Informasi Terpercaya Masa Kini

10 Keterampilan Hidup yang Perlu Diajarkan Orang Tua ke Anak Sebelum Usia 10 Tahun Menurut Pakar

0 3

Memasuki era teknologi yang kini makin pesat, tak sedikit anak-anak yang justru makin sulit melakukan keterampilan hidup tertentu. Padahal ini penting untuk kehidupan sehari-hari anak kelak di masa depan.

Faktanya, sebuah studi tahun 2014 oleh perusahaan keamanan AVG Technologies menemukan bahwa sementara 57 persen anak usia 3 hingga 5 tahun dapat menavigasi setidaknya satu aplikasi di ponsel, tapi hanya 14 persen yang dapat mengikat tali sepatu mereka.

“Saya melihat banyak orang tua melakukan segalanya untuk anak-anak mereka alih-alih membiarkan mereka berjuang sendiri,” kata pelatih kempimpinan anak, Tim Elmore, dikutip dari laman Parents.

Menurutnya, orang tua harus mempersiapkan anak untuk menempuh jalannya, bukan selalu menuntun jalan mereka. 

Keterampilan hidup yang penting dilakukan oleh anak

Dengan berfokus pada keterampilan hidup sejak dini, orang tua dapat melatih anak untuk beradaptasi dan tumbuh lebih mandiri. Dilansir berbagai sumber, berikut beberapa aktivitas yang perlu diperkenalkan dan dilatih pada anak:

1. Menyiapkan makanan sederhana

Ajak anak untuk membantu menyiapkan makanan dan berusahalah sebaik mungkin untuk tetap tenang saat anak melakukan kekeliruan kecil, seperti saat anak menuang tepung lalu tumpah.

Baca Juga : Ini yang Terjadi pada Otak Anak Jika Bermain TikTok Menurut Pakar

Beberapa ide untuk membantu anak-anak untuk mulai belajar di dapur di antaranya:

  • Berlatih memotong pisang dengan pisau plastik atau kayu
  • Untuk anak prasekolah, biarkan mereka menyendok yoghurt ke dalam mangkuk dan menambahkan potongan buah 
  • Tunjukkan kepada anak-anak berusia 5 tahun ke atas cara membuat roti lapis
  • Biarkan anak usia 7 tahun mencoba menggunakan oven pemanggang roti
  • Jika orang tua secara bertahap menambahkan keterampilan memasak mereka, anak seharusnya dapat menggunakan kompor dengan pengawasan pada usia 10 tahun

2. Menggunakan internet dengan bijaksana

Menggunakan ponsel atau gadget untuk bermain internet memang tampak mudah, tapi melatih anak untuk memanfaatkan teknologi dengan bijaksana tak boleh dianggap sepele.

Segera setelah anak dapat menggunakan teknologi tanpa pengawasan, terapkan hal-hal berikut: 

  • Bantu anak memilih kata sandi yang sulit ditebak dan beri tahu mereka untuk tidak pernah membagikannya dengan siapa pun kecuali orang tua
  • Pastikan anak hanya mengobrol dengan orang yang mereka kenal di dunia nyata dan tidak memberikan informasi pribadi seperti tanggal lahir, alamat rumah, atau nomor telepon
  • Ingatkan anak untuk bersikap baik saat menggunakan internet, apa pun yang mereka kirim atau katakan secara virtual akan ada selamanya
  • Mintalah anak untuk selalu meminta izin atau bantuan dari orang tua sebelum mengunduh sesuatu atau mengklik iklan

3. Mencuci pakaian

Dikutip dari Parents, anak dapat mulai dilatih mencuci pakaian saat berusia sekitar 6 tahun. Jika di rumah ada mesin cuci bukaan atas, sediakan bangku pijakan. 

Ajak anak mencoba berbagai tahapan mencuci pakaian. Mulai dari mengukur dan menuang deterjen, memilih pengaturan, dan menyalakan mesin cuci. Buatlah proses tersebut menyenangkan.

4. Menanam atau berkebunIlustrasi/Foto: Getty Images/Erdark

Menanam tanaman menjadi salah satu kegiatan sederhana namun menyenangkan bagi anak-anak lho, Bunda. Whitney Cohen, salah satu penulis The Book of Gardening Projects for Kids, menguraikan langkah-langkahnya menjadi:

  • Siapkan tempat untuk menanam bibit

Jika memungkinkan, tambahkan sekitar 2 inci kompos organik ke bagian atas tanah. Campurkan, hancurkan gumpalan tanah, dan siram tanah hingga hampir lembap seperti spons yang diperas.

  • Gali lubang

Minta anak untuk menggali lubang yang sedikit lebih besar dari wadah tanaman. Lalu pisahkan bibitnya.

  • Mulai menanam

Setelah Bunda mengeluarkan tanaman dari pot dan meletakkannya di dalam lubang, minta anak dengan hati-hati mendorong tanah di sekitar dan menepuk-nepuknya. Setelah itu, biarkan anak menyiramnya secara berkala.

5. Membantu seseorang yang tersedak

Menurut American Heart Association, anak-anak berusia 9 tahun dapat belajar resusitasi jantung paru (RJP) atau disebut juga cardiopulmonary resuscitation (CPR). 

Program seperti Heimlich Heroes dapat mulai diperkenalkan secara sederhana untuk anak-anak di sekitar jenjang kelas 2 SD. 

6. Mengobati luka

Untuk membantu anak agar tidak panik saat melihat darah, lakukan yang terbaik untuk menghindari reaksi yang parah. 

Memberi informasi pada anak tentang cara-cara pertolongan pertama juga akan membantu mengalihkan perhatian mereka dari rasa sakit. Hal ini juga sangat berguna saat Bunda sedang tidak ada di sekitar anak saat mereka terluka.

Untuk mengobati luka kecil, American Academy of Dermatology Association merekomendasikan langkah berikut:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air untuk menghindari kontaminasi pada luka
  • Membilas luka dengan sabun dan air hangat untuk menghilangkan kotoran dan debu
  • Menekan area tersebut dengan kuat menggunakan kain bersih hingga pendarahan berhenti (biasanya sektiar 1-2 menit)
  • Mengoleskan petroleum jelly (jika ada) dengan kapas untuk menjaga luka tetap lembap
  • Menutupi luka dengan plester atau kain kasa steril

7. Navigasi dan membaca arah peta

Kemampuan navigasi dan membaca peta sangat penting, bahkan jika peta tersebut ada di ponsel. Untuk latihan, ajak anak bermain perburuan harta karun dengan peta buatan sendiri atau minta mereka memimpin jalan saat sedang bepergian ke kebun binatang atau museum. 

Kegiatan-kegiatan ini akan membangun keterampilan navigasi anak.

8. Berbelanja 

Dikutip dari Parenting First Cry, belajar menjadi konsumen yang cerdas memerlukan latihan. Salah satunya dengan membiarkan sesekali anak membayar saat sedang pergi makan bersama keluarga. 

Selain itu, latih anak untuk mengelola uang mereka sendiri dan merasakan kepuasan menabung untuk sesuatu yang mereka inginkan dan kemudian membelinya.

9. Membungkus kado

Anak prasekolah dapat membantu memotong kertas dan menambahkan selotip. Sementara itu, anak TK dan anak yang usianya lebih tua dapat menyelesaikan langkah-langkah tambahan dengan bantuan Bunda, seperti melepas label harga, menemukan kotak dengan ukuran yang tepat, dan membungkus kado dengan kertas untuk memastikan ukurannya sesuai sebelum memotongnya.

10. Menulis surat

Anak usia balita dapat mendiktekan catatan kepada anggota keluarga atau teman (misalnya dengan gambar), menempelkan prangko, dan memasukkannya ke dalam kotak surat.

Kemudian untuk anak usia lebih tua dapat mulai coba menulis surat dan amplop dengan alamat sendiri. Bunda juga kesempatan ini untuk mengajarkan anak tentang lima bagian surat: tanggal, salam, isi, penutup, dan tanda tangan.

Demikian ulasan tentang berbagai keterampilan hidup yang perlu diajarkan orang tua ke anak sebelum usia 10 tahun. Mana yang sudah mulai Bunda perkenalkan pada Si Kecil?

Pilihan Redaksi

  • Belajar dari Issa Anak Nikita Willy, Ini Peran Bunda dalam Pembentukan Karakter Anak Laki-laki
  • Sejauh Mana Batasan Orang Tua Perlu Bantu Tugas Anak Sekolah? Ini Kata Psikolog
  • 7 Ciri-Ciri Disleksia pada Anak Usia Sekolah, Salah Satunya Kesulitan Membaca

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Leave a comment