Informasi Terpercaya Masa Kini

Prabowo Siapkan 3 Jurus Hadapi Tarif Impor AS, Apa Saja?

0 11

KONTAN.CO.ID – Pemerintah menyusun tiga langkah strategis untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika global, termasuk kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Pemerintah Amerika Serikat di bawah kebijakan Donald Trump. 

Presiden Prabowo Subianto mengandalkan strategi berbasis perluasan perdagangan, hilirisasi, dan penguatan konsumsi domestik.

Penjelasan ini disampaikan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) dalam keterangan resminya, Kamis (3/4/2025), melalui Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi Noudhy Valdryno.

Menurut PCO, strategi ini merupakan bagian dari upaya Presiden Prabowo untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional di tengah kondisi global yang tidak menentu.

“Dengan memperkuat hubungan dagang internasional, mengoptimalkan potensi sumber daya alam, dan meningkatkan konsumsi dalam negeri, Presiden Prabowo membuktikan bahwa Indonesia dapat tetap tumbuh meskipun di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian,” ujarnya dilansir dari Antara.

Baca Juga: Inilah Daftar Lengkap Tarif Baru Trump yang Dikenakan pada Berbagai Negara

Perluasan Mitra Dagang dan Langkah Diplomasi Ekonomi

Noudhy mengatakan Prabowo mengawali masa jabatannya dengan langkah strategis: mengajukan keanggotaan Indonesia dalam BRICS, kelompok negara yang menguasai 40 persen perdagangan dunia.

Langkah ini memperluas jejaring ekonomi Indonesia, melengkapi kerja sama multilateral seperti RCEP dan negosiasi keanggotaan di OECD.

Pemerintah juga terus melanjutkan pembahasan perjanjian dagang penting lainnya seperti CP-TPP, IEU-CEPA, dan I-EAEU CEPA.

“Langkah itu semakin memperkuat posisi Indonesia dalam perdagangan internasional,” kata Noudhy.

Percepatan Hilirisasi Sumber Daya Alam

Pemerintah mendorong hilirisasi sumber daya alam untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurangi ekspor bahan mentah.

Untuk itu, dibentuk Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) yang akan membiayai dan mengelola proyek di sektor-sektor strategis seperti mineral, batu bara, migas, perikanan, kehutanan, dan kelautan.

Langkah ini juga ditujukan untuk memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

“Indonesia tidak hanya meningkatkan daya saing ekspor, tetapi juga tidak lagi bergantung pada investasi asing serta mampu menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya alam yang berkelanjutan,” ujar Noudhy.

Baca Juga: Ini Rincian Tarif Listrik untuk Pelanggan Subsidi dan Nonsubsidi per 1 April 2025

Penguatan Konsumsi Domestik dan Program Sosial

Langkah ketiga adalah memperkuat daya beli masyarakat lewat program kesejahteraan yang menyasar kebutuhan dasar. Pemerintah menyiapkan makan bergizi gratis bagi pelajar dan kelompok rentan, dengan target 82 juta penerima hingga akhir 2025.

Di sektor ekonomi desa, 80.000 Koperasi Merah Putih akan dibentuk untuk menggerakkan usaha lokal dan menciptakan lapangan kerja.

Menurut Deputi di PCO, penguatan konsumsi rumah tangga menjadi kunci. Selama ini, kontribusinya terhadap PDB mencapai 54 persen.

“Dengan mendongkrak konsumsi rumah tangga, program ini akan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” katanya.

Tonton: Kena Tarif Resiprokal Trump, Indonesia Siap Bernegosiasi dengan Pemerintah AS

Pemerintah juga berharap strategi ini bisa menekan ketergantungan pada barang impor.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.tv berjudul “Tiga Jurus Prabowo Hadapi Tarif Impor AS: Makan Bergizi Gratis, Hilirisasi, hingga BRICS”

Leave a comment