Informasi Terpercaya Masa Kini

Najwa Shihab Ungkap Dinamika Wawancara Tujuh Jurnalis bersama Presiden Prabowo di Hambalang

0 15

 

JAKARTA, KOMPAS.TVFounder Narasi, Najwa Shihab, mengungkapkan pengalamannya melakukan wawancara eksklusif dengan Presiden Prabowo Subianto bersama enam jurnalis lainnya di kediaman pribadi Ketua Umum Partai Gerindra tersebut di Hambalang, Jawa Barat, Minggu (6/4/2025).

Najwa menyebut momen tersebut berlangsung terbuka dan tanpa batasan pertanyaan.

“Jurnalis kan selalu berusaha untuk mendapatkan konfirmasi informasi sumber A1, orang nomor satu. Dan karenanya ketika kemudian saya dilibatkan untuk juga terlibat dalam wawancara bersama enam jurnalis yang lainnya, ini kesempatan yang berharga,” ujar Najwa, Minggu, dikutip dari video YouTube Kompas TV.

Ia menjelaskan, waktu yang diberikan Kepala Negara sangat longgar, yaitu mulai pukul 09.00 pagi hingga hampir pukul 13.00.

Selama sesi wawancara, kata Najwa, para jurnalis diberikan kebebasan penuh untuk mengajukan berbagai pertanyaan, termasuk pertanyaan lanjutan dari jawaban Prabowo.

“Yang menarik adalah sejak awal memang tidak pernah ada batasan mau bertanya apa, silakan saja,” katanya.

Baca Juga: Isi Dialog Presiden Prabowo dengan Para Pemred di Hambalang

Dia mengatakan format wawancara diatur agar para jurnalis menyampaikan satu pertanyaan utama dan satu pertanyaan lanjutan secara bergiliran, dipandu seorang moderator dari TVRI.

Namun, dalam praktiknya, kata Najwa, Presiden Prabowo bersikap terbuka terhadap pertanyaan tambahan.

“Pak Presiden tidak keberatan ketika kita juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan follow up yang lain,” katanya.

Najwa juga menyoroti momen ketika dirinya mengangkat isu revisi UU Polri. Meski moderator sempat mencoba menghentikan pertanyaan lanjutan, tapi Prabowo justru mempersilakannya untuk melanjutkan.

“Karena memang saya merasa sayang kesempatannya ketika kita mengonfirmasi isu yang penting dan tidak mendapat jawaban tuntas, padahal yang kita tanyakan langsung orang nomor satu di negeri ini,” ujarnya.

Dia mengatakan isu-isu yang diangkat dalam wawancara tersebut sangat beragam, mulai dari demonstrasi menolak Undang-Undang TNI, minimnya partisipasi publik dalam legislasi, RUU Polri, kondisi perekonomian, hingga kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Najwa menilai format wawancara seperti ini bisa menjadi tradisi baru dalam membuka akses media menuju Presiden Prabowo, dan membuka ruang dialog yang sehat antara pemerintah dan masyarakat.

Menurutnya, keragaman media yang dilibatkan di masa depan akan memperluas perspektif yang ditampilkan kepada publik.

Baca Juga: Presiden Prabowo Bertemu Sejumlah Pemred di Hambalang, Ini Alasannya

“Media yang khusus bicara seni, pertanyaan yang diajukan juga pastinya kan yang berkaitan dengan kepentingan pembacanya. Media olahraga tentu nanti bertanya juga isu-isu olahraga,” kata Najwa.

Ia pun berharap pendekatan semacam ini dapat menjadi jembatan yang memperkuat partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan nasional.

“Saya percaya semakin terbuka, semakin transparan, maka publik juga akan semakin bisa terlibat dalam proses pengambilan keputusan,” katanya.

Leave a comment