Modifikasi Cuaca Dimulai di Jakarta, Dibuat 3 Kali Penerbangan Bahan Disebar ke Awan
JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menggelar operasi modifikasi cuaca (OMC) pada hari ini, Selasa (11/3) pagi.
Kapusdatin Kebencanaan BPBD Jakarta, M. Yohan mengatakan hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya cuaca ekstrem sebagaimana prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
“Mulai dari pagi,” ucap Yohan, Selasa (11/3/2025) mengutip Wartakotalive.
Yohan mengatakan, rencananya akan ada tiga sortie alias penerbangan yang dilakukan untuk menyebarkan bahan tertentu ke awan dalam rangka OMC.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Kaget Jawa Barat Tidak Punya Radar Deteksi Cuaca
“Rencananya tiga sortie. Pesawat yang digunakan Casa 212 milik TNI AU,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, sebagai upaya mitigasi bencana banjir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bakal mulai melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) secara bertahap.
Hal tersebut disampaikan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung usai memantau harga-harga pangan di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (10/3/2025).
“Tadi pagi saya sudah berkomunikasi dengan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dia menekankan, bahwa OMC secara bertahap dilaksanakan di seluruh wilayah Jakarta. Jadi kita secara bertahap perlahan sudah melakukan modifikasi cuaca. Ini (cuaca hari ini) termasuk sebenarnya sudah terjadi,” imbuhnya.
Eks Sekretaris Kabinet itu juga menjelaskan, bahwa 11 Maret akan dilakukan modifikasi cuaca yang lebih masif.
“Untuk itu secara khusus saya juga sudah bicara dengan Kepala Dinas Sumber Daya Air untuk modifikasi dimulai lebih dini untuk besok. Supaya memang kalau cuaca seperti yang diperkirakan BMKG maka tertangani dari awal,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Hendri mengatakan pihaknya telah mengatasi permasalahan banjir melalui berbagai strategi yang mencakup langkah jangka pendek, menengah, hingga panjang.
Mulai dari operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk antisipasi cepat saat musim hujan, hingga proyek besar seperti National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) untuk mengatasi banjir rob di pesisir utara Jakarta.
Program penanganan banjir telah disusun melalui roadmap yang menjadi landasan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045.
“Pemprov Jakarta melakukan operasi modifikasi cuaca (OMC) sebagai upaya jangka pendek penanggulangan banjir,” ujar Hendri dikutip, Sabtu (8/3/2025).
Strategi Jangka Pendek
Hendri mengatakan, pihaknya kembali melaksanakan OMC yang dikoordinasikan oleh BPBD. Diketahui, OMC dilakukan untuk mengurangi intensitas hujan yang berpotensi menyebabkan banjir.
Kemudian, normalisasi Kali Ciliwung terus digenjot untuk memperlancar aliran air dan mengurangi risiko genangan.
“Pemprov juga rutin melakukan pengerukan di kali, waduk, dan saluran air untuk mengangkat sedimen lumpur yang dapat menghambat aliran air,” jelas dia.
Pemasangan sheet pile atau tanggul di sisi kali dan sungai, seperti di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat, serta Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara, turut dilakukan untuk mencegah tanah longsor.
Strategi Jangka Menengah
Sebanyak 47 waduk, situ dan embung telah dibangun Pemprov DKI Jakarta di berbagai wilayah. Infrastruktur ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara untuk mengurangi limpahan air saat curah hujan tinggi.
Selain itu, pemasangan sistem polder diperluas. Saat ini, 52 sistem polder telah dibangun dari target 70 polder. Sistem polder ini berfungsi untuk mengalirkan air yang tidak dapat mengalir menggunakan pompa.
Baca Juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem Prediksi BMKG, Pramono Anung Minta Modifikasi Cuaca Dilakukan Lebih Awal
Strategi Jangka Panjang
Proyek NCICD Untuk mengatasi banjir rob akibat pasang laut di wilayah pesisir utara Jakarta, pembangunan tanggul pengaman pantai dalam proyek NCICD Fase A dipercepat.
Pembangunan ini mencakup kawasan Muara Angke, Pantai Mutiara, Sunda Kelapa-Ancol Barat, dan Kali Blencong (Cilincing-Marunda).