Informasi Terpercaya Masa Kini

Pulau Tak Berpenghuni Dekat Antartika Juga Terkena Tarif Impor Trump

0 16

KOMPAS.com – Pulau Heard dan Kepulauan McDonald, wilayah di luar Australia yang tidak berpenghuni, turut dikenai kebijakan tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Dilansir dari The Guardian (3/4/2025), Trump mengumumkan tarif perdagangan pada lebih dari 180 negara pada Rabu (2/4/2025).

Kedua kepulauan tersebut masuk dalam daftar negara yang dikenai tarif impor sebesar 10 persen.

Menanggapi hal tersebut, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengatakan bahwa tidak ada tempat di Bumi yang aman.

Hal ini dikarenakan kedua tempat tersebut tidak berpenghuni, tetapi tetap dikenai biaya perdagangan.

Lantas, mengapa kebijakan tersebut diberlakukan di dua wilayah itu?

Baca juga: Apa yang Sebaiknya Dilakukan RI dalam Sikapi Tarif Impor Trump? Ini Kata Pengamat

Data impor pulau Heard dan Kepulauan McDonald

Dilansir dari NBC News (4/4/2025), Pulau Heard dan Kepulauan McDonald merupakan pulau kecil yang terletak di tengah Samudra Antartika, sekitar 2.400 mil barat daya daratan Australia, dengan luas 140 mil persegi.

Untuk menuju ke pulau ini, diperlukan pelayaran sekitar dua minggu untuk berkunjung. Pulau ini menjadi salah satu tempat terpencil di dunia dan tidak dihuni manusia.

Dua wilayah ini termasuk dalam beberapa “wilayah eksternal” Australia yang tercantum secara terpisah dalam daftar tarif untuk Australia.

Wilayah-wilayah eksternal merupakan bagian dari Australia dan tidak memiliki pemerintahan sendiri, tetapi memiliki hubungan unik dengan pemerintah federal.

Pulau Heard dan McDonald memiliki wilayah perikanan, tetapi tidak memiliki bangunan tempat tinggal sama sekali. 

Walaupun begitu, dilansir dari Kompas.com (5/4/2025), data ekspor dari Bank Dunia pada tahun 2022 menunjukkan bahwa Amerika Serikat mengimpor produk senilai 1,4 juta dollar AS (sekitar Rp 22,8 miliar) dari Pulau Heard dan Kepulauan McDonald.

Data impor yang dimaksudkan yakni impor “mesin dan listik” dengan keterangan barang yang tidak diketahui kejelasannya.

Kemudian, lima tahun sebelumnya, terdapat data impor dari Pulau Heard dan Kepulauan McDonald, yakni sekitar15.000 dollar AS (sekitar Rp 244 juta) hingga 325.000 dollar AS (sekitar RP 5,2 miliar) per tahun. 

Data ini menimbulkan tanda tanya yang besar.

Baca juga: Rusia dan Korut Tak Kena Kebijakan Tarif Trump, Mengapa Bisa Demikian?

Ahli geofisika terkejut dengan kebijakan ini

Dilansir dari NBC News (4/4/2025), Ahli Geofisika Kelautan, Mike Coffin, yang pernah melakukan penelitian ke pulau Heard dan kepulauan McDonald selama empat dekade terakhir, terkejut dengan daftar tarif Trump.

Menurutnya, Kepulauan tersebut tidak memiliki infrastruktur untuk mendukung tempat tinggal manusia.

Mike mengatakan bahwa penguin adalah penghuni yang paling terlihat di daerah tersebut dengan perkiraan populasi melebihi 1 juta.

“Anjing laut juga terlihat menonjol,” tambah Mike.

Mike menjelaskan bahwa meskipun Australia mendirikan stasiun penelitian di Pulau Heard pada tahun 1947, wilayah tersebut belum dihuni sejak ditutup pada tahun 1954.

“Kunjungan manusia terakhir yang saya ketahui adalah kunjungan tiga minggu oleh operator radio amatir pada tahun 2016,” kata Mike.

Dia menambahkan bahwa dua perusahaan perikanan Australia juga memiliki izin untuk menangkap ikan di sekitar Pulau Heard dan Kepulauan McDonald.

Leave a comment