalau tidak salah ya, nanti tanya Pak Hasto langsung," kata dia kepada wartawan di sebuah kafe kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024).

Berdasarkan informasi yang disampaikan, Connie menyebut, nantinya Prabowo akan digantikan oleh Gibran hingga masa jabatannya berakhir. Lantaran baru menjabat dua tahun, Gibran kemudian boleh mencalonkan kembali dalam dua pilpres selanjutnya. Artinya, ketika skenario itu berjalan, Gibran akan menjadi presiden selama 12 tahun.

Menurut Connie, pernyataan itu didengar oleh Hasto saat Prabowo bertemu dengan para pengusaha di Singapura. Namun, ia tak menyebut waktu tepat pertemuan itu dilakukan.

"Tapi untuk jelasnya, tanyakan saja pada Pak Hasto. Tahu kan beliau siapa?" ujar dia.

Sebelumnya, Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, membantah pernyataan Connie Rahakundini yang menyeret namanya soal lama masa jabat Prabowo Subianto. Di mana, disebutkan Prabowo hanya akan menjabat selama dua tahun dan sisanya akan dijabat Gibran Rakabuming Raka.

"Pernyataan yang 2 tahun itu bukan datang dari saya, beliau (Connie) mengatakan, 'ini bagaimana kalau sudah dua tahun, atau kalau tiba-tiba Prabowo, saya ini orang intelijen, bisa saja Pak Prabowo diracun, bisa lebih cepat, itu gimana?' Dia bilang begitu," kata Rosan dalam konferensi pers di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Ahad (11/2/2024).

 

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow