Informasi Terpercaya Masa Kini

Ini Beda Sakit Kepala Biasa dan Sakit Kepala Gejala Stroke

0 9

TEMPO.CO, Jakarta – Sakit kepala adalah salah satu masalah kesehatan yang umum terjadi di kalangan masyarakat. Namun, tidak semua sakit kepala memiliki penyebab yang sama. Satu hal yang penting untuk dikenali adalah perbedaan antara sakit kepala biasa dan sakit kepala gejala stroke.

Banyak orang tidak menyadari perbedaan antara sakit kepala biasa dan sakit kepala gejala stroke. Pasalnya, penanganan yang lambat dapat menyebabkan penundaan dalam pengobatan dan berpotensi membahayakan nyawa.

Untuk itu, berikut adalah ulasan mengenai perbedaan antara sakit kepala biasa dan sakit kepala gejala stroke.

Perbedaan Sakit Kepala Biasa dan Sakit Kepala Gejala Stroke1. Sakit Kepala Biasa

Sakit kepala biasa adalah kondisi yang umum terjadi dan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti stres, kelelahan, kurang tidur, atau konsumsi makanan atau minuman tertentu.

Sakit kepala biasa cenderung bersifat sementara dan bisa diatasi dengan istirahat yang cukup, minum air, atau mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas.

Gejala sakit kepala biasa biasanya termasuk rasa nyeri atau tekanan di sekitar kepala, yang bisa terasa berat atau ringan.

Beberapa orang juga mungkin mengalami sensitivitas terhadap cahaya atau suara, mual, atau pusing. Sakit kepala biasa biasanya tidak mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berbicara, bergerak, atau melakukan aktivitas sehari-hari.

Meski begitu, mengutip dari cleve and clinic, sakit kepala sendiri memiliki lebih dari 150 jenis. Sakit kepala ini terbagi dalam dua kategori utama, yakni sakit kepala primer dan sekunder.

Beberapa contoh sakit kepala adalah sakit kepala tegang, sakit kepala migrain, sakit kepala dehidrasi hingga sakit kepala sinus.

2. Sakit Kepala Stroke

Sementara itu, sakit kepala yang merupakan gejala stroke memiliki karakteristik yang berbeda dan lebih serius daripada sakit kepala biasa. Stroke bisa terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, yang bisa disebabkan oleh sumbatan atau pecahnya pembuluh darah.

Ketika otak tidak mendapatkan pasokan darah yang cukup, sel-sel otak bisa mati dalam hitungan menit, menyebabkan kerusakan permanen atau kematian.

Salah satu gejala utama stroke adalah sakit kepala yang hebat dan mendadak, yang biasanya dianggap lebih parah daripada sakit kepala biasa.

Adapun perbedaan paling mencolok sakit kepala karena gejala stroke adalah kehilangan kesadaran, kelemahan atau mati rasa di satu sisi tubuh, kesulitan berbicara atau memahami ucapan, kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda, dan pusing atau kehilangan keseimbangan.

Cara Mencegah Sakit Kepala

Untuk mencegah migrain dan serangan stroke, ada beberapa langkah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang bisa diambil untuk mengurangi risiko dan mengelola gejala kedua kondisi tersebut, diantaranya:

1. Berhenti Merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko serangan stroke dan juga bisa menjadi pemicu migrain. Berhenti merokok adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan Anda.

2. Minum Obat-obatan yang Diberikan oleh Dokter

Jika Anda telah didiagnosis dengan migrain atau memiliki risiko stroke, penting untuk mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter Anda sesuai dengan petunjuk.

3. Olahraga Sesuai dengan Petunjuk Dokter

Berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi risiko stroke dan migrain. Tetapi, pastikan untuk berolahraga sesuai dengan rekomendasi dokter Anda, terutama jika Anda memiliki kondisi medis tertentu.

4. Konsumsi Makanan Rendah Lemak dan Kurangi Minuman Beralkohol

Makanan tinggi lemak jenuh dan alkohol dapat meningkatkan risiko stroke. Sebaliknya, konsumsi makanan yang kaya akan serat, vitamin, dan mineral, serta membatasi konsumsi alkohol dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan otak.

5. Kendalikan Tekanan Darah, Kolesterol, dan Kadar Gula Darah

Tekanan darah tinggi, kadar kolesterol yang tinggi, dan diabetes merupakan faktor risiko utama untuk stroke. Mengendalikan kondisi-kondisi ini melalui pola makan sehat, olahraga, dan pengobatan yang diresepkan dokter dapat membantu mengurangi risiko stroke.

6. Rutin Melakukan Cek Kesehatan

Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan untuk memantau tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol dapat membantu mendeteksi masalah kesehatan secara dini dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

RIZKI DEWI AYU

Pilihan Editor: Beda Migrain dan Pusing Biasa serta Cara Mengatasi

Leave a comment