Trump Tebar Ancaman Serangan Besar-besaran, Iran Bergeming dan Malah Siap Buat Bom Nuklir
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Presiden AS Donald Trump akhirnya mengeluarkan ancaman akan mengebom Iran secara besar-besaran jika negara itu menolak terlibat dalam perundingan nuklir dengan Amerika Serikat. Pernyataan itu menjadi ancaman Trump paling keras terhadap Iran sejak dia menjadi Presiden AS Januari lalu.
“Jika tidak ada kesepakatan, akan terjadi pengeboman. Pengeboman, yang belum pernah mereka alami sebelumnya, akan terjadi,” kata dia dalam wawancara bersama NBC News pada Ahad (30/3/2025).
Sebelumnya pada hari yang sama, Presiden Iran Masoud Pezeshkian dikabarkan menolak bernegosiasi langsung dengan AS terkait program nuklir. Dia juga memastikan bahwa Iran telah mengirimkan tanggapan resmi terhadap surat Trump kepada Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, yang berisi permintaan untuk berunding secara langsung.
Namun, Pezeshkian menyatakan bahwa pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan negosiasi secara tidak langsung. Sudah berbulan-bulan Trump berupaya menekan Iran secara terbuka untuk mau melakukan negosiasi langsung dan sempat mengisyaratkan balasan yang “sangat buruk” jika Iran menolak.
Selama masa jabatan pertamanya sebagai presiden, Trump secara sepihak menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 antara negara-negara adidaya dan Iran, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama. Dia lalu memberlakukan lagi beragam sanksi terhadap Iran. Meski sempat mematuhi kesepakatan nuklir itu selama setahun setelah AS mundur, Iran berangsur-angsur mengurangi komitmennya dengan dalih bahwa pihak-pihak lain dalam kesepakatan itu gagal melindungi kepentingan Iran.
senjata mematikan Iran. – (national interest sputnik)
Penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Ali Larijani pada Senin (31/3/2025) mengatakan, bahwa Iran tidak memiliki pilihan selain membuat bom nuklir jika diserang oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Langkah itu, kata Larijani, sebagai upaya mempertahankan kedaulatan negara.
“Kami tidak sedang membuat senjata (nuklir), tapi jika Anda membuat sebuah kesalahan terkait masalah nuklir, Anda memaksa Iran untuk membuatnya untuk mempertahankan diri,” kata Ali Larijani kepada stasiun television negara dikutip Anadolu.
“Iran tidak ingin melakukan ini (membuat bom nuklir), tapi ketika Anda menerapkan tekanan… (kami) tidak punya pilihan,” kata Larijani menambahkan.
Ayatollah Khamenei sebelumnya juga telah menegaskan bahwa serangan dari luar negeranya akan diganjar dengan serangan balasan yang tegas. Dan kini, Larijani mengatakan, AS akan memaksa Iran untuk membuat ‘keputusan’ berbeda jika AS atau lewat Israel melancarkan serangan.
“Iran tidak ingin menempuh jalan ini, tapi saat Anda menerapkan tekanan, itu akan membuka justifikasi kedua dan (Iran) tidak punya pilihan. Rakyat (Iran) akan mendorong untuk itu, menyatakan (bom nuklir) itu perlu untuk keamanan negara.”