Penyebab Darah Tinggi dan Makanan yang Harus Dihindari untuk Jantung Sehat
KOMPAS.com – Darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu masalah kesehatan yang sering disebut sebagai silent killer karena biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas, tetapi dapat memicu berbagai penyakit serius, termasuk stroke, penyakit jantung, dan gagal ginjal.
Hampir setengah dari populasi dewasa di dunia mengidap hipertensi, yang menunjukkan betapa pentingnya memahami penyebabnya dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik.
Untuk itu, ketahui faktor-faktor penyebab darah tinggi dan jenis makanan yang perlu dihindari untuk menjaga tekanan darah tetap stabil berikut ini.
Baca juga: Apakah Biji Kelor Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Ulasannya
Apa itu darah tinggi dan kenapa bisa terjadi?
Darah tinggi terjadi ketika darah mengalir melalui pembuluh darah dengan tekanan yang lebih tinggi dari normal.
Jika dibiarkan tanpa pengobatan, hipertensi dapat merusak pembuluh darah dan menyebabkan komplikasi serius.
Dilansir dari Cleveland Clinic, tekanan darah yang normal adalah di bawah 120/80 mmHg, sementara tekanan darah yang lebih tinggi dari itu dapat berisiko menjadi hipertensi.
Ada dua jenis utama hipertensi, yakni:
- Hipertensi primer: Jenis yang lebih umum, yang biasanya berkembang seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi oleh faktor gaya hidup.
- Hipertensi sekunder: Jenis yang lebih jarang, biasanya disebabkan oleh kondisi medis lain seperti penyakit ginjal atau gangguan hormon.
Penyebab utama darah tinggi seringkali berhubungan dengan kebiasaan hidup yang tidak sehat. Faktor-faktor yang meningkatkan risiko darah tinggi meliputi:
- Keturunan: Riwayat keluarga dengan hipertensi meningkatkan kemungkinan seseorang mengalaminya.
- Usia: Semakin tua seseorang, semakin besar kemungkinan untuk mengalami hipertensi.
Gaya hidup tidak sehat: Kebiasaan seperti merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan kurangnya aktivitas fisik berkontribusi besar terhadap peningkatan tekanan darah.
Baca juga: Apakah Daun Pepaya Dapat Menurunkan Tekanan Darah Tinggi?
Makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah
Salah satu penyebab utama darah tinggi yang sering diabaikan adalah makanan yang kita konsumsi.
Beberapa jenis makanan yang kaya akan garam, lemak jenuh, dan gula tambahan dapat meningkatkan risiko hipertensi.
Disarikan dari CDC dan WebMD, berikut adalah beberapa makanan yang harus dihindari untuk menjaga tekanan darah tetap sehat:
- Makanan olahan dan cepat saji: Kebanyakan makanan ini mengandung garam berlebih, pengawet, dan bahan kimia yang dapat merusak pembuluh darah. Contohnya termasuk makanan kalengan, makanan beku, dan camilan ringan.
- Makanan dengan lemak jenuh: Daging berlemak, makanan gorengan, dan produk susu tinggi lemak mengandung lemak jenuh yang dapat memperburuk sirkulasi darah dan meningkatkan tekanan darah.
- Minuman manis dan beralkohol: Mengonsumsi soda manis dan alkohol secara berlebihan dapat memicu peningkatan tekanan darah. Sebaiknya batasi konsumsi minuman ini untuk menghindari komplikasi.
- Sodium tinggi: Garam merupakan penyumbang utama tekanan darah tinggi. Mengonsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi, seperti makanan instan dan makanan siap saji, bisa menyebabkan penahanan cairan dalam tubuh yang akhirnya meningkatkan volume darah.
Menghindari makanan penyebab darah tinggi merupakan langkah pertama yang penting dalam mengelola hipertensi.
Membiasakan diri untuk membaca label makanan dan menghindari produk yang tinggi natrium serta lemak jenuh adalah langkah preventif yang dapat membantu menjaga tekanan darah tetap stabil.
Baca juga: Apakah Jahe Bisa Menurunkan Tekanan Darah Tinggi? Ini Penjelasannya…
Makanan yang dapat menurunkan tekanan darah
Selain menghindari makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah, ada juga sejumlah makanan yang terbukti bermanfaat untuk menurunkan darah tinggi.
Berikut adalah beberapa pilihan makanan yang dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami:
- Sayuran hijau: Bayam, kale, dan sayuran hijau lainnya kaya akan potasium, yang membantu menyeimbangkan efek negatif dari natrium dalam tubuh.
- Buah-buahan: Pisang, jeruk, dan buah-buahan lainnya yang tinggi potasium dapat membantu menurunkan tekanan darah secara alami.
- Produk susu rendah lemak: Mengonsumsi susu rendah lemak dan produk olahannya yang kaya kalsium dapat membantu mengatur tekanan darah.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian: Almond, kacang merah, dan biji chia adalah sumber magnesium dan serat yang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menurunkan tekanan darah.
Dengan memasukkan makanan penurun darah tinggi dalam diet Anda, seperti sayuran hijau, buah, dan produk susu rendah lemak, Anda dapat secara alami mengontrol tekanan darah tanpa bergantung sepenuhnya pada obat-obatan.
Makanan sehat ini tidak hanya menyehatkan jantung, tetapi juga memberikan manfaat lain bagi tubuh Anda.
Baca juga: Pentingnya Mengatur Pola Makan Saat Lebaran bagi Pengidap Diabetes dan Hipertensi
Perubahan gaya hidup untuk menurunkan darah tinggi
Selain diet yang sehat, gaya hidup sehat juga sangat berpengaruh dalam mengelola tekanan darah.
Berikut adalah beberapa perubahan gaya hidup yang dapat membantu menurunkan darah tinggi:
- Olahraga teratur: Aktivitas fisik, seperti berjalan kaki, berlari, atau berenang, dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengatur tekanan darah. Disarankan untuk melakukan setidaknya 150 menit aktivitas fisik setiap minggu.
- Menjaga berat badan ideal: Berat badan yang berlebih meningkatkan risiko hipertensi. Mengurangi berat badan melalui pola makan sehat dan olahraga akan membantu menurunkan tekanan darah secara signifikan.
- Mengurangi stres: Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi tekanan darah. Meditasi, yoga, atau teknik relaksasi lainnya bisa membantu mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah.
- Tidur yang cukup: Kurang tidur bisa mempengaruhi regulasi tekanan darah. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk kesehatan jantung.
Gaya hidup sehat adalah kunci utama dalam mengelola tekanan darah.
Dengan mengatur pola makan, berolahraga secara teratur, dan menjaga berat badan ideal, Anda dapat mengurangi risiko terkena hipertensi dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baca juga: Ginjal Sehat: Pentingnya Rutin Cek Fungsi Ginjal bagi Penderita Diabetes dan Hipertensi
Pentingnya pemeriksaan tekanan darah rutin
Karena hipertensi sering tidak menunjukkan gejala yang jelas, penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan di rumah dengan alat pengukur tekanan darah atau melalui kunjungan ke dokter.
Dengan melakukan pemeriksaan secara berkala, Anda dapat mengidentifikasi hipertensi sejak dini dan menghindari komplikasi serius yang mungkin timbul.
Pemeriksaan rutin adalah langkah yang sangat penting dalam pencegahan dan pengelolaan darah tinggi.
Jangan menunggu hingga muncul gejala; deteksi dini dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat untuk mengontrol tekanan darah dan menjaga kesehatan jantung.
Darah tinggi adalah kondisi yang dapat dicegah dan dikendalikan dengan perubahan pola makan dan gaya hidup.
Menghindari makanan yang dapat meningkatkan tekanan darah dan menggantinya dengan pilihan makanan yang sehat, serta memperbaiki gaya hidup seperti berolahraga dan tidur cukup, adalah langkah penting dalam menjaga tekanan darah tetap sehat.
Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk memastikan tekanan darah Anda tetap dalam batas yang aman.