Cara Mencegah Anak Dicium Orang Lain Saat Lebaran, Ini yang Dilakukan Para Ibu
KOMPAS.com – Seringkali, orang-orang menganggap mencium anak bayi dan balita adalah tanda bahwa mereka merasa gemas pada mereka.
Biasanya, ini sering terjadi saat momen Lebaran, ketika seluruh keluarga dan saudara berkumpul untuk bersilaturahmi. Padahal, mencium bayi dan balita adalah tindakan yang berbahaya.
Anak-anak berpotensi tertular penyakit yang berbahaya seperti pneumonia. Tentunya, tidak ada orangtua yang menginginkan anaknya terkena penyakit yang menyerang paru-paru dan saluran napas.
Baca juga: Jangan Biarkan Bayi Dicium Saat Lebaran, Waspadai 4 Penyakit yang Bisa Menular
Sebab, pneumonia adalah penyakit yang bisa berujung pada komplikasi serius, bahkan kematian.
Cara Mencegah Anak Dicium Orang Lain
Oleh karena itu, banyak ibu dengan bayi dan balita yang membatasi interaksi antara anak mereka dengan orang lain. Misalnya saja warga Kota Depok bernama Sari (27) dan warga Jakarta Barat bernama Ulfa (27).
Nah, seperti apa sih cara mereka membatasinya?
1. Diskusi dengan pasangan
Sebelum berkumpul dengan saudara, Sari selalu berdiskusi dengan suaminya agar keduanya kompak saat menegur orang-orang yang ingin sembarangan mencium anaknya.
“Diskusi dulu sama suami. Kasih tahu buat jangan kasih cium anaknya sembarangan ke keluarga atau kerabat lainnya,” kata Sari kepada Kompas.com, Selasa (25/3/2025).
Sebab, anak Sari yang baru berusia dua tahun memiliki kulit yang sangat sensitif sejak bayi. Kulit anaknya pernah kemerahan dan gatal yang luar biasa usai dicium orang lain.
“Biar suami juga bisa kasih tahu bahayanya apa kalau cium-cium karena anaknya sensitif. Apalagi ke orang yang dari jauh rumahnya, atau perokok aktif,” tutur dia.
2. Harus bersih Sari masih mengizinkan anaknya untuk dicium oleh keluarga ini. Hanya, mereka wajib dalam keadaan bersih. Artinya, mencuci tangan dan mencuci muka terlebih dulu.
“Kalaupun cium, harus bersihkan diri dulu untuk meminimalisir penularan penyakit atau virus. Tapi, lebih baiknya memang enggak cium atau pegang, cukup lihat anakku saja,” tegas dia.
Baca juga: Pengalaman Buruk Bikin Ibu Larang Anaknya Dicium Saat Lebaran
3. Langsung tolak
Sementara itu, cara Ulfa mencegah anaknya yang baru berusia setahun dicium dan dipegang orang lain adalah dengan langsung menolaknya.
“Ngelarang saja pakai ucapan kayak ‘maaf, jangan cium-cium ya’ atau ‘maaf, jangan cubit-cubit pipinya ya, kasihan’,” kata dia, Selasa.
Sejauh ini, Ulfa dan Sari tidak pernah menerima omongan kurang mengenakkan dari orang-orang di sekitarnya terkait larangan mencium dan menyentuh anaknya.
Untuk Ulfa, orang dewasa di sekitarnya terbiasa tidak mencium anak orang sembarangan. Hanya, anak-anak kecil di lingkungannya cukup nakal.
“Anak-anak yang suka nyubit pipi anakku. Sudah dilarang, tetap saja dicubit. Kalau anaknya enggak bisa aku bilangin, aku langsung ambil anakku dan jauhin dari mereka,” terang Ulfa.
Apabila kecolongan ada orang dewasa atau anak kecil yang mencium atau menyentuh anaknya, Ulfa langsung mengelap wajahnya dengan tisu basah atau langsng mencuci wajahnya.
Sedangkan Sari, apabila kecolongan, ia akan langsung membersihkan wajah anaknya pakai tisu basah. Selanjutnya, anaknya akan selalu ditaruh di dekatnya.
“Kalau dapat omongan enggak enak, dijawab saja dan kasih pengertian soal bahayanya. Kalau sudah dikasih tahu, tapi tetap dicium, mending jaga jarak,” pungkas Sari.
Baca juga: Sampai Usia Berapa Bayi dan Balita Tak Boleh Dicium Orang Lain?