Pahami 7 Kesalahan Intermittent Fasting agar Diet Tidak Gagal
TEMPO.CO, Jakarta – Intermittent fasting adalah salah satu metode diet yang mengatur waktu kapan makan dan waktu berpuasa. Diet ini berfokus pada pola makan, bukan jenis makanan yang dikonsumsi.
Tujuannya adalah untuk membatasi asupan kalori dalam waktu tertentu sehingga tubuh dapat lebih efisien dalam membakar lemak dan meningkatkan fungsi metabolisme.
Namun, banyak orang yang gagal mencapai hasil yang diinginkan karena kesalahan saat melakukan intermittent fasting.
Agar lebih mengetahui kesalahan-kesalahan dalam intermittent fasting, berikut ini informasinya untuk Anda.
Kesalahan Intermittent Fasting
Dirangkum dari berbagai sumber, ada 7 kesalahan saat melakukan diet intermittent fasting yang perlu dihindari, yakni sebagai berikut.
1. Puasa Terlalu Lama
Kesalahan intermittent fasting yang pertama adalah puasa terlalu lama. Meskipun Anda mengurangi kalori yang masuk ke tubuh, namun jika tubuh juga tidak mendapatkan asupan yang cukup maka hal itu dapat berdampak pada kesehatan.
Jika ingin menambah waktu puasa, sebaiknya Anda lakukan secara bertahap agar otak dan tubuh tidak terlalu terkejut saat makanan di batasi. Meningkatkan waktu puasa secara bertahan sebanyak 30 hingga 60 menit akan memudahkan otak dan tubuh untuk menyesuaikan diri.
2. Kekurangan Cairan
Kesalahan berikutnya adalah kekurangan cairan. Sebagian air yang kita konsumsi sehari-hari biasanya datang saat makan untuk membantu mengunyah dan menelan. Selain itu, asupan air juga didapatkan dari makanan yang dimakan.
Saat melakukan intermittent fasting, pastikan tubuh tidak kekurangan asupan air. Sebab, kekurangan cairan akan menyebabkan tubuh menjadi dehidrasi.
3. Minum Soda atau Alkohol
Mengonsumsi alkohol dan minuman manis, seperti soda adalah hal yang tidak boleh dilakukan saat sedang memprogramkan intermittent fasting.
Minum manis maupun alkohol dapat memicu hipotalamus pada otak sehingga otak akan berpikir ada kalori yang masuk.
Jika demikian, pankreas akan memompa insulin karena ada asupan manis yang masuk dalam tubuh. Selanjutnya, insulin akan mendorong glukosa yang ada dalam aliran darah sehingga menurunkan gula darah.
Penurunan gulah darah akan mengirimkan sinyal ke otak Anda untuk meningkatkan rasa lapar dan hal ini bukanlah yang kita inginkan saat berpuasa
4. Takut Berolahraga
Kesalahan selanjutnya adalah banyak yang berpikir bahwa tubuh yang tidak mendapatkan asupan makanan selama beberapa jam akan lemah, sehingga tidak cocok untuk berolahraga.
Padahal, olahraga juga penting untuk dilakukan. Tak perlu melakukan olahraga berat saat menerapkan intermittent fasting. Anda bisa melakukan olahraga ringan daripada tidak bergerak sama sekali.
5. Mengonsumsi Banyak Kalori
Mengkonsumsi terlalu banyak kalori saat melakukan diet intermittent fasting bukanlah hal yang baik, sebab tujuan dari diet ini adalah untuk mengurangi kalori.
Sangat rentan untuk makan berlebihan setelah melakukan puasa intermittent. Anda perlu menghindari kalori agar diet intermittent tidak sia-sia.
6. Puasa Saat Tidur Kurang Nyenyak
Jika tidur Anda kurang nyenyak, maka tidak usah melakukan puasa intermiten dulu. Sebab kurang tidur akan menyebabkan hormon rasa lapar, ghrelin, dan membuat puasa menjadi lebih sulit.
Anda butuh tidur setidaknya tujuh jam setiap malam, jika kurang dari itu urungkan niat dulu untuk melakukan diet intermittent fasting.
7. Terlalu Cepat Menyerah
Satu lagi kesalahan saat diet intermittent fasting adalah terlalu cepat menyerah. Banyak orang yang beranggapan hasil dari program diet ini akan langsung terlihat.
Perlu diketahui bahwa proses diet membutuhkan waktu, sehingga jangan terlalu cepat menyerah jika hasilnya belum kelihatan.
AULIA ULVA
Pilihan Editor: Seluk Beluk Intermittent Fasting: Manfaat, Cara, dan Hasilnya