Puasa Kok Malah Bikin Tambah Gemuk, Apa yang Salah?
KOMPAS.com – Selama menahan lapar dan haus seharian saat berpuasa, sebagian orang mungkin berpikir akan menurunkan berat badan atau menjadi langsing saat lebaran.
Namun, tak jarang bahwa yang terjadi adalah kenaikan berat badan sehingga kita merasa lebih gemuk dari sebelum berpuasa.
Akibatnya, baju lebaran yang dibeli haruslah satu size di atas yang biasanya. Inilah yang biasanya dikhawatirkan kaum hawa menjelang lebaran
Namun, benarkah hal demikian terjadi dan mengapa?
Baca juga: Minum Air Dingin saat Buka Puasa, Aman atau Berbahaya?
Kebiasaan konsumsi gorengan dan minuman manis jadi biang kerok
Ahli Gizi Kesehatan Universitas Gadjah Mada, Dr. Toto Sudargo, SKM, M.Kes, menyatakan bahwa kenaikan berat badan saat bulan Ramadhan bergantung dengan aktivitas fisik sekaligus makanan yang dikonsumsi seseorang selama berpuasa.
“Terkadang, orang tidak menyadari bahwa makanan yang dikonsumsi banyak mengandung karbo. Barangkali tidak dari beras, tetapi terkandung di gula, minyak, serta tepung walaupun dikonsumsi dalam jumlah sedikit,” kata Toto pada Kompas.com, Kamis (13/3/2025).
Saat berbuka puasa, kebanyakan orang biasanya lebih suka memakan gorengan dan minuman manis dalam jumlah besar.
Kebiasaan ini, menurut Toto, merupakan bentuk pelampiasan setelah seharian menahan makan dan dahaga.
Kabar buruknya, hal ini menyebabkan tubuh mengeluarkan insulin sebagai hormon yang menyimpan lemak.
Baca juga: Benarkah Tidak Sarapan Bikin Tubuh Gemuk? Ini Menurut Riset dan Ahli
Kurang beraktivitas juga bisa bikin gemuk saat ibadah puasa
Namun, sebagian orang juga dapat mengalami gemuk walau sudah makan secukupnya pada saat berbuka.
“Harus diingat bahwa, walaupun mengonsumsi sedikit saat berpuasa, tetapi aktivitas fisik yang dilakukan juga kecil sekali, bukan? Di sinilah pentingnya untuk tidak mager,” kata Toto.
Sebab apabila makanan yang masuk ke dalam tubuh sedikit tetapi tidak beraktivitas, cadangan makanan di dalam tubuh tidak terbakar dan malah ditambahkan lagi saat berbuka.
Cadangan makanan akan disimpan dalam bentuk jaringan lemak di paha, perut bagian bawah, pinggang, serta lengan atas.
Faktor genetik juga memainkan peran penting
“Penyebab kedua adalah faktor genetik, beberapa orang makan sedikit saat berpuasa tetapi tetap gemuk,” kata Toto.
Seseorang dapat memiliki bakat gemuk, bakat normal, dan bakat kurus yang dapat diketahui melalui ahli kesehatan (nutrigenomik).
Akibatnya, seseorang sangat mungkin meski sudah makan sedikit dan berolahraga tetapi tetap berbadan besar, ataupun sebaliknya.
Baca juga: Tips Puasa dari Ahli Gizi: Makanan yang Sebaiknya Dikonsumsi dan Dihindari Sepanjang Ramadhan
Tips jaga berat badan ideal saat puasa
Toto memeberikan 3 rekomendasi untuk menjaga berat badan ideal selama bulan suci Ramadhan.
“Solusi pertama agar tidak gemuk saat berpuasa adalah melakukan aktivitas gerak yang ringan,” kata Toto.
Dia menyebut cara ini bertujuan agar cadang lemak di dalam tubuh terbakar dan tidak bertumpuk dengan tambahan cadangan lemak saat berbuka.
Dia merekomendasikan aktivitas ringan seperti jalan-jalan, senam, atau yoga.
“Kegiatan ini juga penting walau tidak sedang berpuasa,” tegasnya.
“Cara kedua adalah dengan makan buah dan sayur tanpa menggunakan tambahan gula,” ujar Toto.
Seperti yang kita ketahui, sayur dan buah mengandung tinggi serat yang membuat kenyang sekaligus menjaga berat badan tetap stabil.
“Ketiga adalah mengurangi ngemil,” kata Pria yang berstatus Dosen Senior Program Studi Gizi Kesehatan itu.
“Beberapa orang berpikiran untuk tidak makan nasi tetapi mengemil saja, padahal apabila cemilan yang disantap adalah gorengan, kalorinya tetap tinggi juga,” tegasnya.
Baca juga: 5 Pola Makan Salah yang Perlu Dihindari Saat Puasa Menurut Dokter