Informasi Terpercaya Masa Kini

Pola Makan Sehat Bisa Turunkan 3 Faktor Penyebab Stroke

0 5

TEMPO.CO, Jakarta – Dokter Spesialis Neurologi Rumah Sakit Universitas Indonesia, David Pangeran, mengingatkan pentingnya menjaga pola makan sehat untuk mencegah terjadinya penyakit stroke. Menurutnya, menjaga pola makan sehat dapat menurunkan tiga faktor risiko penyebab stroke. “Yaitu kadar kolesterol, berat badan berlebih dan tekanan darah tinggi. Makanan yang mengandung tinggi antioksidan dapat menjaga pembuluh darah tetap lentur dan sehat,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 27 September 2024.

Stroke merupakan penyakit pembuluh darah otak. Definisi stroke menurut WHO adalah tanda-tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak (global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih. Stroke dapat menyebabkan kematian, tanpa adanya penyebab lain selain vaskuler. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 15 juta orang di seluruh dunia menderita stroke setiap tahun. Risiko stroke juga terbilang tinggi. Menurut WHO 1 dari 4 orang berisiko terkena stroke.

David Pangeran mengungkapkan bahwa stroke dapat terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu karena terjadi penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Kondisi ini menyebabkan area tertentu pada otak tidak mendapat suplai oksigen sehingga terjadi kematian sel-sel otak. Akibatnya, bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak tersebut tidak bisa berfungsi dengan baik.

Menurut David, gaya hidup berkontribusi secara signifikan terhadap terjadinya stroke, seperti konsumsi garam dan gula yang berlebihan, obesitas, konsumsi lemak dalam jumlah yang banyak, merokok, dan konsumsi alkohol. Artinya, dengan mempraktikkan gaya hidup sehat, sebenarnya stroke dan penyakit lainnya bisa dicegah. “Antara lain caranya dengan mengikuti diet yang sehat, membatasi konsumsi garam dan makanan yang mengandung lemak tidak sehat,” katanya.

Cara lain yang juga penting untuk dilakukan adalah dengan membatasi gula, serta melakukan aktivitas fisik atau olahraga selama 30 menit per hari sebanyak lima kali per pekan. Jangan lupa pula untuk hindari merokok dan alkohol.

Head of Marketing Sania Royale, Nuri Rialen, memaparkan bahwa menggunakan minyak untuk goreng makanan, hendaklah pilih bahan baku minyak yang aman bagi kesehatan. Salah satu pilihannya adalah minyak nabati yang tidak mengandung kolesterol tapi mengandung anti oksidan yang tinggi. Minyak nabati, kata dia, dapat menjaga atau membantu kesehatan kelenturan pembuluh darah tempat terbentuknya kolesterol sehingga mengakibatkan stroke.

Bahan baku minyak goreng tidak saja terbuat dari kelapa atau sawit. Minyak goreng terbuat dari kelapa dan sawit mengandung lemak jahat. Minyak goreng berbahan baku dari bekatul beras, sangat baik bagi kesehatan, mengingat memiliki kandungan antioksidan yang sangat tinggi. “Bahannya dari kulit ari beras atau bakatul. Nah, bakatulnya yang kita proses hingga akhirnya menjadi minyak goreng. Bahan minyak ini, termasuk minyak goreng premium,” kata Nuri Rialen.

Menurutnya, minyak dari bahan bekatul meski dipakai hingga beberapa kali, tidak berubah warna. “Minyak goreng dari bahan bekatul, meski dipakai beberapa kali, semisal lima hingga delapan kali, tidak berubah warna,” katanya. Walau begitu, ia menyarankan tetap tidak menggoreng dengan minyak ini secara berulang.

Antioksidan membantu membuat pembuluh darah jadi lentur. Pada dinding pembuluh darah terdapat sel endotel yang melepaskan nitric oxide, senyawa yang berperan penting mengatur kelenturan pembuluh darah. Jika sel endotel mengalami kerusakan, maka nitric oxide berkurang sehingga pembuluh darah menjadi tidak lentur.

Fungsi antioksidan adalah menangkal atau mencegah paparan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel endotel, sehingga kelenturan pembuluh darah tetap terjaga. Gamma Oryzanol adalah senyawa dengan aktivitas antioksidan yang tinggi yang penting untuk memelihara kesehatan pembuluh darah, jantung dan otak. Aktivitas antioksidan tertinggi dari gamma oryzanol ditemukan pada rice bran oil.

Gamma oryzanol lebih baik dari antioksidan lain karena merupakan campuran senyawa beberapa antioksidan seperti steryl dan triterpenyl ester dari asam-asam ferulat (cycloartenyl ferulat, 24- methylenecycloartenyl ferulate, -sitosterol ferulat, campesteryl ferulate), sehingga aktivitas antioksidannya lebih kuat dibandingkan antioksidan tunggal seperti vitamin E.

Studi membuktikan bahwa penggunaan rice bran oil dapat memberikan efek neuroprotektif (melindungi dari cidera atau kerusakan pada sel-sel otak (neuron)) serta mencegah terjadinya kematian sel otak, sehingga berkontribusi secara langsung terhadap penurunan risiko stroke.

Pilihan Editor: Pasien Stroke Perlu Fisioterapi untuk Pulihkan Fungsi Motorik

Leave a comment