Informasi Terpercaya Masa Kini

Ramai soal Tumpukan Uang Baru hingga Miliaran Rupiah di Pasuruan, Ini Kata BI dan Peruri

0 5

KOMPAS.com – Media sosial TikTok diramaikan dengan video yang menampilkan seorang pemuda di Pasuruan, Jawa Timur menawarkan jasa penukaran uang baru dengan jumlah fantastis.

Pemuda bernama Wildan itu mengaku memiliki uang baru senilai Rp 2 miliar yang bisa ditukar oleh masyarakat dengan uang pecahan mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 20.000.

Lewat video yang diunggah akun TikTok, @ram**wildan***, dia membuka jasa penukaran uang di ruko yang dipenuhi beberapa tumpuk uang rupiah berbungkus plastik transparan.

“Ready full, semua pecahan lengkap, khusus ecer ya. Besok ready banyak. Mau berapapun ada,” katanya dalam salah satu video.

Jasa penukaran uang baru ini ada di beberapa kota, termasuk Pasuruan, Surabaya, dan Malang.

Unggahan itu pun menuai reaksi beragam dari warganet. Banyak di antara mereka yang mempertanyakan asal uang baru yang diperjualbelikan di luar penukaran resmi Bank Indonesia.

Baca juga: Tak Kebagian Penukaran Uang Baru, Ini Lokasi ATM BNI-Mandiri Pecahan Rp 10.000 dan Rp 20.000

Klarifikasi pemilik jasa tukar uang

Usai mendapat sorotan dari warganet, Wildan menyampaikan klarifikasi terkait asal uang rupiah pecahan baru yang dimilikinya.

Melalui video yang diunggah pada Senin (24/3/2025), dia mengaku telah membuka jasa tukar uang musiman selama lebih dari lima tahun.

Menurutnya, uang baru itu berasal dari berbagai sumber, termasuk membeli secara online.

“Uang baru itu kita kulakan (membeli) ke seseorang, bukan orang bank. Ada yang menawarkan barang di Surabaya, kita ambil,” terang dia.

“Kita juga kadang cari di online, bukan main orang dalem. Eggak segitunya, enggak gampang,” sambungnya.

Baca juga: Warganet Sebut Tak Dapat Uang Baru Saat Tukar di BNI, Ini Kata Pihak Bank dan BI

Menurutnya, uang baru itu juga berasal dari berbagai kota, seperti Malang, Pasuruan, Surabaya, Banyuwangi, kota di Jawa Tengah hingga luar Jawa.

“Saya wira-wiri lah, cari online di Facebook, TikTok, itu ada orang-orang kulakan. Ada barang murah saya ambil. Ada barang kulakan, saya ambil. Intinya sistemnya kulakan,” jelas dia.

Selain memiliki jasa tukar uang baru, Wildan menyatakan punya usaha lainnya, seperti rental mobil atau koperasi.

Terkait videonya yang menunjukkan tumpukan uang baru, Wildan mengaku kesal karena menerima banyak kritik. Pasalnya, dia dianggap menjadi penyebab masyarakat kesulitan mendapat uang baru dari Bank Indonesia.

“Jadi kalau susah uang baru, bukan karena saya. Saya untung cuma Rp 500 atau Rp 1.000,” tuturnya.

Baca juga: Kalah War Pintar BI, Bolehkah Uang Lama Dicuci dengan Sabun? Ini Kata BI

Tanggapan Bank Indonesia

Menanggapi unggahan itu, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso menyatakan, pihaknya tidak memberikan jalur khusus layanan penukaran uang.

BI juga menekankan tidak memberikan akses khusus bagi para penjual uang rupiah maupun pihak tertentu lainnya.

Penukaran uang BI dilakukan sesuai Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 21/10/PBI/2019 tentang Pengelolaan Uang Rupiah dan Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) Nomor 19/13/PADG/2017 tentang Penukaran Uang Rupiah.

Melalui program Serambi (Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri) 2025, Ramdan memastikan seluruh kegiatan penukaran dilakukan secara transparan melalui situs Pintar.

“Bank Indonesia mengimbau masyarakat hanya melakukan penukaran uang rupiah di layanan resmi Bank Indonesia dan perbankan agar terjamin keasliannya dan terjaga keamanannya,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/3/2025).

Baca juga: 15 Lokasi Penukaran Uang Baru di BCA Jabodebek untuk Lebaran 2025

Menurutnya, penukaran uang rupiah melalui mekanisme jual-beli di luar layanan resmi BI dan perbankan, memiliki risiko bagi masyarakat.

Sebab, keaslian uang rupiah yang didapat dari pihak lain tidak terjamin, akurasi jumlahnya sulit dipastikan, serta rawan tindak penipuan yang dapat merugikan masyarakat secara finansial.

“Bank Indonesia mengimbau masyarakat menggunakan uang rupiah sebagai alat pembayaran dalam transaksi di Indonesia dengan baik dan tidak menjadikan uang rupiah sebagai komoditi yang diperdagangkan,” tegasnya.

Kompas.com telah menanyakan apakah Bank Indonesia mengetahui sumber uang milik Wildan. Namun, BI enggan memberikan penjelasan.

Perlu diketahui, Bank Indonesia membatasi penukaran uang rupiah baru pada 2025 sebanyak Rp 4,3 juta melalui situs Pintar.

Baca juga: Jadwal dan Cara Tukar Uang Baru di BCA, BRI, BNI, dan Mandiri untuk Lebaran 2025

Tanggapan Peruri

Head of Corporate Secretary Perum Peruri, Adi Sunardi memastikan, pihaknya tidak mengetahui asal tumpukan uang rupiah yang dimiliki jasa tukar uang baru di Pasuruan itu.

“Peruri tidak mengetahui dari mana uang tersebut berasal karena di luar koridor wewenang, tugas dan fungsi Peruri sebagai pencetak uang rupiah,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Peruri merupakan perusahaan BUMN yang bertugas mencetak pecahan uang rupiah baru. Namun, mereka tidak berhak mengedarkannya ke publik.

Menurut Adi, Bank Indonesia yang bertugas mengelola uang rupiah, mulai dari perencanaan, pencetakan, pengeluaran, pengedaran, pencabutan, penarikan, serta pemusnahannya.

Tugas Peruri dan Bank Indonesia tersebut diatur dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.

Sesuai UU Mata Uang, pencetakan uang rupiah dilaksanakan melalui Peruri selaku satu-satunya BUMN yang bergerak dalam bidang pencetakan uang rupiah.

Leave a comment