Muncul Seruan Tarik Uang dari Bank Himbara, OJK Ungkap Situasi Terkini
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons munculnya seruan tarik uang tabungan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) atau Bank BUMN. Seruan itu berkaitan dengan pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BP Danantara).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan saat ini otoritas memantau dengan cermat mengenai kebenaran aksi penarikan yang tidak biasa kepada bank-bank BUMN. Menurut Dian seruan ini merupakan hal yang tak perlu dikhawatirkan.
“Kami terus monitor banknya, apakah ada penarikan yang tidak biasa kepada bank BUMN sebagai akibat ajakan yang tidak bertanggungjawab ini,”kata Dian kepada Katadata.co.id, Rabu (19/2).
Lebih jauh ia mengatakan sampai saat ini tidak ada penarikan dana dalam jumlah ta wajar seperti yang seruan yang beredar. Ia meyakini masyarakat sudah bisa memahami isu-isu yang tidak sesuai.
Baca juga:
- IHSG Ditutup Melemah 1,14%, Harga Saham DCII, HRTA dan DATA Malah Naik 2 Digit
- Bocoran Jadwal IPO Anak Usaha Chandra Asri (TPIA) Milik Prajogo Akhir Semester I
- Profil Brian Yuliarto, Ilmuwan ITB yang Dilantik Menjadi Mendikti Baru
Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) menyampaikan seruan ini menggambarkan kekhawatiran masyarakat terhadap Danantara seperti kasus di Malaysia yaitu badan investasi milik negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang dibentuk pada 2009.
Badan investasi yang didirikan Perdana Menteri Najib Razak itu menjadi sumber skandal seperti penyalahgunaan kekuasaan, pencucian uang dan korupsi dirinya dan pengikutnya.
“Kalau saya melihat seruan ini kan terkait Danantara dimana ada kekhawatiran akan terjadi seperti yg terjadi pada kasus 1MDB Malaysia tapi menurut saya agak terlalu berlebihan untuk menjudge sesuatu yg belum terjadi,” kata Trioksa kepada Katadata, Rabu (19/2).
Ia juga menegaskan seruan tersebut tidak ada hubungan dengan lunturnya kepercayaan masyarakat terhadap bank-bank himpunan milik negara atau (Himbara). Trioksa menilai bank-bank himbara masih bertumbuh baik dan hal ini menunjukkan masyarakat masih percaya kepada bank Himbara.
“Yang saya baca salah satu sumber dana kelolaan Danantara adalah sebagian dari dividen bank-bank Himbara, yang terpenting yaitu transparansi,” tuturnya.
Trioksa menilai jika Danantara ini memang bertujuan untuk memperhatikan manajemen risiko yang baik, serta dapat meningkatkan akselerasi bisnis Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.
“Untuk itu transparansi dan pengawasan yang baik diperlukan sehingga kejadian yg menimpa 1MDB di malaysia tidak terjadi di Danantara,” kata Trioksa.
Terkait dengan hal ini Katadata.co.id juga telah menghubungi Bank Himbara yaitu PT Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Namun hingga artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari ketiga perusahaan yang akan masuk ke dalam Danantara tersebut.