Informasi Terpercaya Masa Kini

Mudik Naik Kapal Perang, Lebih Lama Sampai tapi Santai Kayak di Rumah

0 5

JAKARTA, KOMPAS.com – Perjalanan panjang melalui laut menjadi pilihan sejumlah warga untuk mudik di tahun 2025 ini.

Beberapa di antaranya ikut menumpangi Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banjarmasin 592 yang bertolak dari dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, ke Semarang dan Surabaya, Kamis (27/3/2025).

Cukup besar beda waktu antara perjalanan melalui darat dan laut.

Namun, sebagian penumpang kapal perang ini mengaku lebih nyaman mudik melalui laut.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang di Pelabuhan Merak Saat Puncak Arus Mudik

Nuryani (45), misalnya. Warga Bekasi ini menjajal mudik naik kapal setelah setiap tahunnya berangkat ke Semarang, Jawa Tengah, menggunakan mobil.

“Kayaknya (perjalanan) lebih lama ya. 20 jam apa bagaimana gitu. Enggak apa-apa (lebih lama) sih, santai saja, enggak buru-buru,” ujar Nuryani, saat ditemui di dalam dek kapal KRI Banjarmasin yang masih bersandar di dermaga Kolinlamil, Tanjung Priok, Kamis (27/3/2025).

Nuryani mengaku, dirinya sering mengajak kedua anaknya mudik dengan berbagai moda kendaraan.

Selain mobil, keluarganya juga pernah mudik menggunakan bus.

Tahun ini, mereka ikut memboyong dua motor ke dalam kapal agar bisa digunakan saat mereka pulang nanti pada tanggal 6 April 2025.

“Tahun lalu ada (mudik gratis dari) Pelni. Tahun ini Pelni enggak mengadakan. Tapi, TNI AL mengadakan mudik gratis. Mungkin warga yang sangat menunggu (mudik gratis) naik kapal, yang bisa bawa motor, sangat bersyukur dengan program ini,” lanjut Nuryani.

Baca juga: BMKG: Pasang Maksimum Berpotensi Ganggu Aktivitas Kapal Laut di 29 Maret 2025

Berbeda dengan Nuryani yang baru menjajal mudik dengan kapal perang, Wiwiek (67) dan Ribka (52) sudah beberapa kali ikut program mudik gratis dari TNI AL ini.

Warga asli Tanjung Priok ini mengaku sudah beberapa kali dapat ikut mudik gratis TNI AL karena mereka tinggal berdekatan dengan salah seorang prajurit di matra ini.

Wiwiek mengatakan, kapal perang ini sangat nyaman untuk digunakan mudik.

Sebab, jika bosan duduk di satu tempat, dia bisa jalan-jalan menyusuri kapal.

“Kapalnya kan besar, enggak goyang lah. Enggak berasa (ombaknya). Kayak di rumah saja,” ujar Wiwiek, saat ditemui di sebuah kamar barak yang dialihfungsikan sebagai ruang khusus ibu dan anak.

Ribka mengaku tidak akan mabuk laut menaiki kapal perang ini.

Dia berkelakar, mereka berdua sudah biasa naik kapal Pelni yang ukurannya lebih kecil.

Lebih lanjut, Wiwiek menyebut kondisi di kapal juga sudah semakin baik dari tahun ke tahun.

Secara fasilitas, kapal yang digunakan tahun ini kurang lebih sama seperti yang tahun lalu.

Namun, ada peningkatan dari segi pelayanan kru kapal kepada para pemudik.

“Sudah nyaman sekarang, bersih. Lebih baik ya pelayanannya sekarang, lebih ditingkatkan kalau ada keluhan dari penumpang,” imbuh dia.

Baca juga: TNI Proses Pengunduran Diri Mayjen Novi, Kapuspen: Insya Allah Selesai Bulan Ini

Berdasarkan pantauan di lokasi, para penumpang menempati beberapa tempat yang terhitung lebar.

Pada geladak terbuka di bagian atas didirikan tenda. Seluruh sisi tenda ini tertutup meski tidak rapat.

Pemudik yang berada di geladak terlihat tidur-tiduran di dalam tenda, tetapi ada beberapa yang terlihat duduk-duduk menikmati angin laut.

Cukup banyak yang menghabiskan waktu di luar tenda untuk berfoto di atas kapal perang ini.

Beberapa juga terlihat menelepon sanak saudara atau kerabat mereka untuk memperlihatkan moda transportasi mudik tahun ini.

Selain tenda dan ruang-ruang di rongga-rongga kapal, pemudik juga menempati sejumlah kamar yang biasa digunakan marinir.

Para pemudik yang kebanyakan terdiri dari wanita dan anak-anak ini terlihat menelusuri lorong sempit yang kiri kanannya rapat dengan kasur bertingkat.

Baca juga: Soal Kasus Pembunuhan Juwita, TNI: Kalau Terbukti Prajurit Pelakunya, Enggak Ada Ampun

Lalu, di dek bagian bawah, tepatnya di depan pintu masuk, juga ada tempat bagi pemudik untuk duduk.

Persis di seberang tempat duduk para pemudik, terparkir kurang lebih 400 motor yang ikut diangkut.

Motor ini dibawa oleh para pemudik untuk memudahkan perjalanan mereka nanti saat pulang mudik.

Berdasarkan data dari TNI AL, sebanyak 1.642 pemudik menumpangi KRI Banjarmasin 592 menuju Semarang dan Surabaya.

Kapal ini diketahui berangkat pada Kamis pagi dan akan kembali berlabuh di Jakarta pada 6 April mendatang.

Leave a comment