Daftar Aplikasi Ojol yang Tutup dan Bertahan Melawan Gojek dan Grab

GoTo Gojek Tokopedia dan Grab dikabarkan sedang berdiskusi untuk merger. Berikut daftar aplikasi taksi online dan ojek online alias ojol yang tutup dan masih bertahan melawan kedua startup jumbo ini.

Daftar Aplikasi Ojol yang Tutup dan Bertahan Melawan Gojek dan Grab

GoTo Gojek Tokopedia dan Grab dikabarkan sedang berdiskusi untuk merger. Berikut daftar aplikasi taksi online dan ojek online alias ojol yang tutup dan masih bertahan melawan kedua startup jumbo ini.

Daftar aplikasi ojol yang bertahan melawan Gojek dan Grab di Indonesia di antaranya:

1. inDrive

Startup asal Rusia yang berbasis di Amerika, inDrive beroperasi di lebih dari 70 kota di Indonesia dan beroperasi di 46 negara secara global.

Berdasarkan laman resmi, inDrive masuk Indonesia pada 2019 di Medan dan Manado. Startup ojol ini kemudian berekspansi ke Jakarta.

inDrive menerapkan biaya bagi hasil 10% atau di bawah batas ketentuan 15%. Konsumen juga bisa menawar tarif ojol maupun taksi online

Director of Ride-Hailing APAC inDrive Roman Ermoshin menjamin biaya sewa aplikasi 10% merupakan yang terendah di pasar atau dibandingkan Gojek, Grab, dan Maxim.

2. Maxim

Maxim berdiri pada 2003 di Rusia. Maxim hadir di Indonesia sejak 2018.

Maxim mengenakan biaya layanan kepada mitra pengemudi taksi dan ojek online alias ojol yang lebih rendah ketimbang Gojek dan Grab yakni 5% - 15%.

3. Omega

Startup transportasi online asal Azerbaijan, Omega hadir di Indonesia lewat kerja sama dengan Maxim.

Omega memiliki aplikasi tersendiri. Namun layanan ojol ini juga tersedia di aplikasi Maxim.

Layanan yang disediakan oleh ojol yakni ojek online, taksi online, pengantaran barang, bantuan seperti mengangkat barang, pijat, dan bersih-bersih rumah.

Berdasarkan laman resmi, Omega baru menyediakan layanan pembayaran dengan uang tunai. Selain itu, ada fitur reservasi untuk menjadwalkan pesanan.

4. Nujek

Nujek atau Nusantara Ojek merupakan startup ojol lokal yang berdiri sejak 2018.

Nujek menyediakan layanan transportasi online, pengiriman barang, pesan antar makanan, belanja kebutuhan sehari-hari dan penyedia jasa profesional secara on demand melalui aplikasi.

Layanan yang disediakan oleh Nujek:

  • nu-RIDE atau ojol: layanan antar-jemput penumpang dengan kapasitas satu orang 
  • nu-TAXI alias taksi online: layanan antar-jemput penumpang dengan kapasitas satu sampai empat orang 
  • nu-FAST atau pengantaran barang dengan dimensi maksimal 30x30x30 dan berat paling besar 30 kg
  • nu-CARGO alias layanan pengantaran barang dengan dimensi maksimal 100x90x90 dan berat paling besar 150 kg
  • nu-FOOD : layanan pesan antar makanan dan minuman 
  • nu-MART : layanan belanja kebutuhan harian
  • nu-SERV : layanan jasa profesional dan rental yang dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dan kebutuhan

5. Buroq

Buroq merupakan ojol asal Indonesia yang didirikan pada 2019. Layanan yang disediakan seperti:

  • Buroq ojek online
  • Kereta kencana
  • Hidangan surga

Sementara itu, ada delapan aplikasi ojol yang tutup melawan Gojek dan Grab di Indonesia, yakni:

1. Uber

Uber sempat menjajal pasar Asia Tenggara sebelum akhirnya hengkang pada Maret 2018. Saat itu, Grab yang merupakan pesaing Gojek mengakuisisi seluruh operasional Uber di Asia Tenggara.

2. Topjek

TopJek menawarkan tarif murah tanpa promo. Salah satu fitur unggulan TopJek adalah fungsi Chatroom yang saat Topjek hadir, belum diterapkan oleh kompetitor. 

Selain itu, TopJek membatasi jumlah mitra pengemudi hanya 10 ribu.

3. Ojek Argo

OjekArgo sudah tidak aktif sejak 2017 dengan alasan yang tidak diketahui. Keunggulan Ojek Argo yakni pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi, tanpa perlu mendaftar atau membuat akun.

4. Call Jack

Call Jack merupakan aplikasi ojol asal Yogyakarta yang berdiri pada 9 Desember 2010. 

5. Ojekoe

Ojekkoe merupakan aplikasi ojol yang awalnya bagian dari tugas akhir pendiri yakni Katon Muchtar. Aplikasi ini hanya memungut Rp 2.500 per hari untuk mengantar penumpang.

Pada 2016, OjekKoe menyediakan layanan pesan-antar makanan, belanja, dan pengiriman instan. 

Sebelum tutup, Ojekkoe memiliki 500 mitra pengemudi ojol.

6. Lady Jek

LadyJek menawarkan keunikan dengan menawarkan layanan dengan pengemudi perempuan.

LadyJek sempat memiliki hampir 3.300 mitra pengemudi ojol. Namun, LadyJek bangkrut karena keterbatasan modal.

7. Ojesy

Ojesy didirikan pada Maret 2015 oleh Evilita Adriani dan Reza Zamir di Surabaya, Jawa Timur. Nama perusahaan yakni Ojek Syar'i Surabaya. 

Ojesy menyasar pasar perempuan dan anak-anak, termasuk non-Muslim dan pengguna laki-laki dengan syarat di bawah 8 tahun.

8. Blujek

Blujek disebut sebagai saingan terbesar Gojek dan Grab. Blujek dengan identitas berwarna biru itu pun memiliki jumlah armada yang cukup besar.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow