Pantas Dwi Riyanto Bisa Hidup Cuma Jualan Es Kapal Solo Sejak 1980,Harga Rp 6 Ribu Tak Berubah
TRIBUNJATIM.COM – Bertahan menjajakkan es kapal yang terkenal di Solo, penjual es berbagi kehidupannya.
Ternyata meski hanya berjualan es kapal sumber ikonik di Kota Solo, Dwi Riyanto tetap bisa hidup dengan cukup.
Minuman es kapal menjadi salah satu kuliner ikonik di Kota Solo.
Hidangan yang terdiri dari santan, es serut, coklat dan roti ini menjadi mata pencaharian sejumlah warga selama puluhan tahun.
Salah satunya Dwi Riyanto (63), pedagang Es Kapal yang berada di dekat Koramil Laweyan, jalan Dr Radjiman, Kecamatan Laweyan, Kota Solo.
Saat ditemui TribunSolo.com seperti dilansir TribunJatim.com, Rabu (2/4/2025), Dwi Riyanto mengaku sudah berjualan es kapal selama 45 tahun.
“Saya sudah berjualan es kapal lama, sejak 1980 sampai sekarang,” kata Dwi, Selasa (1/4/2025).
Dwi mengatakan, dari tahun 1980, usaha dagang es kapal itu terus ditekuninya hingga saat ini.
Dagangannya tak selalu serta merta laku. Ada waktu dan kondisi tertentu yang membuat dagangannya laris dibeli orang.
Yaitu saat libur lebaran dan saat hawa panas melanda.
Baca juga: Wanita Kaya Mendadak usai Keluar Beli Es Krim, Girang Bawa Rp16 M, Ingin Lunasi Utang dan Tagihan RS
Es Kapal ini ia jual Rp 6 ribu per gelas.
Dengan Rp 6 ribu per gelas, dapat menikmati es kapal dengan komposisi santan dengan diberikan serutan es dan coklat, serta diberi roti tawar untuk pendamping es kapal itu.
“Hari pertama lebaran naiklah (penjualan), namun hari-hari biasanya agak menurun, ramenya kalau lebaran dan pas hawa panas, saja,” kata dia.
Berjualan es tidak terlalu buruk.
Seorang mantan pemain sepak bola Timnas Malaysia, Mohammad Gopi Rizqi, menjadi sorotan di media sosial (medsos).
Pasalnya, dilansir dari media Malaysia, Sinar Harian dan Berita Harian, ia memilih banting setir berjualan es di bazar Ramadan.
Gopi Rizqi kini berjualan minuman es di Kampung Api-api, Pontian, Johor.
Baca juga: Kusyanto Diintimidasi Agar Ngaku Curi Pompa, Ternyata Polisi Salah Tangkap: Bunuh Kamu Tak Masalah
Rupanya Gopi Rizqi kini berjualan minuman es yakni karena tidak menerima gaji dari klub yang ia bela tidak menggajinya selama delapan bulan.
Gopi Rizqi mengaku, ia harus bekerja lebih keras karena ada kebutuhan keluarga yang harus dipenuhi.
Beruntung, usaha ayah dua anak dalam berjualan ini laris manis.
“Minuman dan kue-kue di lapak saya laris manis. Kadang-kadang, pelanggan juga berfoto bersama saya,” ungkap Gopi Rizqi, diberitakan Berita Harian, Rabu (5/3/2025), dilansir dari Tribun Jabar.
Adapun awalnya Gopi Rizqi terpikir untuk berjualan minuman es dan kue setelah berdiskusi dengan istrinya, Nor Hidayah Roslan.
Gopi mengaku sempat khawatir dengan kehidupannya yang tidak menerima gaji dari klub yang ia kini bela selama delapan bulan terakhir.
Kini Gopi Rizqi pun mempertimbangkan agar usahanya bisa lebih berkembang lagi dan jadi sumber penghasilan utama.
Lantas seperti apa sosok Gopi Rizqi?
Pemilik nama lengkap Muhammad Gopi Rizqi Rama Chandra ini merupakan pesepak bola kelahiran Kuantan, Malaysia, pada 15 Desember 1989.
Ia adalah seorang penyerang yang lebih sering bermain sebagai winger dengan keahlian berlari cepat dan menggiring bola.
Gopi Rizqi juga dikenal bisa menggunakan kedua kakinya untuk menendang bola.
Karier sepak bola profesional Gopi Rizqi bermula bersama klub Pahang dan masuk tim senior pada 2010.
Gopi Rizqi membela Pahang selama lima tahun dan membantu timnya itu mendapatkan promosi ke Malaysia Super League 2013.
Bersama Pahang pula, Gopi Rizqi pernah tampil di AFC Cup 2014/2015.
Pada 2016, Gopi Rizqi sempat membela Selangor hingga akhirnya memilih untuk hijrah ke Johor Darul Ta’zim (JDT) pada 27 Desember 2016.
Dia pun debut bersama JDT dengan kemenangan 7-0 atas Melaka United pada 9 April 2017.
Satu musim bersama JDT, Gopi Rizqi hanya tampil dalam lima laga, tiga di AFC Cup dan dua di Malaysia Super League dengan durasi 286 menit bermain.
Pada 2018, Gopi Rizqi lantas dipinjamkan dari JDT ke Melaka United.
Dia debut sebagai pemain pengganti dengan kemenangan 2-1 atas Kelantan pada 3 Februari 2018.
Gol pertamanya untuk Melaka United yakni pada 11 Februari 2017, ketika ia berhadapan dengan Negeri Sembilan di kandang.
Setelah membela Melaka United selama satu musim, Gopi Rizqi pun kembali melanglang buana ke Polis DiRaja Malaysia Football Club (PDRM), Pahang, Sarawak Untied, Penang, hingga terakhir berlabuh di Kuala Lumpur Lovers pada 2023.
Baca juga: Pantas MIS Bisa Beli Ribuan Liter Solar Subsidi, Punya 10 Barcode, Tangki Mobil Dimodifikasi
Selain pernah aktif bermain di liga, Gopi Rizqi juga sempat membela Timnas Malaysia.
Pada Oktober 2012, pria yang juga akrab disapa Gopinathan ini termasuk di antara pemain yang direkrut Timnas Malaysia untuk pertandingan persahabatan melawan Hong Kong di Stadion Mong Kok.
Pelatih nasional Datuk K Rajagopal, pada saat itu, sedang mempersiapkan tim untuk AFF Suzuki Cup 2012 pada November.
Meski kini aktif berjualan, Gopi mengaku siap untuk berbagi pengalaman dengan para pelajar soal bermain sepak bola jika diberikan kesempatan untuk menjadi pelatih.
Ia sendiri kini telah memiliki lisensi kepelatihan.
Baca juga: Di-PHK PT Sritex usai 25 Tahun Bekerja Jadi Security, Sri Kini Jualan Takjil, Belum Dapat Pesangon
Sama seperti Gopi, mantan karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, kini juga harus mencari penghasilan lain setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Salah satunya seperti dilakukan Sri Cahyaningsih yang memilih berjualan takjil untuk mendapatkan penghasilan.
Sri sebelumnya bekerja sebagai sekuriti PT Sritex selama 25 tahun.
“Saya di rumah kalau sore jualan es untuk takjil, ada es buah dan es cincau,” ungkap Sri dalam program talkshow Overview Tribunnews, Rabu (5/3/2025).
Selain mengisi waktu kosong, Sri menyebut, ia membutuhkan pemasukan untuk memenuhi kebutuhan jelang Lebaran.
“Kemarin ada PHK kan tidak ada kegiatan, untuk bulan depan kan butuh pemasukan, apalagi mau Lebaran kebutuhannya banyak,” katanya.
Sri terakhir bekerja di Sritex pada 28 Februari 2025.
Hanya gaji bulan itu yang ia dapat setelah di-PHK.
Sementara pesangon dan THR yang dijanjikan pihak perusahaan, belum diketahui kapan bisa diterimanya.
“Untuk pesangon dan THR belum menerima, ada informasi menunggu tim kurator untuk pelelangan PT Sritex, dijanjikan kalau sudah laku aset-aset di Sritex,” ungkapnya.
Namun bukan sekadar pesangon dan THR yang diharapkan Sri.
Lebih dari itu, Sri berharap bisa kembali bekerja di PT Sritex.
“Semoga saja ada investor baru yang membeli Sritex beserta asetnya,” tuturnya.
“Dan semoga bisa kembali bekerja di eks Sritex nantinya,” harap Sri.
Sri mengaku menjadi sebuah kebanggaan bisa bekerja di PT Sritex selama lebih dari dua dekade.
“Saya merasa senang dan bangga bekerja di pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara ini,” ucapnya.
Sri mengaku seperti masih tidak percaya PT Sritex dinyatakan pailit hingga melakukan PHK massal.
“Perasaannya seperti mimpi, apa mungkin pabrik segede ini, ekspor dan produksi lancar, tapi kok tiba-tiba ada pengumuman PHK massal, syok, terenyuh, besok tidak bisa kerja lagi, tidak terima gaji lagi,” kata Sri.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com