Bukan Di-DO,Ternyata Ini yang Dialami Anak Vincent Rompies Usai Kasus Bully,Pengacara Tak Terima

- Akhirnya terungkap respon asli Vincent Rompies terhadap nasib miris anak sulungnya, Farrel Legolas Rompies usai dituding terlibat kasus bullying di sekolah. Ternyata Vincent Rompies merasa keberatan dengan pihak sekolah yang menindak tegas Legolas atas kasus dugaan perundungan tersebut. Terlebih diketahui Vincent Rompies, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus dugaan bullying yang dialami korban bernama Arlo. Namun justru...

Bukan Di-DO,Ternyata Ini yang Dialami Anak Vincent Rompies Usai Kasus Bully,Pengacara Tak Terima

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Akhirnya terungkap respon asli Vincent Rompies terhadap nasib miris anak sulungnya, Farrel Legolas Rompies usai dituding terlibat kasus bullying di sekolah.

Ternyata Vincent Rompies merasa keberatan dengan pihak sekolah yang menindak tegas Legolas atas kasus dugaan perundungan tersebut.

Terlebih diketahui Vincent Rompies, pihak kepolisian masih menyelidiki kasus dugaan bullying yang dialami korban bernama Arlo.

Namun justru menurut pihak Vincent, pihak sekolah bertindak buru-buru dengan mengeluarkan Legolas dari sekolah.

Isi hati Vincent Rompies tersebut belakangan diurai kuasa hukumnya, Yakup Hasibuan.

Di depan awak media, Yakup Hasibuan menyampaikan keluh kesah kliennya, Vincent Rompies atas kasus hukum yang menimpa Legolas.

Seperti diketahui, Legolas diisukan terlibat dalam perundungan terhadap Arlo yang dilakukan segerombolan remaja bernama Geng Tai di salah satu sekolah swasta kawasan Tangerang Selatan.

Tergabung dalam Geng Tai, Legolas pun dituding turut serta dalam penganiayaan yang diduga dialami Arlo pada 2 dan 13 Februari 2024.

Gara-gara tudingan tersebut, Legolas dan seluruh anggota Geng Tai pun langsung dikeluarkan dari sekolah.

Perihal nasib Legolas tersebut, Yakup selaku pengacara Vincent Rompies mengurai fakta asli.

Bahwa sebenarnya Legolas tidak di-drop out (DO) pihak sekolah.

Melainkan pihak sekolah lah yang meminta Vincent Rompies membuat surat pengunduran diri Legolas.

"Kami sedang berkoordinasi ke PPA. Yang saya sayangkan ada perilaku yang menurut kami sedikit berlebihan dan sepihak yang dilakukan (pihak sekolah). Karena meminta orang tua dari anak untuk membuat pengunduran diri. Itu menurut kami sangat disayangkan, karena di undang-undang, anak itu harus kita jamin hak pendidikannya," ungkap Yakup Hasibuan dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Intens Investigasi, Minggu (25/2/2024).

Atas kronologi tersebut, Yakup mengurai penjelasan.

Mulanya, Legolas diperiksa secara sepihak oleh pihak sekolah.

Satu hari kemudian, Vincent pun dipanggil oleh pihak sekolah.

Ternyata pemanggilan tersebut adalah agar Vincent membuat surat pengunduran diri untuk Legolas.

"Dalam kejadian ini kan sebenarnya pihak kepolisian masih dalam proses penyidikan. Minggu lalu tiba-tiba klien kami dipanggil ke sekolah dan dipaksa, diminta untuk mengundurkan diri. Ini yang kita sayangkan," pungkas Yakup Hasibuan.

"(Jadi korban) bukan di-drop out sih, jadi awalnya anak-anak diperiksa di sekolah tanpa pihak berwenang dan psikolog, keesokan harinya dipanggil orang tuanya, dan diminta untuk mengundurkan diri," sambungnya.

Terkait tindakan sekolah, pihak Vincent Rompies tak terima.

Karenanya Yakup tengah mengupayakan pertemuan antara kliennya, orang tua terduga pelaku bullying lainnya dengan pihak sekolah dan Kemendikbud.

"Padahal kuncinya, minggu depan ujian loh. Bayangkan dari kelas 1 sampai 12, yang seharusnya sekolah memberikan bimbingan, tapi sepihak dan sangat buru-buru, ini kami menyayangkan," imbuh Yakup.

Diungkap Yakup, Legolas kini mengalami kondisi yang kurang baik.

Padahal seharusnya Legolas tengah mengikuti ujian untuk kelulusan.

Terlebih Vincent telah menyiapkan rancangan terbaik untuk Legolas.

"Bayangkan saja dari kelas 1 sampai 12, minggu depan mau ujian akhir, anak ini (Legolas) sudah diterima di perguruan tinggi, sudah siap. Hanya karena mendengar ada laporan berita, tanpa menghubungi pihak berwenang, kalau ada dugaan pidana kan yang berwenang pihak berwenang," ujar Yakup Hasibuan.

Atas nasib miris yang dialami Legolas, Yakup turut prihatin.

Terlebih belakangan muncul isu miring soal sosok korban perundungan yang dikabarkan memiliki perangai buruk.

Meski begitu, Yakup menyebut Vincent tetap ingin masalah sang putra bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

"Klien kami ingin menyelesaikan secara baik-baik. Bukan hanya terlapor, pelapor juga kan ada berita-berita (miring) tentangnya, saya harap ini bisa diselesaikan dengan baik-baik," katanya.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah bersuara terkait kasus dugaan bullying yang dilakukan geng anak Vincent Rompies.

Kasus tersebut rupanya telah naik ke tahapan penyelidikan.

"Dari keterangan sementara yang didapat, kejadian ini diduga terjadi dua kali yakni pada 2 Februari dan 13 Februari. Namun untuk pastinya kita akan gali lagi keterangan saksi dan bukti yang ada," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alvino Cahyadi.

Sementara itu, pihak korban sebelumnya sempat mengurai curhatan pilu hingga akhirnya viral.

Baca juga: Ngotot Ingin Anak Vincent Dikeluarkan dari Binus, Ini Sosok Ibu Korban Bully, Pernah Kena Kasus Suap

Diduga ibunda korban, Arlo menyebut geng anak Vincent Rompies lah yang paling bertanggung jawab atas kasus bullying di sekolah.

"Telah dilakukan kekerasan terhadap anak saya yang dilakukan seniornya anak-anak kelas 3 SMA Binus Inernasional School Serpong sekelompok genk sekolah, dan mereka mempunyai peran masing-masing dalam kejahatannya. Sejak tanggal 2 Februari anak saya dihajar, dipiting, dicekik, diikat di tiang, ditendangin, diludahi bergantian, disundutin pake rokok badannya, dipukul pake kayu dari belakang, dihajar bagian perutnya, dan ditonton banyak orang, masih banyak lagi yang gak bisa saya sebutkan dan berlanjut part ke-2 sebelum pemilu, dihajar lagi dan dibakar tangannya pake korek api yang dipanasin. Dan tololnya mereka videokan, saya sudah dapat videonya dan mereka bilang itu hanya pemanasan, dan akan dilanjut lagi hari kamis, untungnya keburu saya tahu dan langsung bertindak malam itu juga," tulis ibunda korban dalam akun mamaallena.

Namun setelah kasus tersebut viral, ibunda korban tiba-tiba menghilang.

Karenanya, Vincent Rompies pun masih berupaya untuk bertemu dengan keluarga korban guna menempuh jalur damai.

"Saya masih membuka atau berusaha membuka pintu komunikasi kepada pelapor supaya masalah ini bisa diselesaikan secara baik-baik. Yang penting kekeluargaan, semoga bisa menemukan titik terang untuk berdamai dan berdiskusi, semua kembali normal lagi," kata Vincent Rompies.

Baca berita lain TribunnewsBogor.com di Google News

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow