3 Calon Bos Danantara yang Bakal Kelola Aset 900 Miliar Dolar AS, Ada Keponakan Luhut
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengatakan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan diluncurkan pada Senin, 24 Februari 2025. Dia mengungkapkan bahwa sovereign wealth fund (SWF) atau dana investasi pemerintah tersebut sebagai kekuatan yang dapat menunjang perekonomian Indonesia di masa mendatang.
“Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi kita, yang ada di pengelolaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) itu akan dikelola dan kita beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara,” kata Prabowo dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Senin, 17 Februari 2025, seperti dikutip dari Antara. Lantas, siapa saja tokoh yang digadang-gadang bakal mengisi kursi jajaran pengurus Danantara?
Daftar Calon Bos Danantara
Pada Senin, 21 Oktober 2024, Presiden Prabowo sudah menunjuk Muliaman Hadad sebagai Kepala BPI Danantara. Lembaga baru tersebut ditugaskan untuk mengelola investasi di luar anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
“Nantinya ditugaskan mengelola investasi di luar APBN. Jadi, semua aset-aset pemerintah yang dipisahkan itu nanti akan dikelola badan ini, tapi tentu saja bertahap,” ucap Muliaman setelah dilantik di Istana Negara, Jakarta.
Namun, Presiden dikabarkan akan merombak jajaran pengurus Danantara. Berdasarkan laporan Tempo berjudul Di Balik Pergantian Bos Danantara: Benarkah Muliaman Hadad Tersingkir?, ada tiga nama yang disebut-sebut masuk dalam radar bakal calon petinggi Danantara. Berikut profilnya:
Rosan Roeslani
Melansir laman resmi Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani merupakan pria kelahiran Jakarta, 31 Desember 1968. Dia meraih gelar Bachelor of Arts (BA) di bidang Administrasi Bisnis dari Oklahoma State University, Amerika Serikat pada 1993.
Kemudian, dia melanjutkan kuliah pada jenjang Master of of Business Administration (MBA) di Antwerpen European University, Belgia pada 1996. Dia dikenal sebagai pengusaha yang memulai perjalanan karier profesionalnya di bidang keuangan dan kewirausahaan.
Rosan pernah ditunjuk sebagai Penasihat Keuangan Asosiasi Koperasi Batik Indonesia (1997-2002) dan Wakil Bendahara Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia atau Hipmi (2005-2008). Dia juga sempat menduduki posisi tertinggi sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2015-2021.
Sebelum masuk ke dalam Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran, Rosan lebih dahulu dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM oleh Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 19 Agustus 2024. Kemudian, dia juga pernah berprofesi sebagai Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat ke-21 (2021-2023).
Pandu Patria Sjahrir
Mengacu pada situs PT TBS Energi Utama Tbk, Pandu Patria Sjahrir meraih gelar sarjana dari University of Chicago, Amerika Serikat dan MBA dari Stanford Graduate School of Business, Amerika Serikat. Pada 2014, dia memperoleh penghargaan sebagai pemimpin muda dengan usia di bawah 40 tahun bertajuk Asian Society Young Leaders Awards oleh Asia Society.
Riwayat kariernya dimulai dari Lehman Brothers sebagai analis pada 2001-2002. Kemudian, keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan tersebut beberapa kali berpindah tempat kerja, seperti di Alternative Energy Fund Asia (2002-2005) serta Matlin & Patterson sebagai analis senior (2007-2010).
Sejak 2013, Pandu sudah mulai masuk jajaran dewan direksi, sebagai Direktur PT Adimitra Baratama Nusantara. Berikutnya, dia mengisi kursi komisaris pada periode 2016 hingga 2020, seperti di PT Toba Bara Energi, PT Adimitra Baratama Niaga, PT Perkebunan Kaltim Utama I, PT Batu Hitam Perkasa, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek), PT Seagroup Indonesia, PT Shopee Indonesia, dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dony Oskaria
Dony Oskaria merupakan Wakil Menteri BUMN periode 2025-2029 yang kini membantu Menteri BUMN Erick Thohir, bersama Kartika Wirjoatmodjo dan Aminuddin Ma’ruf. Pengangkatannya dalam Kabinet Merah Putih tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 73/M Tahun 2024 dan dilantik pada Minggu, 20 Oktober 2024.
Melansir laman Kementerian BUMN, Doni memulai pendidikan tingginya di Universitas Padjadjaran (Unpad) dengan gelar sarjana pada bidang ilmu Hubungan Internasional dan tamat pada 1996. Selanjutnya, dia menempuh studi MBA di Asian Institute of Management, Filipina dan lulus pada 2009.
Dony sempat menjabat sebagai CEO Hospitality & Entertainment CT Corp, Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEI), serta Direktur Utama Garuda Indonesia. Pria kelahiran Sumatera Barat pada 26 September 1969 tersebut juga pernah menjadi Direktur Utama InJourney (2021-2024).
Untuk diketahui, Presiden Prabowo mengatakan Danantara diproyeksikan akan mengelola lebih dari US$ 900 miliar aset dalam pengelolaan atau asset under management (AUM). Adapun initial funding atau pendanaan awalnya ditargetkan sebesar US$ 20 miliar.
“Lebih jauh lagi, kami siap melancurkan Danantara, sovereign wealth fund terbaru kami, yang menurut evaluasi awal akan mengelola lebih dari 900 miliar dolar AS aset dalam pengelolaan,” ujar Prabowo dalam acara World Governments Summit 2025 secara virtual di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Jumat, 14 Februari 2025.
Nabiila Azzahra, Hammam Izzuddin, dan Septia Ryanthie berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Ketua DEN Luhut Pandjaitan: Danantara Tidak akan Dikelola Orang Titipan