Bos Toyota Minta Maaf Soal Skandal Toyota, Daihatsu dan Hino

Toyota akan senantiasa bertanggung jawab menanggulangi masalah yang ada dan membantu dalam merumuskan solusi terbaik

Bos Toyota Minta Maaf Soal Skandal Toyota, Daihatsu dan Hino

JAKARTA, KOMPAS.com - Chairman Toyota Motor Corporation (TMC) Akio Toyoda meminta maaf kepada semua pihak atas rangkaian kasus yang melibatkan grup-nya beberapa waktu belakangan.

Sebagai induk perusahaan, Toyota akan senantiasa bertanggung jawab menanggulangi masalah yang ada dan membantu dalam merumuskan solusi terbaik agar cepat selesai.

"Saya meminta maaf atas serangkaian skandal sertifikasi yang melibatkan grup, baik Hino, Daihatsu, serta Toyota Industries Corporation (TICO)," katanya dalam konferensi pers yang disiarkan TMC secara resmi pada Selasa (30/1/2024).

Baca juga: Mitsubishi Xpander Hybrid Bakal Pakai Teknologi e-Power Nissan?

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk melanjutkan produksi segera mungkin dan mendengar serta melihat langsung bagaimana rinciannya di lapangan," lanjut Akio.

Adapun rangkaian skandal tersebut, dimulai dari Hino Motors yang mengaku sudah memalsukan data emisi secara sistematis sejak 2003.

Kala itu, tidak ada dampak yang besar usai laporannya dibuat di 2022 lalu. Namun berita tersebut menimbulkan pertanyaan serius mengenai pengawasan di Hino maupun Toyota Group.

Jelang penutupan 2023, Daihatsu mengungkapkan sudah melakukan manipulasi uji keselamatan serangkaian produk di Jepang, termasuk model Toyota yang diproduksinya.

Baca juga: Skandal Sertifikasi Mesin Diesel, Ekspor Toyota Indonesia Tetap Aman

Setelah diusut lebih jauh, anak perusahaan Toyota ini mengakui sudah memalsukan hasil uji keselamatan lebih dari 30 tahun. Alhasil, Daihatsu memutuskan untuk menghentikan produksi dan distribusi sementara di Jepang sampai 14 Februari 2024.

Skandal terakhir datang dari TICO yang melaporkan terdapat indikasi tiga mesin kendaraan hasil produksinya terlibat dalam penyimpangan sertifikasi.

Toyota mengungkapkan setidaknya terdapat 10 model kendaraan menggunakan mesin yang terkena dampak, termasuk enam model di Jepang.

Penyelidikan menemukan kejanggalan terjadi selama pengujian output horsepower untuk sertifikasi tiga model mesin diesel untuk mobil yang ditugaskan Toyota ke TICO.

Baca juga: Alasan Thailand Jadi Negara Pertama yang Jual Xpander Hybrid

Namun Toyota telah memverifikasi ulang produk produksi massal yang diproduksi di pabrik dan memastikan mesin dan kendaraan yang terkena dampak memenuhi standar keluaran kinerja mesin.

Dengannya, walau banyak model kendaraan yang produksinya dihentikan sementara sampai data sertifikasi sesuai, perusahaan menyebut konsumen tetap bisa mengendarai mobil dengan aman.

"Kita akan berkomunikasi secara komperhensif mengenai hal ini. Mohon maaf atas kegaduhan yang sudah dibuat," kata Akio.

Apa Reaksi Anda ?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow