Informasi Terpercaya Masa Kini

Segel Sekolah Dibuka Setelah 6 Bulan, Siswa SD di Pasuruan Tak Lagi Belajar di Rumah Guru

0 13

PASURUAN, KOMPAS.com – Setelah hampir enam bulan dilanda sengketa yang berujung pada penyegelan sekolah, akhirnya siswa SD Negeri Jeladri 1 Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, kembali bisa belajar di sekolah.

Pada hari pertama masuk sekolah di bulan Ramadhan, Bupati Pasuruan memantau langsung proses kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut setelah segel dibuka.

“Saya datang untuk memastikan seluruh siswa SDN Jeladri 1 sudah bisa kembali ke sekolah dan tidak boleh lagi ada aksi penyegelan, penyerobotan, bahkan dugaan perusakan pada sarana dan prasarana serta fasilitas sekolah,” kata Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo, saat mengunjungi SDN Jeladri 1, Kamis (06/02/2025).

Baca juga: 4 Siswa SMA 12 Padang yang Diduga Mencuri Batal Dikeluarkan Usai Sekolah Disegel Warga

Ia menegaskan bahwa hambatan di dunia pendidikan merupakan bagian dari prioritas yang harus diselesaikan, termasuk persoalan perselisihan kepemilikan lahan yang berujung pada penyegelan.

Pihaknya meminta kepada guru yang mengajar atau siswa untuk segera melaporkan kepadanya jika ada warga yang berani menyegel sekolah.

“Urusan sekolah jadi prioritas yang kami utamakan, termasuk para pelajar SDN Jeladri 1 harus mendapatkan hak pendidikannya secara penuh tanpa ada rasa was-was karena harus pindah ke sana, pindah ke situ,” katanya.

Lebih lanjut, Rusdi meminta kepada warga yang mengeklaim punya hak kepemilikan lahan di SD Jeladri 1 untuk segera mengajukan gugatan di pengadilan, dan tidak melakukan teror segel sekolah.

Pihaknya saat ini akan melibatkan pihak kepolisian untuk mengawasi sekolah tersebut dari orang atau keluarga yang mengeklaim memiliki hak atas kepemilikan lahan tersebut.

“Kalau ada pihak yang tidak puas, boleh mengajukan class action, salah satunya ke pengadilan. Jangan main datang kemudian langsung menyegel,” ujarnya.

Baca juga: Gedung Sekolah Disegel Tukang, Siswa SD Inpres di Lembata Belajar di Teras

Wahyu Busyro Akmal, salah satu siswa mengaku senang bisa belajar di sekolah seperti siswa pada umumnya.

Karena hampir enam bulan, ia bersama teman-temannya belajar di rumah guru dan di madrasah diniyah (tempat mengaji) yang sempit dan terbatas ruangannya.

“Saya senang karena bisa kembali belajar di sekolah. Tidak sempit ruangannya,” katanya.

Sementara itu, Edy Siswanto, salah satu guru, mengapresiasi langkah Bupati Pasuruan dengan membuka sekolah tersebut.

Meski saat ini sebanyak 75 siswa dari kelas 4, 5, dan 6 masih tetap belajar di rumahnya karena tiga ruang kelas sedang dalam proses perbaikan.

Baca juga: Sekolah Disegel Pemilik Lahan, Bupati Banyuwangi Diminta Turun Tangan Pikirkan Nasib Ratusan Siswa

Sebelumnya, pihak kontraktor tidak dapat melanjutkan renovasi akibat sekolah disegel.

“Iya, masih ada siswa yang belajar di rumah. Karena ruang kelas dalam proses perbaikan. Kami ucapkan terima kasih kepada Pak Bupati karena sudah perhatian ke sekolah kami,” katanya.

Permasalahan sengketa tanah di SDN 1 Jeladri itu sudah berlangsung bertahun-tahun.

Puncaknya pada September 2024 lalu, pihak keluarga Arjahat melalui anaknya, Alaika Salam, mengeklaim punya hak atas kepemilikan tanah dan menyegel sekolah SD Negeri Jeladri 1, yang berdampak pada ratusan siswa SD harus belajar di luar sekolah.

Leave a comment