Informasi Terpercaya Masa Kini

Kisah Gesang Pencipta Lagu Bengawan Solo,Pernah Tinggal di Palur Lalu Pindah ke Kemlayan Solo

0 7

TRIBUNSOLO.COM – Bengawan Solo..riwayatmu ini..sedari dulu..

Penggalan lirik lagu Bengawan Solo itu masih kerap terdengar hingga kini.

Jika di media sosial, biasanya menayangkan video tentang Solo.

Lagu Bengawan Solo diciptakan oleh Gesang Martohartono.

Diciptakan di tahun 1940, lagu Bengawan Solo menceritakan tentang aliran Sungai Bengawan Solo.

Mendiang Gesang menciptakan lagu tersebut saat usianya 23 tahun.

Kala itu, profesi awal Gesang sebenarnya bukanlah pencipta lagu.

Ia merupakan seorang penyanyi yang rutin membawakan tembang keroncong Jawa dari panggung ke panggung.

Di awal karier sebagai penyanyi, Gesang pernah menciptakan beberapa lagu, antara lain Keroncong Roda Dunia, Keroncong si Piatu, dan Sapu Tangan.

Lagu-lagu tersebut ditulis pada masa perang dunia II.

Sayangnya, lagu-lagu tersebut masih belum menggerakkan hati masyarakat. 

Kemudian, satu lagu ciptaannya berjudul Bengawan Solo, sukses besar dan membuat karier Gesang meroket hingga mendapatkan banyak penghargaan.

Berkat karyaknya, dibangun Taman Gesang yang berlokasi di kawasan Kebun Binatang Jurug pada tahun 1983.

Pembangunan ini atas inisiasi dari Perhimpunan Dana Gesang Jepang.

Lagu Bengawan Solo bahkan masih kerap terdengar di radio-radio atau di sejumlah acara di Kota Solo.

Semasa hidupnya, Gesang tinggal di Jalan Bedoyo Nomor 5 Kelurahan Kemlayan, Serengan, Solo bersama keponakan dan keluarganya.

Sebelumnya, Gesang pernah tinggal di Perumnas Palur, pemberian Gubernur Jawa Tengah tahun 1980 selama 20 tahun.

Namun karena pernah tinggal di Kemlayan Serengan Solo, sosok Gesang turut dikenang hingga dibuatkan lukisannya di Jalan Bedoyo.

Gesang lahir di Solo 1 Oktober 1917, dan meninggal dunia pada 20 Mei 2010.

Jasadnya dimakamkan di TPU Pracimaloyo, Makamhaji, Sukoharjo, Surakarta, Jawa Tengah.

Sebenarnya, keluarga mendiang Gesang mendapat tawaran dari Kodim 0735 Surakarta untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Jurug, Solo.

Namun, keluarga tidak bersedia karena almarhum pernah berpesan untuk dimakamkan di makam keluarga yang berlokasi di TPU Pracimoloyo.

Mendiang Gesang tak memiliki keturunan meski pernah menjalani rumah tangga selama 22 tahun dengan wanita bernama Walinah.

Ia jatuh bangun membangun kariernya sebagai penyanyi dan pencipta lagu, dan karya-karyanya kini masih terus dikenang.

(*)

Leave a comment