Google Hadirkan Fitur Chat Permudah Komunikasi dengan Slack dan Teams

Google memperkenalkan fitur yang memfasilitasi pengguna Google Workspace dan pengguna Slack serta Microsoft Teams

Google Hadirkan Fitur Chat Permudah Komunikasi dengan Slack dan Teams

Google memperkenalkan fitur yang memfasilitasi interaksi antara pengguna Google Workspace dan pengguna Slack serta Microsoft Teams. Integrasi ini telah diuji sejak 2023 dan kini tersedia secara stabil untuk pelanggan Google Workspace. 

"Pada Google Cloud Next 2023, kami mengumumkan interoperabilitas antara Google Chat, Microsoft Teams, dan Slack berbasis Mio yang sebelumnya tersedia untuk pelanggan lewat program Beta. Kami kali ini mengumumkan bahwa solusi ini akhirnya dirilis ke semua pelanggan Google Workspace," demikian pengumuman Google lewat unggahan blog-nya seperti dikutip GSM Arena.

Fitur itu memungkinkan pengguna Google Chat berkomunikasi dengan pengguna platform lain secara lebih lancar. Namun, fitur ini hanya tersedia untuk pelanggan berbayar, dan pengguna perlu mengunduh aplikasi tambahan bernama MIO serta membeli lisensi tambahan. MIO mendukung berbagai fitur, termasuk pengiriman file dan GIF, serta memastikan kinerja optimal antara Google Workspace dan Microsoft Office 365 saat terhubung. MIO juga mengharuskan pengguna untuk membeli lisensi tambahan untuk dapat menjalankan interoperabilitas itu. 

Fokus Kembangkan AI

Google melakukan restrukturisasi besar-besaran dengan menggabungkan divisi Android, Chrome, dan Pixel ke dalam sebuah divisi baru "Platforms And Devices" yang fokus mengembangkan teknologi artificiaI intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

"Divisi ini akan meningkatkan kualitas produk dan pengalaman bagi pengguna serta mitra Google di bidang AI," kata 

CEO Google Sundar Pichai dalam sebuah posting blog berjudul "Building for our AI future". CEO Rick Osterloh bertugas memimpin divisi baru itu dan bertanggung jawab mengintegrasikan bagian dari Google Research yang fokus pada fotografi komputasi. Sejak bergabung dengan Google pada 2016, Osterloh telah berfokus pada pembangunan ekosistem perangkat keras untuk Google Assistant. Dirinya percaya bahwa AI dan perangkat keras akan menjadi penting bagi Google. 

"Perubahan ini didorong oleh pentingnya AI dan rencananya untuk mempercepat pembaruan produk dengan fokus pada peningkatan AI," ujarnya.

Osterloh mengatakan kini Google dapat bergerak dengan lebih cepat dalam mengintegrasikan AI di semua produk mereka. Integrasi hardware, software dan AI menunjukkan AI dapat mengubah pengalaman pengguna.

“Kami memiliki cara yang sangat cepat untuk mendapatkan penelitian terbaru, model terbaru, dari DeepMind,” katanya seperti dikutip The Verge.

Meskipun divisi ini akan menggabungkan berbagai aspek seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan AI, Google tetap akan memisahkan divisi Pixel dan Android agar tidak merusak hubungan dengan mitra ekosistem mereka.

"Kami selalu memisahkan divisi yang berbeda antara Android dan mitra ekosistem kami, serta upaya perangkat keras pihak pertama kami," katanya. 

Baca Juga: Lintasarta dan KORIKA Bikin Solusi Industri Berbasis AI di Indonesia

 Baca Juga: Confluent Kenalkan Accelerate with Confluent untuk Sistem Integrator

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow