Informasi Terpercaya Masa Kini

Yang Perlu Diketahui soal Presiden Korsel Yoon Suk-yeol Resmi Dimakzulkan

0 8

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol resmi dimakzulkan. Keputusan ini diambil oleh Mahkamah Konstitusi Korsel, yang sepakat bahwa Yoon melanggar hukum saat mendeklarasikan darurat militer pada Desember 2024 silam.

Dikutip dari Kantor Berita Yonhap, Jumat (4/4), putusan pemakzulan dibacakan oleh penjabat kepala pengadilan Moon Hyung-bae dan segera berlaku. Dengan demikian, negara harus menggelar pemilihan presiden untuk memilih pengganti Yoon dalam waktu 60 hari.

Apa saja yang perlu diketahui terkait pemakzulan tersebut? Berikut kumparan rangkum.

Apa yang Bakal Terjadi Selanjutnya?

Dikutip dari Reuters, Jumat (4/4), dengan resminya pemakzulan Yoon maka Korsel harus menggelar pemilihan presiden dalam 60 hari ke depan. Sampai hari itu, Menteri Keuangan Choi Sang-mok tetap menjabat sebagai penjabat presiden.

Presiden baru akan segera menjabat begitu Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasilnya.

Pemakzulan presiden terakhir kali dilakukan pada 2017. Saat itu, Park Geun-hye dimakzulkan pada 9 Maret 2017 dan pemilihan presiden digelar pada 9 Mei 2017. Pengganti Park langsung dilantik sehari setelah pemungutan suara.

Jajak pendapat menunjukkan pemimpin oposisi Lee Jae-myung, yang kalah tipis dari Yoon dalam pemilihan presiden 2022, mempertahankan keuntungannya untuk pemilihan dadakan, tanpa meninggalkan penantang utama.

Sebagai orang luar populis dan mantan gubernur provinsi terpadat di Korsel, Lee dirundung masalah hukum dan skandalnya sendiri yang dapat menghalangi dirinya untuk maju di pemilihan. Dia menghadapi sidang sejumlah kasus mulai dari suap hingga skandal terkait pengembangan properti.

Tapi, siapa pun yang memenangkan pemilu nanti harus menghadapi sejumlah tantangan. Terutama tarif dagang yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, serta meminta Korsel membiayai prajurit AS yang dinas di sana.

Belum lagi ketegangan Semenanjung Korea yang masih tinggi. Yoon mengambil sikap keras terhadap Korut, di tengah kemajuan kemampuan militer dan antariksa Pyongyang, serta hubungan yang menghangat dengan Rusia.

Korsel menangguhkan pakta militer dengan Korut yang berarti mengurangi tensi militer dengan mengekang latihan tembak langsung di perbatasan. Konstitusi Korut pun telah menetapkan Korsel sebagai musuh utama.

Tangis Pecah Pendukung Presiden Korsel usai Putusan Pemakzulan

Sejumlah pendukung Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol menghadiri sidang pemakzulan Yoon di Mahkamah Konstitusi Korea Selatan, Seoul, Jumat (4/4).

Para pendukung yang hadir menangis usai mengetahui keputusan Mahkamah Konstitusi atas pemakzulan Yoon Suk-yeol.

Yoon sendiri punya banyak pendukung setia. Bahkan, mereka sempat menghalangi upaya penyidik untuk menangkap Yoon di kediamannya beberapa bulan lalu.

Yoon Suk-yeol Dimakzulkan, Bagaimana Nasib Penyelidikan Skandal Kim Keon Hee?

Setelah Yoon Suk-yeol dimakzulkan oleh Mahkamah Konstitusi Korsel, muncul pertanyaan terkait nasib istrinya, mantan Ibu Negara Kim Keon Hee.

Dikutip dari The Korean Herald, Jumat (4/4), Kim Keon Hee sejak 2021 menghadapi sejumlah kontroversi, di antaranya skandal manipulasi saham Deutsch Motors, menerima hadiah mewah dari pendeta, dan skandal lainnya.

Meski anggota parlemen oposisi telah beberapa kali melakukan sejumlah usaha untuk mengamanatkan penyelidikan khusus terhadap skandal tersebut, semua usaha itu diveto oleh Yoon dan diikuti berturut-turut oleh penjabat presiden Han Duck-soo dan Choi Sang-mok, karena mereka memerlukan persetujuan presidensial untuk itu.

Dengan demikian, tidak ada kemajuan dalam penyelidikan kasus yang diduga melibatkan Kim Keon Hee.

Meski demikian, Majelis Nasional yang dipimpin oposisi pada 20 Maret meloloskan undang-undang yang mengamanatkan penasihat khusus tetap untuk menyelidiki tuduhan yang melibatkan Kim Keon Hee. Tidak seperti penasihat khusus biasa, yang ini tidak bisa diveto oleh presiden berdasarkan undang-undang Korsel.

Dengan dimakzulkannya Yoon, secara teori sejumlah pihak yakin bahwa secara teknis masih mungkin penjabat presiden Han Duck-soo menunda penyelidikan pidana terhadap Kim Keon Hee. Ini karena meski presiden atau penjabat presiden tidak dapat memveto penasihat khusus tetap berdasarkan hukum, mereka dapat menunda penunjukan penasihat itu sendiri.

Yoon Suk-yeol Usai Dimakzulkan: Terima Kasih Kepada yang Dukung dan Percaya Saya

Usai resmi dimakzulkan, Yoon akhirnya memberi pernyataan resmi. Ia berterimakasih atas semua dukungan yang ia dapatkan dari para pendukungnya.

Dikutip dari The Korean Herald, Jumat (4/4), Yoon mengucapkan terima kasih dan meminta maaf kepada masyarakat.

“Merupakan kehormatan besar bisa mengabdi Republik Korea,” kata Yoon.

“Saya sangat berterima kasih kepada mereka yang telah mendukung dan mempercayai saya, terlepas dari segala kekurangan saya. Saya dengan tulus meminta maaf tidak bisa memenuhi harapan anda. Saya akan selalu berdoa untuk Republik Korea, yang saya cintai, dan untuk rakyatnya,” lanjutnya.

Pernyataan itu ditulis Yoon beberapa jam setelah Mahkamah Konstitusi mengumumkan pemakzulan.

Mahkamah Konstitusi menilai Yoon melakukan pelanggaran berat terhadap norma-norma demokrasi dan supremasi hukum dengan tiba-tiba mengumumkan darurat militer pada 3 Desember 2024.

Keputusan bulat dari kedelapan hakim tersebut menandai kedua kalinya dalam sejarah ketatanegaraan Korea Selatan seorang presiden yang sedang menjabat dicopot dari jabatannya. Putusan tersebut bersifat final dan tidak dapat diajukan banding.

Leave a comment