Soal IHSG Anjlok, Luhut: Di Mana-mana Bisa Terjadi, Kebetulan Kita Turun 6 Persen
JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, kondisi indeks harga saham gabungan (IHSG) yang sempat turun drastis pada 18 Maret 2025 merupakan hal yang biasa terjadi.
Menurut dia, kebetulan penurunan di Indonesia terjadi hingga 6 persen.
“Yaa kan di mana-mana bisa terjadi juga begitu,” ujar Luhut di Jakarta, Rabu (19/3/2025).
“Kebetulan kita (turun sampai) 6 persen. Gitu saja,” tegasnya.
Baca juga: IHSG Anjlok, Luhut: Presiden Akan Bertemu dengan Investor
Luhut pun membantah kondisi IHSG yang turun drastis menandakan ketidakpercayaan investor, karena ia menilai ada banyak faktor yang mempengaruhi pasar.
Luhut pun menegaskan pemerintah akan mengawasi kondisi pasar secara lebih cermat.
“Enggak gitu juga (bukan berarti investor tak lagi percaya). Sebenarnya ya ada saja bisa jadi peristiwa-peristiwa semacam itu. Saya pikir hari ini sudah rebound. Kita awasi dengan cermat ke depan,” jelas Luhut.
Ia pun menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga membahas soal IHSG saat rapat dengan DEN.
Menurut dia, ke depannya pemerintah akan lebih berhati-hati dengan disiplin fiskal.
Lebih lanjut, Luhut pun menyampaikan Presiden Prabowo Subianto bakal bertemu dengan investor pasar dalam waktu dekat.
Saat ditanya apakah pertemuan bakal dilaksanakan di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau di Istana, Luhut menyatakan nanti akan diatur lebih lanjut oleh Sekretaris Kabinet (Setkab) Teddy Indra Wijaya.
“Nanti akan, Presiden bertemu dengan investor pasar,” ungkap Luhut. “Nanti diatur, Setkab yang atur,” tambahnya.
Baca juga: OJK Izinkan Buyback Saham Tanpa RUPS Usai IHSG Anjlok
Sebagai informasi pada perdagangan Selasa (18/3/2025). IHSG ditutup turun 3,84 persen atau 248,55 poin ke level 6.223,38. IHSG sempat anjlok 5 persen jelang akhir sesi pertama sehingga BEI menghentikan perdagangan saham (trading halt) selama 30 menit.
Setelah dibuka IHSG masih melorot 7 persen hingga menyentuh level terendah pada 6.011,84. Angka ini merupakan yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Pada perdagangan sesi pertama kemarin tersebut, IHSG ditutup turun 6,12 persen.
Pada perdagangan sesi dua, IHSG menanjak naik dan berhasil memangkas penurunan sehingga berakhir di posisi l 6.223,38, atau turun 3,84 persen.
Mengutip data RTI, 118 saham hijau dan 554 saham merah. Sementara itu, 139 saham lainnya stagnan. Jumlah transaksi Selasa mencapai Rp 19,23 triliun dengan volume 29,34 miliar saham.
Sementara pada perdagangan Rabu (19/3/2025), IHSG bangkit, dan ditutup menguat 88,27 poin (1,42 persen) ke level 6.311,66.
Baca juga: Prabowo Pernah Bilang Sempat Ditakuti-takuti IHSG Anjlok karena Program Makan Bergizi…