Informasi Terpercaya Masa Kini

Sempat Lantang Bongkar Bantuan Dedi Mulyadi Disunat,Emen Sopir Angkot Puncak Ciut Tarik Omongan

0 19

TRIBUNSUMSEL.COM- Emen Hidayat, sopir angkot Puncak, Bogor yang bongkar pemotongan bantuan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mendadak menciut.

Tak selantang yang ia sampaikan pertama kali dengan Dedi Mulyadi, kini Emen meralat ucapannya lewat surat pernyataan.

Emen membuat klarifikasi setelah dipanggil Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor.

Baca juga: Siap-siap, Dedi Mulyadi Proses Hukum Oknum Sunat Uang Kompensasi Sopir Angkot: Anda Gak Bisa Tenang

 

Sebelumnya, Emen mengaku ia dan sejumlah sopir angkot lainnya menjadi korban pemotongan uang bantuan dari Dedi Mulyadi.

Emen awalnya mengaku uang bantuannya disunat Rp 200 ribu oleh oknum KKSU, Dishub dan Organda.

Padahal seharusnya, sopir angkot Puncak sudah dijatahkan mendapat bantuan uang Rp1 juta dan Rp500 ribu dalam bentuk sembako.

Setelah lantang membongkar soal pemotongan uang bantuan, Emen kini justru membuat surat pernyataan menarik ucapannya.

“Dengan ini menyatakan dana kompensasi dari Gubernur bapak Dedi Mulyadi,” kata Emen, dilansir dari Tribunnewsbogor.com, Sabtu (5/4/2025). 

Ada tiga point yang ditulis Emen dalam surat pernyataannya.

Pertama dia menyatakan bahwa Organda dan Dishub Kabupaten Bogor tidak terlibat dalam pemotongan dana bantuan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

“Adapun pihak terkait Organda dan Dishub itu tidak terkait dengan program tersebut hanya ada di lokasi yang memberikan kompensasi tersebut tidak ada keterkaitan dengan masalah tersebut,” katanya.

Point berikutnya, Emen menyatakan ada 430 angkot Puncak yang menerima bantuan Gubernur Jabar.

Menurutnya total hasil pemotongan bantuan sebanyak Rp 11.200.000.

“Dana kompensasi tersebut sudah dibagikan ke sopir-sopir angkot Cisarua Kabupaten Bogor berjumlah 430 unit dan ada yang dipotong ada yang tidak, ada yang ngasih ada yang tidak. Jumlahnya Rp 11.200.000 yang dipinta,” papar Emen.

Terakhir Emen menyatakan bahwa masalah pemotongan dana bantuan Gubernur Jabar KDM sudah selesai.

Dia juga meralat ucapannya saat ditelepon Dedi Mulyadi.

“Alhamdulillah dari ini semua udah clear dengan semuanya dan apa yang dibicarakan dengan Gubernur Dedi Mulyadi itu hanya klarifikasi saja maka dengan ini saya ralat,

demikian surat pernyataan ini dibuat dan ditandatangani tanpa ada paksaan dari manapun. Dan saya mohon maaf sebesarnya terutama pada Organda dan Dishub Kabupaten Bogor,” kata Emen sopir angkot Puncak.

Dedi Mulyadi Tetap Ancam Polisikan Oknum

Alih-alih selesai, nampaknya upaya Emen menjadi sia-sia.

Pasalnya Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bersihkukuh untuk tetap memproses hukum pelaku pemotongan dana bantuan untuk sopir angkot Puncak.

“Sopirnya sudah menyampaikan pernyata sudah dibalikin,” katanya.

KDM menganggap meski uang hasil sunat bantuan itu sudah dikembalikan, namun proses hukum harus tetap berjalan.

“Saya sih selidiki saja agar itu tidak menjadi kebiasaan. Kalau barangnya sudah dikembalikan soal lain, tapi BAP-nya (Berita Acara Perkara) harus tetap ada, kata Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi Mulyadi, tindakan uang kompensas sopir angkot sudah termasuk tindak pidana dan merugikan ratusan sopir, khususnya di wilayah Bogor.

Leave a comment