Efek Alkohol Pada Mata dan Kesehatan,Ini Penjelasannya Terkait Isu Kasus Alkohol Kurnia Meiga

TRIBUNKALTIM.CO - Ramai menjadi perbincangan di sosial media terkais isu Kurnia Meiga yang menyukai alkohol dan berpengaruh ke kesehatannya.

Minumal alkohol dapat memberikan efek ke tubuh dan memiliki dampak buruk bagi kesehatan manusia jika dikonsumsi secara berlebih.

Seperti kasus Kurnia Meiga terkait kesehatannya yang dikatakan akibat dari konsumsi alkohol.

Apakah alkohol dapat menyebabkan kebutaan? Ya, meminum minuman beralkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan masalah penglihatan, bahkan hingga tingkat kebutaan.

Penting untuk diingat bahwa dampak kesehatan ini umumnya terkait dengan konsumsi alkohol yang berlebihan dan dalam jangka waktu yang panjang.

Konsumsi alkohol dengan bijak dan bertanggung jawab dapat membantu mencegah risiko terhadap masalah kesehatan mata yang serius ini.

Jadi, kesadaran akan batasan konsumsi alkohol dan kesehatan mata menjadi kunci untuk menjaga kesejahteraan tubuh secara keseluruhan.

Kemudian meminum minuman alkohol bisa menyebabkan buta atau kehilangan penglihatan secara total.

Kebutaan adalah efek jangka panjang akibat rutin minum alkohol atau mengonsumsinya secara berlebihan.

Namun, penyalahgunaan alkohol atau konsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang dapat merugikan organ tubuh, termasuk mata.

Beberapa dampak negatif konsumsi alkohol terhadap kesehatan mata meliputi:

1. Kerusakan Saraf Optik

Alkohol dapat merusak saraf optik, yang dapat mempengaruhi penglihatan.

Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan neuropati optik, suatu kondisi di mana saraf optik mengalami kerusakan.

2. Gangguan Penglihatan Sementara

Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan gangguan penglihatan sementara, seperti penglihatan ganda atau kabur.

Ini bisa terjadi saat seseorang mabuk atau mengalami efek alkohol secara langsung.

3. Gangguan Mata Kering

Alkohol memiliki efek dehidrasi pada tubuh, termasuk pada mata.

Dehidrasi dapat menyebabkan gangguan mata kering, yang dapat membuat mata terasa kering, gatal, dan teriritasi.

Baca juga: Sejarah 2 Maret: Pertama Kali Virus dan Kasus Corona Covid-19 Terkonfirmasi di Indonesia

4. Retinopati Alkoholik

Retinopati alkoholik adalah kondisi yang terkait dengan konsumsi alkohol yang berlebihan dan dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah di mata.

Ini dapat memengaruhi penglihatan, bahkan hingga tingkat kebutaan.

5. Kerusakan Saraf Optik Wernicke

Konsumsi alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan saraf optik Wernicke, suatu kondisi yang mempengaruhi saraf otak dan mata.

Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan dan koordinasi.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa kebutaan bukanlah dampak langsung dari konsumsi alkohol.

Kondisi-kondisi yang dapat menyebabkan kebutaan, seperti retinopati alkoholik, umumnya terkait dengan penyalahgunaan alkohol dalam jangka waktu yang panjang dan dalam jumlah yang signifikan.

Oleh karena itu, konsumsi alkohol dengan bijak dan dalam batas-batas yang aman dapat membantu mencegah dampak negatif terhadap kesehatan mata dan tubuh secara keseluruhan.

Selanjutnya konsumsi alkohol dapat berdampak negatif pada kesehatan dan kehidupan seseorang.

Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat terjadi akibat konsumsi alkohol

1. Kerusakan pada Organ Tubuh

Alkohol dapat merusak organ-organ tubuh, terutama hati. Pemakaian alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan penyakit hati seperti sirosis.

2. Gangguan Fungsi Otak

Alkohol dapat memengaruhi fungsi otak dan sistem saraf. Ini dapat menyebabkan gangguan kognitif, koordinasi motorik yang buruk, dan gangguan perilaku.

3. Resiko Cedera dan Kecelakaan

Konsumsi alkohol meningkatkan risiko terjadinya cedera dan kecelakaan.

Orang yang mabuk memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang terganggu dan koordinasi yang buruk.

4. Gangguan Mental dan Emosional

Alkohol dapat memperburuk gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan dependensi dan gangguan mental serius lainnya.

5. Kerusakan pada Sistem Kardiovaskular

Konsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, aritmia, dan kerusakan pada pembuluh darah, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

6. Masalah Perilaku dan Sosial

Alkohol dapat memengaruhi perilaku sosial dan hubungan interpersonal.

Orang yang terpengaruh oleh alkohol mungkin mengalami masalah dalam hubungan keluarga, pekerjaan, dan sosial.

7. Ketergantungan dan Alkoholisme

Penggunaan alkohol yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan dan alkoholisme.

Ini merupakan kondisi kronis di mana seseorang tidak dapat mengendalikan konsumsi alkoholnya.

8. Risiko Terjadinya Kecanduan Narkoba Lainnya

Orang yang mengonsumsi alkohol memiliki risiko lebih tinggi untuk mencoba atau kecanduan narkoba lainnya.

9. Gangguan Seksual

Alkohol dapat menyebabkan disfungsi seksual dan menurunkan performa seksual.

10. Masalah Hukum

Konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan perilaku yang tidak terkontrol dan dapat berujung pada masalah hukum seperti penangkapan karena pengemudi mabuk atau tindak kekerasan.

Kemudian menyikapi candu alkohol adalah langkah yang sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan seseorang.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu seseorang menyikapi candu alkohol

1. Pahami Bahayanya:

Edukasi diri mengenai dampak negatif dan risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi alkohol adalah langkah awal yang penting.

Menyadari bahayanya dapat memotivasi seseorang untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol.

2. Buat Tujuan Berhenti atau Mengurangi Konsumsi:

Tetapkan tujuan yang realistis untuk mengurangi atau menghentikan konsumsi alkohol.

Tujuan ini dapat membantu memberikan arah dan motivasi yang diperlukan untuk perubahan perilaku.

Baca juga: Sejarah 12 Maret: WHO Keluarkan Peringatan Terjadinya Pandemi SARS

3. Cari Dukungan:

Berbicara dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan dapat memberikan dukungan emosional dan praktis.

Terlibat dalam program dukungan atau konseling juga bisa menjadi solusi yang efektif.

4. Hindari Lingkungan yang Merangsang:

Menghindari lingkungan yang merangsang konsumsi alkohol dapat membantu mencegah kecanduan.

Hal ini mungkin melibatkan perubahan gaya hidup, seperti menghindari tempat-tempat yang biasanya terkait dengan konsumsi alkohol.

5. Gantilah Kebiasaan Positif:

Temukan kegiatan dan kebiasaan positif yang dapat menggantikan waktu yang biasanya dihabiskan untuk mengonsumsi alkohol.

Ini bisa termasuk olahraga, seni, atau kegiatan sosial yang tidak melibatkan alkohol.

6. Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan:

Jika seseorang mengalami kesulitan untuk mengontrol konsumsi alkohol, konsultasikan dengan profesional kesehatan, seperti dokter atau ahli terapi, untuk mendapatkan bantuan dan dukungan yang lebih terarah.

7. Ikuti Program Pengobatan:

Ada berbagai program pengobatan dan rehabilitasi yang dapat membantu individu mengatasi kecanduan alkohol.

Pilihan ini bisa termasuk terapi perilaku kognitif, program 12 langkah, atau program rehabilitasi medis.

8. Pertimbangkan Obat-obatan Pendukung:

Beberapa individu mungkin memerlukan obat-obatan pendukung untuk membantu mengatasi kecanduan alkohol.

Konsultasikan dengan dokter untuk mendiskusikan opsi pengobatan yang mungkin sesuai. (*)

Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Kaltim dan Google News Tribun Kaltim untuk pembaruan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.