Eksekusi Mati Ted Bundy, Pembunuh Berantai yang Meneror AS

Ted Bundy, pembunuh berantai dan pemerkosa, dieksekusi mati pada 24 Januari 1989. Ia diketahui telah membunuh sedikitnya 20 perempuan pada 1970-an.

Eksekusi Mati Ted Bundy, Pembunuh Berantai yang Meneror AS

KOMPAS.com - Ted Bundy, salah satu pembunuh berantai paling terkenal dalam sejarah Amerika Serikat, dieksekusi pada 24 Januari 1989.

Dilansir Britannica, Bundy dieksekusi dengan kursi listrik di Penjara Nasional Florida. Sebelumnya, ia dijatuhi hukuman mati pada 1979 karena membunuh dua mahasiswi.

Pada tahun berikutnya, ia kembali dijatuhi hukuman mati karena pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis berusia 12 tahun.

Meski kejahatannya mengerikan, Bundy justru menjadi semacam selebritas karena parasnya yang tampan, dan terutama setelah ia melarikan diri dari tahanan di Colorado pada 1977.

Pembunuh dan pemerkosa

Dilansir Biography, Ted Bundy adalah seorang pembunuh berantai, pemerkosa, dan penderita nekrofilia yang diketahui telah membunuh sedikitnya 20 perempuan selama tahun 1970-an.

Ia ditangkap pada Februari 1978 dan menerima tiga hukuman mati terpisah atas pembunuhan dua mahasiswi Chi Omega di Florida State University dan seorang gadis berusia 12 tahun.

Bundy mengaku membunuh 36 orang, meskipun beberapa ahli yakin jumlah korban sebenarnya lebih dari 100.

Kasus-kasus Bundy memiliki pola yang mengerikan. Ia kerap memperkosa korbannya sebelum memukuli mereka sampai mati.

Ada beberapa perdebatan mengenai kapan Bundy mulai membunuh. Sebagian besar sumber mengatakan, dia memulai aksi pembunuhannya sekitar tahun 1974.

Pada waktu itu, banyak perempuan di Seattle dan di sekitar Oregon hilang. Beberapa korban dilaporkan terakhir kali terlihat bersama seorang pria muda berambut hitam bernama Ted.

Namun, kriminolog Matt DeLisi berpendapat dalam sebuah buku tahun 2023, kemungkinan besar Bundy membunuh lebih dari 100 orang dan mulai membunuh saat remaja.

"Bundy memberikan banyak petunjuk bahwa ada lebih banyak pembunuhan. Dan kepercayaan diri yang dia gunakan antara tahun 1974 dan 1978 menunjukkan bahwa tidak mungkin dia bisa memulainya begitu saja," kata DeLisi.

Bundy kerap memancing korbannya masuk ke mobilnya dengan berpura-pura terluka dan minta bantuan. Kebaikan para korban menjadi kesalahan yang mengakhiri hidup mereka.

Dilansir Los Angeles Times, penyiar rohani James Dobson mewawancarai Bundy pada malam sebelum eksekusi mati.

Dobson mengungkapkan, Bundy menangis berkali-kali dan menyatakan penyesalan atas perbuatannya.

Menjelang eksekusi, Bundy menelepon ibunya dua kali dan makan terakhir berupa steak, telur, kentang goreng, dan roti panggang.

Kata-kata terakhir Bundy ditujukan kepada pengacaranya, Jim Coleman, dan Fred Lawrence, seorang pendeta.

"Saya ingin Anda memberikan cinta saya kepada keluarga dan teman-teman saya," kata Bundy.

Setelah eksekusi, para ilmuwan mengambil otak Bundy dan mempelajarinya untuk mencari tanda-tanda kelainan yang dapat menjelaskan perilaku kekerasannya.

Namun, mereka tidak menemukan kejanggalan apa pun.

Jenazah Bundy dikremasi di Gainesville, Florida, dan tidak ada upacara publik yang diadakan.

Sebelum dia dieksekusi, dia meminta abunya disebar di Pegunungan Cascade di negara bagian Washington, tempat ia membunuh setidaknya empat korbannya.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow