Keuntungan dan Risiko Beli Mobil Bekas Perorangan
JAKARTA, KOMPAS.com – Membeli mobil bekas dari perorangan sering menjadi pilihan karena harga yang lebih kompetitif dibandingkan showroom.
Namun, pembeli perlu memahami keuntungan dan risiko yang menyertainya, seperti potensi kerusakan tersembunyi atau masalah legalitas kendaraan.
Menurut Agus, pemilik Autohaus, showroom mobil bekas di Jakarta, transaksi dengan penjual perorangan umumnya menawarkan harga lebih murah karena tidak ada biaya operasional tambahan seperti yang dikenakan showroom.
“Harga mobil bekas perorangan cenderung lebih rendah karena tidak ada biaya komisi atau layanan inspeksi tambahan. Namun, pembeli harus lebih teliti dalam memeriksa kondisi kendaraan sebelum melakukan transaksi,” kata Agus kepada Kompas.com, Rabu (5/3/2025).
Baca juga: Jangan Nekat, Ada Risiko Besar jika Mobil Dipaksa Terobos Banjir
Keuntungan lain membeli mobil bekas perorangan adalah proses negosiasi yang lebih fleksibel.
Pembeli bisa langsung berkomunikasi dengan pemilik untuk mendapatkan informasi lengkap tentang riwayat kendaraan dan alasan penjualan.
Namun, di sisi lain, risiko yang dihadapi juga lebih besar.
Tanpa adanya garansi, pembeli harus menanggung sendiri biaya perbaikan jika ditemukan kerusakan setelah pembelian.
Kerusakan yang sering ditemukan pada mobil bekas antara lain masalah pada mesin, transmisi, atau sistem kelistrikan.
Baca juga: Jangan Nyalakan Mesin Motor Setelah Kebanjiran, Perbaikannya Tembus Jutaan Rupiah
“Kalau beli perorangan, sebaiknya bawa mekanik untuk inspeksi guna memastikan mobil dalam kondisi baik dan meminimalisir risiko kerugian ke depannya,” kata Agus.
Agus juga menyarankan agar pembeli memastikan semua dokumen kendaraan asli dan sesuai dengan data yang tertera di STNK dan BPKB.
Pemeriksaan keaslian dokumen bisa dilakukan dengan mengecek nomor rangka dan nomor mesin yang tertera di kendaraan serta mencocokkannya dengan data di dokumen.